

TS
Papa.T.Bob
Late Bloomer, Si Telat Mekar
In Bloom

discogs.com
Agan mungkin sering melihat berita dengan topik seputar pengusaha atau entrepreneur"sukses" di usia muda, atau atlet-atlet muda "wonderkid", rektor termuda, musisi cilik, dan semacamnya. Mereka sungguh beruntung karena punya kesempatan untuk mencapai puncak potensi dirinya di usia belia.
Yang jadi masalah, di dunia dan masyarakat kita sekarang, adalah terlalu banyaknya tekanan untuk meraih "kesuksesan" di usia muda. Tidak perlu jauh-jauh, terkadang orang tua atau guru kita begitu terobsesi agar anaknya bisa "sukses" di usia muda.
Sampai-sampai kebanyakan dari kita yang sudah melewati masa muda, tapi tidak kunjung "sukses", menjadi pesimis untuk kelak dapat meraih puncak potensi diri kita. Sementara teman-teman seumuran kita sudah terlihat settle dengan kehidupan mereka.
Ada si percaya diri, si juara kelas, si aktif organisasi, atau si cumlaude yang telah mendapat bayaran tinggi dari apa yang mereka kerjakan. Mereka adalah para early bloomer yang mencapai puncak potensi dirinya di usia muda.
Sementara di sisi lain, ada karyawan kontrak yang terjebak dengan pekerjaan yang ia benci, ada pekerja serabutan yang tidak punya penghasilan tetap, ada pengusaha yang tidak kunjung meraih untung. So sad
*****
Sad?

pixabay.com
Sebenarnya tidak ada yang perlu disesalkan. Yang menjadi masalah adalah harapan dari orang tua kita, keluarga kita, dan standar-standar semu yang membebani diri kita. Juga perasaan yang hinggap kala kita melihat betapa beruntungnya orang-orang yang bisa meraih "kesuksesan" di usia lebih muda. Rasa pesimis, frustasi, hilang arah yang datang tanpa diundang.
Tapi tenang gan, the grass is greener on the other side. Kalau istilah orang Jawa-Tionghoa, urip kui mung xa wang xi na wang.
So, let me take you to the other side.
*****
Juga Dialami oleh Anak-Anak

dlpng.com
Menurut wikipedia, late bloomer, atau si telat mekar, adalah metafora yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang baru menekuni atau menemukan talentanya lebih telat, jika dibandingkan dengan orang-orang pada umumnya. Dalam beberapa kasus, bahkan di usia yang tak lagi muda.
Di usia anak-anak, umumnya late bloomer terlambat menguasai kemampuan yang biasanya sudah dikuasai oleh anak seumurannya. Seperti misal kemampuan berbicara, membaca, atau berinteraksi dengan lingkungannya. Tapi memang pada dasarnya tahap perkembangan kepribadian masing-masing orang bervariasi.
Di masa mudanya Thomas Alva Edison, tokoh penemu terkemuka, seringkali tidak fokus mengikuti pelajaran di sekolah karena suka melamun dan asyik dengan alam pikirnya sendiri. Sampai-sampai gurunya mencap Edison muda sebagai murid telmi (telat mikir). Hingga akhirnya orang tua Edison memutuskan menyekolahkan Edison kecil di rumah (homeschooling).
Begitu pula Einstein kecil yang mengalami kesulitan berbicara, atau bisa dikatakan terlambat bicara bila dibandingkan dengan anak-anak seumurannya. Selain itu ada pula Picasso (pelukis), Tom Cruise (aktor), dan Richard Branson (entrepreneur) yang mengalami disleksia - semacam kelainan yang menyebabkan penderitanya kesulitan membaca - saat kecil. Mereka seringkali dianggap sebagai murid yang telmi.
Maka dari itu kalau ada anak kecil yang kelihatan telmi jangan diledek ya. Barangkali dia punya kecerdasan di bidang lain. Hanya saja belum "nemu", atau tidak punya privilese untuk mengembangkan bakatnya.
*****
Faktor Telat Dewasa

theaustralian.com
Fenomena late bloomer juga bisa disebabkan oleh faktor telat dewasa. Seperti misalnya karena terlambat mengenali ketertarikan terhadap lawan jenis atau telat menikah. Entah karena terlalu sibuk sendiri, sibuk mengejar cita-cita, atau karena alasan personal lain. Contohnya Mark Twain atau Goethe, sastrawan yang menikah di usia kepala tiga.
Bisa juga gara-gara faktor drop out, telat lulus sekolah, mengalami perundungan, terlalu banyak bermalas-malasan, atau faktor-faktor lain yang menghalangi seseorang untuk meraih puncak potensi tertinggi dirinya.
Faktor lainnya adalah keterlambatan seseorang untuk mengenyam bangku pendidikan. Atau mungkin baru menemukan minat serta bakatnya pada suatu bidang di usia yang tidak lagi muda. Pada kasus tertentu ada pula late bloomer yang menemukan potensi dirinya saat ia sudah pensiun.
*****
Beberapa Contoh Late Bloomer
*****
Itik Buruk Rupa

pinterest.com
Agan mungkin pernah membaca dongeng itik buruk rupa. Diceritakan bahwa si itik buruk rupa dikucilkan sejak kecil karena terlihat berbeda dengan saudara-saudaranya, serta tidak diterima dengan baik di lingkungan habitatnya. Sepanjang masa kecil hingga remajanya ia hidup menyendiri dan terkucilkan.
Singkat cerita saat sudah dewasa dengan ragu-ragu ia memberanikan diri untuk mendekati para angsa. Ia begitu kaget ketika ternyata kumpulan angsa yang ia datangi justru menyambutnya. Lalu saat bercermin di air, ia menemukan bahwa ternyata selama ini dirinya adalah seekor angsa yang cantik.
*****
It's Never Too Late
Bagi agan yang sedang berputus asa atau merasa belum menemukan apa yang agan cari, atau mungkin belum sreg dengan apa yang agan jalani saat ini. Masih ada waktu. Selalu ingat bahwa hidup ini "maraton", bukan "sprint". Tidak ada yang perlu disesali. Tidak ada kata terlambat.
Quarter life crisis? mungkin itu cuma fase. Bisa jadi agan adalah late bloomer. Nasib orang siapa yang tahu?
Stay alive. Jaga kesehatan. Siapkan stamina agan. Persiapkan diri. Kita semua akan mekar pada waktunya.
*****
Sekian dari ane Bre & Sis.
Asal bukan telat nakal aja, ya kan
Salam dan sampai jumpa di thread Cipt. Papa.T.Bob selanjutnya.

*Thread ini banyak mengambil sumber dari sini

discogs.com
Agan mungkin sering melihat berita dengan topik seputar pengusaha atau entrepreneur"sukses" di usia muda, atau atlet-atlet muda "wonderkid", rektor termuda, musisi cilik, dan semacamnya. Mereka sungguh beruntung karena punya kesempatan untuk mencapai puncak potensi dirinya di usia belia.
Yang jadi masalah, di dunia dan masyarakat kita sekarang, adalah terlalu banyaknya tekanan untuk meraih "kesuksesan" di usia muda. Tidak perlu jauh-jauh, terkadang orang tua atau guru kita begitu terobsesi agar anaknya bisa "sukses" di usia muda.
Sampai-sampai kebanyakan dari kita yang sudah melewati masa muda, tapi tidak kunjung "sukses", menjadi pesimis untuk kelak dapat meraih puncak potensi diri kita. Sementara teman-teman seumuran kita sudah terlihat settle dengan kehidupan mereka.
Ada si percaya diri, si juara kelas, si aktif organisasi, atau si cumlaude yang telah mendapat bayaran tinggi dari apa yang mereka kerjakan. Mereka adalah para early bloomer yang mencapai puncak potensi dirinya di usia muda.
Sementara di sisi lain, ada karyawan kontrak yang terjebak dengan pekerjaan yang ia benci, ada pekerja serabutan yang tidak punya penghasilan tetap, ada pengusaha yang tidak kunjung meraih untung. So sad

*****
Sad?

pixabay.com
Sebenarnya tidak ada yang perlu disesalkan. Yang menjadi masalah adalah harapan dari orang tua kita, keluarga kita, dan standar-standar semu yang membebani diri kita. Juga perasaan yang hinggap kala kita melihat betapa beruntungnya orang-orang yang bisa meraih "kesuksesan" di usia lebih muda. Rasa pesimis, frustasi, hilang arah yang datang tanpa diundang.
Tapi tenang gan, the grass is greener on the other side. Kalau istilah orang Jawa-Tionghoa, urip kui mung xa wang xi na wang.
So, let me take you to the other side.
*****
Juga Dialami oleh Anak-Anak

dlpng.com
Menurut wikipedia, late bloomer, atau si telat mekar, adalah metafora yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang baru menekuni atau menemukan talentanya lebih telat, jika dibandingkan dengan orang-orang pada umumnya. Dalam beberapa kasus, bahkan di usia yang tak lagi muda.
Di usia anak-anak, umumnya late bloomer terlambat menguasai kemampuan yang biasanya sudah dikuasai oleh anak seumurannya. Seperti misal kemampuan berbicara, membaca, atau berinteraksi dengan lingkungannya. Tapi memang pada dasarnya tahap perkembangan kepribadian masing-masing orang bervariasi.
Di masa mudanya Thomas Alva Edison, tokoh penemu terkemuka, seringkali tidak fokus mengikuti pelajaran di sekolah karena suka melamun dan asyik dengan alam pikirnya sendiri. Sampai-sampai gurunya mencap Edison muda sebagai murid telmi (telat mikir). Hingga akhirnya orang tua Edison memutuskan menyekolahkan Edison kecil di rumah (homeschooling).
Begitu pula Einstein kecil yang mengalami kesulitan berbicara, atau bisa dikatakan terlambat bicara bila dibandingkan dengan anak-anak seumurannya. Selain itu ada pula Picasso (pelukis), Tom Cruise (aktor), dan Richard Branson (entrepreneur) yang mengalami disleksia - semacam kelainan yang menyebabkan penderitanya kesulitan membaca - saat kecil. Mereka seringkali dianggap sebagai murid yang telmi.
Maka dari itu kalau ada anak kecil yang kelihatan telmi jangan diledek ya. Barangkali dia punya kecerdasan di bidang lain. Hanya saja belum "nemu", atau tidak punya privilese untuk mengembangkan bakatnya.
*****
Faktor Telat Dewasa

theaustralian.com
Fenomena late bloomer juga bisa disebabkan oleh faktor telat dewasa. Seperti misalnya karena terlambat mengenali ketertarikan terhadap lawan jenis atau telat menikah. Entah karena terlalu sibuk sendiri, sibuk mengejar cita-cita, atau karena alasan personal lain. Contohnya Mark Twain atau Goethe, sastrawan yang menikah di usia kepala tiga.
Bisa juga gara-gara faktor drop out, telat lulus sekolah, mengalami perundungan, terlalu banyak bermalas-malasan, atau faktor-faktor lain yang menghalangi seseorang untuk meraih puncak potensi tertinggi dirinya.
Faktor lainnya adalah keterlambatan seseorang untuk mengenyam bangku pendidikan. Atau mungkin baru menemukan minat serta bakatnya pada suatu bidang di usia yang tidak lagi muda. Pada kasus tertentu ada pula late bloomer yang menemukan potensi dirinya saat ia sudah pensiun.
*****
Beberapa Contoh Late Bloomer
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
*****
Itik Buruk Rupa

pinterest.com
Agan mungkin pernah membaca dongeng itik buruk rupa. Diceritakan bahwa si itik buruk rupa dikucilkan sejak kecil karena terlihat berbeda dengan saudara-saudaranya, serta tidak diterima dengan baik di lingkungan habitatnya. Sepanjang masa kecil hingga remajanya ia hidup menyendiri dan terkucilkan.
Singkat cerita saat sudah dewasa dengan ragu-ragu ia memberanikan diri untuk mendekati para angsa. Ia begitu kaget ketika ternyata kumpulan angsa yang ia datangi justru menyambutnya. Lalu saat bercermin di air, ia menemukan bahwa ternyata selama ini dirinya adalah seekor angsa yang cantik.
*****
It's Never Too Late
Bagi agan yang sedang berputus asa atau merasa belum menemukan apa yang agan cari, atau mungkin belum sreg dengan apa yang agan jalani saat ini. Masih ada waktu. Selalu ingat bahwa hidup ini "maraton", bukan "sprint". Tidak ada yang perlu disesali. Tidak ada kata terlambat.
Quarter life crisis? mungkin itu cuma fase. Bisa jadi agan adalah late bloomer. Nasib orang siapa yang tahu?
Stay alive. Jaga kesehatan. Siapkan stamina agan. Persiapkan diri. Kita semua akan mekar pada waktunya.
*****
Sekian dari ane Bre & Sis.
Asal bukan telat nakal aja, ya kan

Salam dan sampai jumpa di thread Cipt. Papa.T.Bob selanjutnya.


*Thread ini banyak mengambil sumber dari sini
Diubah oleh Papa.T.Bob 29-02-2020 12:48






lsenseyel dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.9K
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan