- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
AKU DAN TULISAN RANDOM


TS
aiyoungwriter
AKU DAN TULISAN RANDOM

Quote:
Ini adalah tulisan random, hak bagi ceritaku untuk didengar dan dimengerti. Jika dalam dunia nyata ada benar dan salah. Ada yang dibenarkan dan disalahkan. Maka dalam cerita inilah ia menyampaikan kejujuran. Tanpa takut dihakimi oleh penilaian orang lain.
Quote:
RINDU
Betapa pedih
Menahan rindu tak bergerak
Sementara waktu terus berlalu
Dan Aku terus berjalan maju
Tapi rinduku
selalu berhenti di kamu
Menahan rindu tak bergerak
Sementara waktu terus berlalu
Dan Aku terus berjalan maju
Tapi rinduku
selalu berhenti di kamu
Quote:
Spoiler for Dewasa Itu:
Ketika kamu dapat menerima orang lain
Apa adanya mereka
Dan berhenti mencoba
merubah mereka
Selalu ada alasan
Kenapa kita
Dipertemukan dengan mereka
Entah kita membutuhkan mereka
Untuk merubah kehidupan kita
Atau
Kita adalah orang
Yang akan merubah
kehidupan mereka
Dan selalu ada alasan
Kenapa
Dua orang manusia
memilih bersama
Tapi alasan utamanya
They give each other
Something nobody else can
Apa adanya mereka
Dan berhenti mencoba
merubah mereka
Selalu ada alasan
Kenapa kita
Dipertemukan dengan mereka
Entah kita membutuhkan mereka
Untuk merubah kehidupan kita
Atau
Kita adalah orang
Yang akan merubah
kehidupan mereka
Dan selalu ada alasan
Kenapa
Dua orang manusia
memilih bersama
Tapi alasan utamanya
They give each other
Something nobody else can
Spoiler for Ulangi Rencana Baik:
Quote:
Terlalu sulit untuk menyelesaikan semuanya. Hanya kali ini saja, kesempatan itu sudah tidak ada lagi. Kita tutup buku untuk sesuatu yang mustahil dilalui dan diperbaiki.
Buka lembaran baru. Dan ulangi rencana baik. Lakukan yang terbaik. Dan selesaikan semua dengan baik. Bukan berarti setiap prosesnya benar dan tepat. Tapi berharaplah pada Tuhan, dengan kuasa-Nya kesalahan itu bisa menjadi perbaikan diri dan kualitas ke depannya. Tetaplah semangat. Berdoa dan berusaha. Yakinlah Tuhan tidak membiarkan usahamu sia-sia.
Buka lembaran baru. Dan ulangi rencana baik. Lakukan yang terbaik. Dan selesaikan semua dengan baik. Bukan berarti setiap prosesnya benar dan tepat. Tapi berharaplah pada Tuhan, dengan kuasa-Nya kesalahan itu bisa menjadi perbaikan diri dan kualitas ke depannya. Tetaplah semangat. Berdoa dan berusaha. Yakinlah Tuhan tidak membiarkan usahamu sia-sia.
Quote:
Kau pekat yang memudarkan sinar
Asing yang membahagiakan
Aku betah dalam hening
Hanya untuk mendoakan kamu
Asing yang membahagiakan
Aku betah dalam hening
Hanya untuk mendoakan kamu
Quote:
Perempuan Suka?
Perasaan perempuan memang yang paling mudah terbaca dari pancaran mata dan sikapnya.
Meski begitu, banyak yang lupa dan keliru menafsirkan. Bahwa di mata seorang perempuan selalu terpancar kasih sayang. Sikap perhatiannya pun adalah naluri dari kodratnya sebagai seorang perempuan.
Bukan berarti seorang perempuan yang menatap dan bersikap sedikit lebih perhatian lalu diartikan sebagai rasa suka dan cenderung ada ketertarikan kepada lawan jenisnya. No!! Tidak semua begitu.
Karena satu yang menjadi pembeda. Hatinya. Tidak mudah menetap. Tidak mudah memilih. Apalagi untuk seseorang yang akan ia jadikan pemimpinnya di masa depan. Tempat teduh yang akan membawanya ke jalan yang Tuhan ridhoi.
Quote:
BUNDA
Kau bundaku,
Setelah jauh darimu, aku merasakan ketulusan itu
Setelah jauh darimu pesanmu dalam hidupku membuatku sangat rindu
Berat saat merinduimu dikejauhan
Seringkali aku melakukan kesalahan,
Seringkali sering tak sepaham bahkan untuk hal sepele
Tapi tak pernah berlama-lama saling mengacuhkan
Maafmu selalu ada untukku
Masa masa bersama, ke mana pun dan di mana pun
Aku maaih ingat
Bahkan saat terberat yang pernah kita lalui di tahun terakhir kita bersama
Menyadarkanku bahwa kau lah wanita terbaik, pilihan ayahku
Hampir semua pertumbuhan karakterku, selalu dalam awasanmu.
Hampir pada semua masa tabah dan lelahku, selalu ada bunda untukku
Prestasiku adalah buah kesabaranmu
Buah kasihmu yang tulus
Aku bisa menjadi yang paling cerewet saat berkisah padamu,
Hampir tidak ada yang bisa kurahasiakan,
Semua tentang aku, kamu tau
Masih terasa pelukan dan kecemasan terakhir saat mengantar kepergianku.
Darahmu memang tak mengalir di nadiku,
Tapi kasih sayangmu adalah nafas bagi hidupku.
Aku bisa marah menangis dan tertawa saat bersamamu
Bahkan saat aku jatuh cinta
Bunda adalah orangtuaku,
Di saat mereka tidak memahami aku,
Bunda tau perasaan dan sikapku
Ternyata, salah satu alasan mengapa aku masih bisa tabah saat bersamamu,
Seberat apa pun ujianku, adalah karena keradaan dirimu
Maafkan aku masih belum mampu menjadi yang terbaik bagimu,bun
Doakan anakmu, bunda
Maafkan anakmu, bun
Doakan, semoga mudah rezekiku agar bisa melepas rindu dalam pelukanmu.
Pelukan dan suaramu adalah sumber ketabahanku
Rindu terberat bagiku
April 04, 2018
Spoiler for Catatan Hari Keempat di Bulan April 18:
Quote:
Perjalanan ini terlalu berat. Tapi Tuhan memberiku stok kekuatan yang entah bagaimana, aku masih kuat.
Hati ini lemah. Tapi Tuhan memberiku kesabaran untuk tidak mudah menyerah. Meski kurasa hati dan kekuatan bertahanku semakin lemah.
Perjalananku terasa tidak mudah, bahkan aku mengeluh lelah pada diriku sendiri. Aku bersemangat, kemudian patah arang. Dan ingin hidup lagi.
Banyak orang-orang hebat yang bersedia membantuku. Kemudian meninggalkan harapan-harapan yang lalu membelenggu semangatku. Aku pun menaruh harap, dengan sangat. Begitulah ternyata waktu berlalu meninggalkanku. Sembari aku masih menunggu. Mungkin hanya harapan palsu.
Aku selalu berusaha tabah, tapi aku pun lemah. Garangku hanya topeng bagi air mataku. Senyumku hanya bagian dari sesak di batinku.
Beberapa orang berharap padaku, sangat antusias menuntutku untuk mengerti keadaan mereka. Tapi mereka hanya bisa memaksa kondisiku yang saat ini belum mampu memenuhi harapan itu. Ketika harapan mereka tak terwujud, lalu keluarlah satu jurus ampuh untuk menyudutkanku. Dan mengerahkan semua orang disekitaku untuk melakukan hal yang sama? Lalu apa yang harus aku lakukan? Ya, semakin menarik diri. Sepertinya saat ini, kesendirian membuatku jauh lebih nyaman.
Pernahkah mereka mencoba berada diposisiku? Sudahlah. Aku tak berharap banyak.
Aku hampir tak lagi mengenal siapa diriku. Di mana semangatku. Di mana kekuatan dan amunisi yang selama ini tertanam dalam diriku. Aku menjadi sesuatu yang absurd. Ada hanya untuk dilupakan.
Aku bukanlah seseorang yang mudah membagi ceritaku. Aku bukanlah orang yang senang menampilkan semua usaha dan kerjakerasku. Dalam diamku, hanya mereka yang kutemui, Allah dan alam ini yang tahu mengenai usahaku. Menampakkan kesedihan dan kegusaran adalah bukan diriku. Hidupku bukanlah panggung sandiwara.
Aku muak dengan diriku yang masih sanggup tersenyum padahal terlihat sangat memalukan, tak berguna.
Sesuatu yang sangat dibutuhkan saat ini hanyalah dukungan. Terimakasih pada kalian yang masih menyemangatiku. Dan selalu ada di saat-saat terberat dalam hidupku. Mendengarkan ceritaku meski dalam jarak kita berdiskusi.
Jika waktuku masih panjang dan aku berhasil melalui titik terendah dalam hidupku ini. Ini adalah masa yang nanti paling ku syukuri.
Akan kulanjutkan, pada masa di mana aku berhasil melalui hari seperti ini di hidupku.
Hati ini lemah. Tapi Tuhan memberiku kesabaran untuk tidak mudah menyerah. Meski kurasa hati dan kekuatan bertahanku semakin lemah.
Perjalananku terasa tidak mudah, bahkan aku mengeluh lelah pada diriku sendiri. Aku bersemangat, kemudian patah arang. Dan ingin hidup lagi.
Banyak orang-orang hebat yang bersedia membantuku. Kemudian meninggalkan harapan-harapan yang lalu membelenggu semangatku. Aku pun menaruh harap, dengan sangat. Begitulah ternyata waktu berlalu meninggalkanku. Sembari aku masih menunggu. Mungkin hanya harapan palsu.
Aku selalu berusaha tabah, tapi aku pun lemah. Garangku hanya topeng bagi air mataku. Senyumku hanya bagian dari sesak di batinku.
Beberapa orang berharap padaku, sangat antusias menuntutku untuk mengerti keadaan mereka. Tapi mereka hanya bisa memaksa kondisiku yang saat ini belum mampu memenuhi harapan itu. Ketika harapan mereka tak terwujud, lalu keluarlah satu jurus ampuh untuk menyudutkanku. Dan mengerahkan semua orang disekitaku untuk melakukan hal yang sama? Lalu apa yang harus aku lakukan? Ya, semakin menarik diri. Sepertinya saat ini, kesendirian membuatku jauh lebih nyaman.
Pernahkah mereka mencoba berada diposisiku? Sudahlah. Aku tak berharap banyak.
Aku hampir tak lagi mengenal siapa diriku. Di mana semangatku. Di mana kekuatan dan amunisi yang selama ini tertanam dalam diriku. Aku menjadi sesuatu yang absurd. Ada hanya untuk dilupakan.
Aku bukanlah seseorang yang mudah membagi ceritaku. Aku bukanlah orang yang senang menampilkan semua usaha dan kerjakerasku. Dalam diamku, hanya mereka yang kutemui, Allah dan alam ini yang tahu mengenai usahaku. Menampakkan kesedihan dan kegusaran adalah bukan diriku. Hidupku bukanlah panggung sandiwara.
Aku muak dengan diriku yang masih sanggup tersenyum padahal terlihat sangat memalukan, tak berguna.
Sesuatu yang sangat dibutuhkan saat ini hanyalah dukungan. Terimakasih pada kalian yang masih menyemangatiku. Dan selalu ada di saat-saat terberat dalam hidupku. Mendengarkan ceritaku meski dalam jarak kita berdiskusi.
Jika waktuku masih panjang dan aku berhasil melalui titik terendah dalam hidupku ini. Ini adalah masa yang nanti paling ku syukuri.
Akan kulanjutkan, pada masa di mana aku berhasil melalui hari seperti ini di hidupku.






ochuqueena dan 9 lainnya memberi reputasi
10
859
Kutip
2
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan