Assalamu'alaikum wr wb
Apa kabar dunia? Semoga masih tetap baik-baik saja, ya. Dan bumi tempat kami berpijak masih kuat dan kokoh untuk bertahan tetap tegar dengan alam dan isinya.
Quote:
Buat Bapak dan Mamak
Alhamdulillah Ai masih bisa menuliskan surat ini buat kalian yang sangat Ai sayang sepenuh hati, jiwa dan raga. Semoga sehat dan bahagia selalu di sana, ya. Maaf kalau Ai belum bisa balik ke kampung. Masih banyak hal yang harus diperjuangkan di sini. Insha Allah ramadhan kita akan berkumpul bersama lagi. Aamiin.
Bapak tersayang yang Luar Biasa,
Pak ... maafin ya, belum pernah bisa menjadi yang terbaik dan buat Bapak bangga. Sungguh sampai nyawa terhempas dari badan. Napas terputus tak lagi mendesah di udara. Ai nggak akan pernah bisa lupakan air mata itu. Luka dan kesakitan yang Ai torehkan dalam dada juga hati. Sekali lagi maaf, maaf Pak .... 
Maafin Ai yang selalu cengeng dan keras kepala. Selalu mengambil keputusan terburu-buru tanpa berpikir jernih.
Terima kasih menganggap anak yang banyak salah ini, seorang anak yang baik, cantik dan pintar. Terima kasih untuk pujian atas masakan yang selalu Ai suguhkan dengan sederhana. Terima kasih telah mau dimanjakan dengan jemari ini tuk lepaskan lelah dan penat di punggung Bapak. Tawamu yang begitu lepas sekalipun beban begitu berat. Tubuh mungil yang berusaha tetap berdiri tegak, sangat Ai banggakan.
Ai rindu masa kecil, saat tubuh ini dibopong ke kamar mandi agar mau bersiap ke sekolah. 
Maaf, sering membuat Bapak bingung dan serba salah. Ai sayang Bapak

Mamak tersayang yang Shalihah,
Ai minta maaf sering ucapkan hal nggak pantas, menuduh Mamak pilih kasih dan membandingkan anak-anaknya.
Mak, maaf ya kalau Ai belum bisa menjadi orang sesuai keinginan Mamak. Maafin juga sudah selalu berburuk sangka. 
Terima kasih sudah menjadikan Ai idolanya Mamak. Semoga Ai bisa kembali pada Ai yang dulu. Yang menjadikan Mamak lebih dekat padaNya. Aamiin. Maaf kalau belum bisa menelpon, seminggu sekali akan Ai usahakan. 
Dari Ananda dengan rindu dan air mata,
Salam rindu luar biasa
Airah di Bumi Allah
Quote:
Hai, Saudara dan Saudariku
Kalian selalu sehat dan bahagia, ya. Aamiin.
Kakak tertua yang cerewet,
Ai mau bilang ke kakak, terima kasih untuk segala nasihat dan wejangannya. Maaf, ya akhir-akhir ini Ai sering ngambek. 
Jangan pernah lelah terus mengingatkan Ai, ya. Mungkin terkadang sikap dan cara kakak menunjukkan kasih sayang, terlihat seperti memenjarakan diri ini
Tapi sebenarnya Ai bersyukur dan bahagia. Setidaknya Ai jauh dari hal yang tidak baik. Alhamdulillah. 
Mengingat dulu kita berpegang erat saat isu tsunami. Berlari dengan air mata dan gelisah luar biasa. Ai sadar akan ketakutan akan kehilangan darimu, Kak
Terima kasih.
Adik-adikku yang Sok Tua
Hamzah, si Ganteng setelah Bapak. Ciee yang dekat walimahan. Ehm. Semoga lancar dan dimudahkan, ya dik. Aamiin.
Banyak hal yang kita lalui berdua. Terima kasih ya akan peduli dan perhatian selama ini. Selalu menomersatukan kakak dalam hal keperluan. 
Mengadukan ke Bapak Mamak apa yang Kakak butuhkan. 
Yang jelas, terima kasih sayang ... Jadilah pribadi yang dewasa. Oke?
May dan Indah,
Dua saudari yang selalu menemani Kakak di Perantauan. Susah senang bersama dan kuat dalam ikatan. Terima kasih dengan tawa dan air mata bahagia. 
Wah, panjang ya

Sekian dulu curhatan Ai, ya. Maaf lho kepanjangan
Semoga kita selalu dalam lindunganNya dan banyak waktu untuk bahagia bersama orang-orang tercinta. Aamiin.
Hubungan yang takkan putus adalah keluarga. Ibarat air sungai yang dicacah dan banyaknya udara di bumi.
Terima kasih
Sumber : Isi Hati Terdalam
Gambar : Pixabay