- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Kekoreaan
Bukan Serial Dramanya, Ini Alasan Korea Selatan Jauh Lebih Unggul dari Indonesia!


TS
fiaperm
Bukan Serial Dramanya, Ini Alasan Korea Selatan Jauh Lebih Unggul dari Indonesia!

Bukan Serial Dramanya, Ini Alasan Korea Selatan Jauh Lebih Unggul dari Indonesia!

Annyeonghaseyo Chingudeul!
Dari segi sistem pendidikan, Negara Korea Selatan berstatus paling unggul dengan menempati posisi urutan pertama. Peringkat ini berdasarkan hasil dari penilaian tahun 2015-2016 yang dilakukan oleh Tim Pearson Group. Hasil pengamatan ini ditulis dalam artikel "20 Best Education Systems In The World" oleh MBCTimes. Hasil penilaian sistem pendidikan ini mengatakan bahwa, Negara Korea Selatan menduduki posisi pertama, dilanjut Jepang di posisi kedua, Singapura di posisi ketiga, Hong Kong di posisi keempat, dan Finlandia di posisi kelima. Namun, yang sangat disayangkan di sini adalah Negara Indonesia kembali menempati urutan terakhir dari 40 negara yang diamati. Indonesia menempati urutan terbawah setelah Mexico di urutan ke 39.
Maka dari itu, sebaiknya Indonesia melakukan introspeksi dalam sistem pendidikan. Negara Indonesia perlu banyak belajar dari sistem pendidikan Korea Selatan. Karena, Korea Selatan menjadi negara terbaik yang akan menghasilkan calon generasi bangsa yang unggul. Namun, tahukah kamu? Di balik kesuksesan sistem pendidikannya, Korea Selatan menyimpan banyak sekali fakta menarik dan unik. Yuk, simak sistem pendidikan di Korea Selatan dalam ulasan bukan serial dramanya, ini alasan Korea Selatan jauh lebih unggul dari Indonesia!
1. Menetapkan 5 Mata Pelajaran Utama wajib dikuasai.

Poin ini mirip dengan Negara Indonesia. Korea Selatan pun mempunyai sejumlah mata pelajaran utama yang wajib dikuasai siswa. Mata pelajaran utama tersebut diantaranya ialah, Matematika, Sains, Bahasa Korea, Studi Sosial, dan Bahasa Inggris. Deretan mata pelajaran utama ini, faktanya sangat berpengaruh karena sering dipakai dalam ranah akademisi di dunia. Makanya, siswa-siswi di Korea Selatan banyak yang pandai di bidang ilmu pengetahuan.
Hal ini terbukti dalam Tes PISA yang mengukur kualitas sistem pendidikan suatu negara berkemampuan daya skolastik pelajar usia 15 tahun, kualitas pelajar Korea Selatan menempati peringkat satu Matematika, peringkat tiga kemampuan membaca, serta peringkat lima Sains di tahun 2015. Sementara Indonesia menempati posisi peringkat ke 63 Matematika, ke 62 Sains, dan ke 64 kemampuan membaca dari 70 negara yang diteliti.
Walaupun demikian, di Korsel juga ada satu mata pelajaran yang tidak terlalu diprioritaskan yaitu, mapel olahraga. Terbukti, ada banyak sekolah yang tidak menyediakan fasilitas gimnasium yang layak karena tak terlalu diperhatikan.
2. Waktu belajar siswa hampir full 16 jam setiap hari.

Apabila Negara Indonesia, menerapkan waktu belajar sekolah selama 5-8 jam sehari. Hal ini berbeda dengan Korea Selatan. Korea Selatan menetapkan sistem wajib belajar bagi siswa selama 16 jam setiap hari. Ketentuan tersebut berlaku bagi, siswa yang berusia 13 dan 14 tahun harus bersekolah sampai jam 5 sore. Kemudian, siswa berusia 15 tahun harus bersekolah sampai jam 7 malam. Dan terakhir, siswa berusia 16-18 tahun wajib bersekolah dari jam 7 pagi sampai 10 malam. Sangat lama, kan?
Karena waktu belajar berjam-jam di ruangan tertutup inilah, akhirnya banyak siswa yang menderita miopi atau rabun jauh. Mereka juga kekurangan waktu untuk bermain karena biasanya setelah pulang, mereka akan langsung mengerjakan tugas yang diberikan guru di sekolah tadi. Faktor inilah yang menyebabkan banyak pelajar jadi terserang stress parah. Karena kepadatan ini pula, jarang terjadi kasus tawuran antar pelajar di Korea Selatan. Banyak dari mereka yang tidak ada waktu untuk bertarung sebab sudah lelah belajar di sekolah.
Coba, bandingkan dengan Negara Indonesia. Maka, akan sangat jauh bukan perbedaannya? Karena di Indonesia masih banyak waktu yang longgar daripada waktu belajar.
3. Sekolah tetap berlangsung sampai weekend.

Korea Selatan mempunyai sistem pendidikan yang mewajibkan para siswanya untuk belajar di sekolah sampai hari Sabtu dengan jam pelajaran full. Bahkan, di hari Minggu pun para siswa tetap pergi ke sekolah untuk melakukan ekstrakulikuler. Sangat melelahkan, bukan? Coba bandingkan dengan pelajar di Indonesia. Meskipun hari sabtu masih ada ekstrakulikuler wajib pramuka, tapi pastinya hari minggu tetap libur, kan?
4. Guru berkedudukan sangat tinggi di Korea Selatan.

Di Negara Ginseng ini, guru mempunyai kedudukan yang sangat tinggi, disanjung, dan dihormati. Bahkan di Korsel, guru berkedudukan sama seperti orang suci. Untuk sistem mengajarnya sendiri, para guru di Korea Selatan terkenal sangat tegas dan keras pada siswa-siswinya. Sampai-sampai, masih banyak guru yang tak segan menjatuhi hukuman fisik pada siswanya hingga mereka paham dengan pelajaran kelas. Jadi di Korea Selatan, guru mempunyai wewenang penuh atas semua muridnya.
Coba bandingkan dengan Negara Indonesia, tak sedikit kasus guru yang kurang dihormati oleh pelajar. Bahkan, mirisnya ada pelajar yang melaporkan gurunya dengan alasan tindak kekerasan.
5. Pelajar diwajibkan ikut bimbingan belajar Hagwon.

Di Korea Selatan, seluruh siswa diharuskan untuk ikut bimbingan belajar atau yang disebut Hagwon. Hal inilah yang membuat banyak siswa di Korea Selatan sering pulang petang. Padahal, mereka sudah mengikuti 16 jam pelajaran di sekolah. Namun, selesai sekolah pun masih harus ditambah ekstra bimbingan belajar. Sangat menguras tenaga, bukan?
Berbeda dengan Indonesia, bimbingan belajar menjadi suatu pilihan, bukan kewajiban.
6. CSAT menjadi momen penting untuk pelajar.

CSAT atau College Scholastic Ability Testadalah tes sebelum masuk perguruan tinggi dengan 3 universitas sasaran utama yang disingkat SKY. SKY sendiri merupakan 3 Universitas ternama di Korsel, yaitu Seoul National University, Korea University, dan Yonsei University. Saking pentingnya CAST ini, warga Korea Selatan berasumsi bila gagal masuk SKY, maka masa depan akan suram, sulit dapat pekerjaan sampai susah mendapat jodoh sekalipun.
Oiya, karena saking pentingnya tes masuk universitas ini. Di waktu mendekati ujian, perkantoran akan dibuka lebih lambat untuk mengakomodasi para orang tua, agar lebih mudah mengantar anaknya belajar hingga petang. Sementara di sore hari, sejumlah lokasi rekreasi akan ditutup lebih awal agar siswa bisa belajar lebih fokus. Ketika di hari ujian pun, para polisi yang menjaga di sepanjang jalan akan menolong para pelajar agar tidak telat ikut ujian.
7. Sarana pendidikan sangat lengkap dan jaringan internet yang bagus.

Korea Selatan menyediakan fasilitas pendidikan yang sangat lengkap untuk menunjang kegiatan belajar mengajarnya. Setiap sekolah di Korea Selatan, sudah dilengkapi fasilitas proyektor, layar datar LCD, komputer setiap kelas, sampai seragam yang unik dan lucu sama seperti di drama Korea. Termasuk kemudahan akses internet untuk belajar secara digital. Para pelajar dibebaskan memakai segala fasilitas yang sudah disediakan ini. Karena inilah, biaya pendidikan di Korsel jadi melambung sangat tinggi. Bahkan, hanya untuk membeli satu seragam sekolahnya saja, para orang tua harus mengeluarkan uang jutaan rupiah.
Maka dari itu, sebaiknya Indonesia melakukan introspeksi dalam sistem pendidikan. Negara Indonesia perlu banyak belajar dari sistem pendidikan Korea Selatan. Karena, Korea Selatan menjadi negara terbaik yang akan menghasilkan calon generasi bangsa yang unggul. Namun, tahukah kamu? Di balik kesuksesan sistem pendidikannya, Korea Selatan menyimpan banyak sekali fakta menarik dan unik. Yuk, simak sistem pendidikan di Korea Selatan dalam ulasan bukan serial dramanya, ini alasan Korea Selatan jauh lebih unggul dari Indonesia!
1. Menetapkan 5 Mata Pelajaran Utama wajib dikuasai.

Poin ini mirip dengan Negara Indonesia. Korea Selatan pun mempunyai sejumlah mata pelajaran utama yang wajib dikuasai siswa. Mata pelajaran utama tersebut diantaranya ialah, Matematika, Sains, Bahasa Korea, Studi Sosial, dan Bahasa Inggris. Deretan mata pelajaran utama ini, faktanya sangat berpengaruh karena sering dipakai dalam ranah akademisi di dunia. Makanya, siswa-siswi di Korea Selatan banyak yang pandai di bidang ilmu pengetahuan.
Hal ini terbukti dalam Tes PISA yang mengukur kualitas sistem pendidikan suatu negara berkemampuan daya skolastik pelajar usia 15 tahun, kualitas pelajar Korea Selatan menempati peringkat satu Matematika, peringkat tiga kemampuan membaca, serta peringkat lima Sains di tahun 2015. Sementara Indonesia menempati posisi peringkat ke 63 Matematika, ke 62 Sains, dan ke 64 kemampuan membaca dari 70 negara yang diteliti.
Walaupun demikian, di Korsel juga ada satu mata pelajaran yang tidak terlalu diprioritaskan yaitu, mapel olahraga. Terbukti, ada banyak sekolah yang tidak menyediakan fasilitas gimnasium yang layak karena tak terlalu diperhatikan.
2. Waktu belajar siswa hampir full 16 jam setiap hari.

Apabila Negara Indonesia, menerapkan waktu belajar sekolah selama 5-8 jam sehari. Hal ini berbeda dengan Korea Selatan. Korea Selatan menetapkan sistem wajib belajar bagi siswa selama 16 jam setiap hari. Ketentuan tersebut berlaku bagi, siswa yang berusia 13 dan 14 tahun harus bersekolah sampai jam 5 sore. Kemudian, siswa berusia 15 tahun harus bersekolah sampai jam 7 malam. Dan terakhir, siswa berusia 16-18 tahun wajib bersekolah dari jam 7 pagi sampai 10 malam. Sangat lama, kan?
Karena waktu belajar berjam-jam di ruangan tertutup inilah, akhirnya banyak siswa yang menderita miopi atau rabun jauh. Mereka juga kekurangan waktu untuk bermain karena biasanya setelah pulang, mereka akan langsung mengerjakan tugas yang diberikan guru di sekolah tadi. Faktor inilah yang menyebabkan banyak pelajar jadi terserang stress parah. Karena kepadatan ini pula, jarang terjadi kasus tawuran antar pelajar di Korea Selatan. Banyak dari mereka yang tidak ada waktu untuk bertarung sebab sudah lelah belajar di sekolah.
Coba, bandingkan dengan Negara Indonesia. Maka, akan sangat jauh bukan perbedaannya? Karena di Indonesia masih banyak waktu yang longgar daripada waktu belajar.
3. Sekolah tetap berlangsung sampai weekend.

Korea Selatan mempunyai sistem pendidikan yang mewajibkan para siswanya untuk belajar di sekolah sampai hari Sabtu dengan jam pelajaran full. Bahkan, di hari Minggu pun para siswa tetap pergi ke sekolah untuk melakukan ekstrakulikuler. Sangat melelahkan, bukan? Coba bandingkan dengan pelajar di Indonesia. Meskipun hari sabtu masih ada ekstrakulikuler wajib pramuka, tapi pastinya hari minggu tetap libur, kan?
4. Guru berkedudukan sangat tinggi di Korea Selatan.

Di Negara Ginseng ini, guru mempunyai kedudukan yang sangat tinggi, disanjung, dan dihormati. Bahkan di Korsel, guru berkedudukan sama seperti orang suci. Untuk sistem mengajarnya sendiri, para guru di Korea Selatan terkenal sangat tegas dan keras pada siswa-siswinya. Sampai-sampai, masih banyak guru yang tak segan menjatuhi hukuman fisik pada siswanya hingga mereka paham dengan pelajaran kelas. Jadi di Korea Selatan, guru mempunyai wewenang penuh atas semua muridnya.
Coba bandingkan dengan Negara Indonesia, tak sedikit kasus guru yang kurang dihormati oleh pelajar. Bahkan, mirisnya ada pelajar yang melaporkan gurunya dengan alasan tindak kekerasan.
5. Pelajar diwajibkan ikut bimbingan belajar Hagwon.

Di Korea Selatan, seluruh siswa diharuskan untuk ikut bimbingan belajar atau yang disebut Hagwon. Hal inilah yang membuat banyak siswa di Korea Selatan sering pulang petang. Padahal, mereka sudah mengikuti 16 jam pelajaran di sekolah. Namun, selesai sekolah pun masih harus ditambah ekstra bimbingan belajar. Sangat menguras tenaga, bukan?
Berbeda dengan Indonesia, bimbingan belajar menjadi suatu pilihan, bukan kewajiban.
6. CSAT menjadi momen penting untuk pelajar.

CSAT atau College Scholastic Ability Testadalah tes sebelum masuk perguruan tinggi dengan 3 universitas sasaran utama yang disingkat SKY. SKY sendiri merupakan 3 Universitas ternama di Korsel, yaitu Seoul National University, Korea University, dan Yonsei University. Saking pentingnya CAST ini, warga Korea Selatan berasumsi bila gagal masuk SKY, maka masa depan akan suram, sulit dapat pekerjaan sampai susah mendapat jodoh sekalipun.
Oiya, karena saking pentingnya tes masuk universitas ini. Di waktu mendekati ujian, perkantoran akan dibuka lebih lambat untuk mengakomodasi para orang tua, agar lebih mudah mengantar anaknya belajar hingga petang. Sementara di sore hari, sejumlah lokasi rekreasi akan ditutup lebih awal agar siswa bisa belajar lebih fokus. Ketika di hari ujian pun, para polisi yang menjaga di sepanjang jalan akan menolong para pelajar agar tidak telat ikut ujian.
7. Sarana pendidikan sangat lengkap dan jaringan internet yang bagus.

Korea Selatan menyediakan fasilitas pendidikan yang sangat lengkap untuk menunjang kegiatan belajar mengajarnya. Setiap sekolah di Korea Selatan, sudah dilengkapi fasilitas proyektor, layar datar LCD, komputer setiap kelas, sampai seragam yang unik dan lucu sama seperti di drama Korea. Termasuk kemudahan akses internet untuk belajar secara digital. Para pelajar dibebaskan memakai segala fasilitas yang sudah disediakan ini. Karena inilah, biaya pendidikan di Korsel jadi melambung sangat tinggi. Bahkan, hanya untuk membeli satu seragam sekolahnya saja, para orang tua harus mengeluarkan uang jutaan rupiah.
Nah, itulah ulasan tentang bukan serial dramanya, ini alasan Korea Selatan jauh lebih unggul dari Indonesia! Bagaimana, Chingudeul? Sangat unik dan menarik, kan? Apa pendapat kalian tentang sistem pendidikan ini? Apa ada dari kalian yang tertarik untuk belajar di Korea Selatan? Coret-coret di kolom komentar, ya!
Nama Penulis: Fia Permatasari
Sumber Referensi:
Referensi 1 | Referensi 2 | Referensi 3 | Referensi 4 | Referensi 5
Diubah oleh fiaperm 25-02-2020 20:59






swiitdebby dan 20 lainnya memberi reputasi
21
2.3K
49


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan