Belakangan ini publik Korea tengah berbangga atas prestasi yang ditoreh oleh film Parasite. Setelah menjadi film Korea pertama yang memenangi Palme d'Or di Cannes Film Festival tahun lalu, film besutan sutradara Bong Joon-ho ini juga mampu menyabet 4 piala Oscar tahun ini, di antaranya untuk: Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Skenario Asli Terbaik, dan Film Internasional Terbaik.


Gambar

Dengan pencapaian tersebut, Parasite sukses menciptakan sejarah sebagai film 'asing' pertama yang berhasil memenangkan kategori film terbaik di penghargaan bergengsi Oscar, di samping film ini juga menang untuk kategori film internasional (non-english) terbaik. Gokilnya lagi, untuk kategori sutradara terbaik, Bong Joon-ho mengalahkan nama-nama beken seperti Quentin Tarantino (Once Upon a Time in Hollywood) hingga Martin Scorsese (The Irishman).



Gambar

Bong dan segenap kru film Parasite disambut bak pahlawan negara ketika pulang ke Korea. Mulai dari masyarakat biasa, selebritas, sampai Presiden Korsel Moon Jae-in juga ikut berbangga dan memberikan penghormatan tertinggi untuk prestasi yang ditoreh film Parasite.

Memang harus diakui, film Parasite pantas mendapatkan penghargaan di mata dunia. Tapi, Parasite bukanlah film terbaik yang pernah dibuat Bong Joon-ho. Bagi ane masih ada satu film lain karya Bong yang bisa ane nilai lebih bagus dari Parasite. Bahkan ane berani bilang film ini adalah film terbaiknya Bong Joon-ho.



"Memories of Murder"
by Bong Joon-ho


Gambar

Mungkin bagi kalian yang doyan sama film-film Korea pernah nonton atau minimal pernah dengar judul film ini, "Memories of Murder" (Sarinui chueok). Dirilis tahun 2003, Memories of Murder merupakan film panjang kedua yang disutradarai Bong Joon-ho. Yap, Bong bukan sutradara kemarin sore, sebelum Parasite sudah banyak film-film Bong yang tentunya menarik untuk ditonton.

Memories of Murder juga dibintangi aktor Song Kang-ho, yang belakangan kita kenal perannya sebagai kepala keluarga Kim yang 'nyambi' jadi supir pribadi keluarga Park dalam film Parasite. Bisa dibilang aktor ini sudah jadi langganannya Bong. Tercatat, sudah 4 kali ia tampil di film-film Bong (termasuk Parasite). Disini Song Kang-ho berduet dengan aktor Kim Sang-kyung, dan ada juga bintang-bintang Korea lainnya.

Film bergenre drama-crime ini dibuat berdasarkan kisah nyata kasus pembunuhan berantai misterius yang terjadi pada rentang 1986 sampai 1991 di kota Hwaseong, Provinsi Gyeonggi, Korsel. Film ini mengisahkan usaha sepasang detektif, Detektif Park Doo-man (Song Kang-ho) dan Detektif Seo Tae-yoon (Kim Sang-kyung) untuk memburu dalang dibalik kasus pembunuhan berantai pertama dalam sejarah kejahatan Korea tersebut.


Gambar

Film ini dibuka dengan ditemukannya sesosok mayat wanita di sebuah parit ladang yang diduga telah dirudapaksa sebelum dibunuh. Detektif Park, yang sepanjang karirnya tidak pernah dihadapkan oleh kasus serius akhirnya kewalahan. Makanya, ditugaskanlah Detektif Seo yang berusia lebih muda untuk membantu Park memecahkan kasus ini.

Dua detektif ini punya 'gaya' yang sangat bertolak belakang. Detektif Park cenderung 'kasar' dan lebih suka menyelesaikan setiap masalah hanya dengan instingnya saja. Sementara Detektif Seo, walaupun lebih junior justru malah terlihat seperti detektif sungguhan, dimana ia akan menganalisa kasus dengan cermat dan sabar dalam mengumpulkan bukti-bukti.

Mampukah dua detektif beda 'gaya' ini memecahkan kasus tersebut dan menangkap pelakunya? Silahkan tonton sendiri filmnya, ane gak akan membahas detail jalan ceritanya dimari.


Gambar

Sama seperti Parasite yang memiliki pesan sarkas khas Bong, yang mana ia menggambarkan perbedaan kasta antara si kaya dan si miskin di Korea. Dalam film Memories of Murder, Bong juga memperlihatkan bagaimana kelemahan dan kecerobohan para penegak hukum di Korea dalam menghadapi sebuah kasus kriminal, apalagi untuk kasus seius seperti teror pembunuh berantai.

Melalui film ini kita diperlihatkan bahwa para penegak hukum di Korea masih menggunakan cara-cara primitif, seperti mengancam, memukul/menendang, bahkan nyaris membunuh demi mendapat pengakuan dari para terduga pelaku walaupun sebenarnya belum ada bukti-bukti yang cukup untuk memberatkan mereka.

Kita juga akan dibuat kesal dengan sifat lugu dan ceroboh totoh utama Detektif Park yang dengan gampangnya melewatkan bukti-bukti padahal bisa saja itu dapat mengungkap tabir misteri kasus yang sedang ia tangani.


Gambar

Selain itu untuk ukuran film di masanya, kualitas sinematografi film ini juga sangat baik, bahkan ane rasa juga lebih baik dari kebanyakan film-film di era sekarang. Banyak angle-angle tak biasa dalam film ini yang tentunya memanjakan mata penonton. Walaupun bisa dibilang filmnya sudah jadul, ane sendiri baru nonton film ini sekitar 5 tahun lalu, tapi sampai sekarang ane masih bisa merasakan bagaimana 'atmosfer' filmnya.


Gambar

Dan yang bikin menarik juga adalah film ini alurnya mengalir konstan (gak cepat, gak lambat) dan tidak ada ending yang menjadi konklusi, Bong membiarkan endingnya menggantung. Apakah good ending atau bad ending, silahkan penonton sendiri yang menyimpulkan. Ini juga yang membuat ane bengong alias diam terpaku memikirkan akhir cerita sambil memandang credit title saat filmnya selesai.


Gambar

Dibandingkan Parasite, prestasi film Memories of Murder mungkin gak ada apa-apanya. Tapi menurut ane film ini adalah film terbaik yang pernah dibikin Bong Joon-ho. BTW, film ini juga menjadi film pertama Bong yang ane tonton. Gara-gara film ini, ane jadi nonton film-filmnya yang lain. Nah, bagi yang kemarin terbawa hype film Parasite, coba deh tonton juga film-film Bong Joon-ho yang lain, terutama film Memories of Murder ini yang ane anggap lebih baik dari Parasite.



Referensi:
1. 2 . 3