- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Nalar Sepenggal


TS
skydavee
Nalar Sepenggal

source:googleimage
Sleman berduka. Berita tentang meninggalnya anak didik di SMPN1 Turi, Sleman, menyisakan duka yang begitu mendalam. Derasnya air sungai yang merenggut beberapa nyawa bocah cilik tak berdosa di Sungai Sempor, Kabupaten Sleman, sederas rasa pedih bagi keluarga yang ditinggalkannya. Bagaimana bisa kondisi demikian terjadi? Begitu mahalnya harga dari sebuah pelajaran ini. Dan keluarga yang ditinggal, mesti membayarnya dengan nyawa beberapa anak kecil yang tiada berdosa itu.

Memang, semua yang bernyawa kelak akan menjumpai kematian. Tak lagi melihat apakah ia orangtua, manusia dewasa, remaja, anak kecil, bahkan bayi sekalipun. Demikian pula dengan tingkat kesalehan, strata ekonomi maupun faktor lainnya. Malaikat maut akan bertandang tanpa syarat apapun jika masanya telah tiba.
Namun, kepedihan tetaplah kepedihan. Peristiwa ini akan terus menerus menancapkan rasa pilu yang teramat menyesakkan. Merajam tiap sudut relung hati bagi keluarga yang tengah berduka, akibat sebuah kecerobohan yang mengundang nestapa.

source:googleimage
Memang, semua yang bernyawa kelak akan menjumpai kematian. Tak lagi melihat apakah ia orangtua, manusia dewasa, remaja, anak kecil, bahkan bayi sekalipun. Demikian pula dengan tingkat kesalehan, strata ekonomi maupun faktor lainnya. Malaikat maut akan bertandang tanpa syarat apapun jika masanya telah tiba.
Namun, kepedihan tetaplah kepedihan. Peristiwa ini akan terus menerus menancapkan rasa pilu yang teramat menyesakkan. Merajam tiap sudut relung hati bagi keluarga yang tengah berduka, akibat sebuah kecerobohan yang mengundang nestapa.
oOo

source:googleimage
Lebih dari sepekan, kota Yogyakarta dan sekitarnya diguyur hujan yang deras. Meliputi kota Yogyakarta itu sendiri, Sleman, Bantul, hingga ke kota Klaten. Durasi hujan yang rata-rata lebih dari satu jam, tentu membuat beberapa sungai meluap karena debit air yang tinggi. Termasuk Sungai Sempor, yang terletak di Kabupaten Sleman. Acara susur sungai, sebagaimana dilakukan beberapa bocah cilik ini, seyogianya bisa diantisipasi dan diganti dengan kegiatan lainnya. Namun, hal demikian tidak dilakukan oleh panitia penyelenggara.
Melihat fenomena alam yang terjadi, seharusnya beberapa pihak mampu menalar dengan baik akan adanya potensi bahaya. Apalagi, lazim ditemukan jika anak didik sekecil mereka tidak memiliki daya tolak supaya acara tersebut dibatalkan karena cuaca sedang tidak bersahabat. Sungguh, ini adalah rangkaian peristiwa ceroboh yang mendukung terjadinya bencana.
Terlebih kegiatan susur sungai yang dilakukan tidak dilakukan dengan dukungan alat yang memadai. Dan bukan pula dilakukan oleh mereka yang profesional. Korbannya hanya anak SMP yang secara fisik tidak lebih kuat daripada orang dewasa. Menyikapi kondisi demikian, pelbagai pihak menyayangkan kecerobohan pihak panitia yang tetap menggelar acara susur sungai ditengah cuaca yang sulit untuk diprediksi.

Bupati Sleman Sri Purnomo, sebagaimana dikutip dari detik.com, menyebut kegiatan susur sungai yang dilakukan oleh pihak SMPN 1 Turi merupakan kecerobohan yang berakibat fatal. Menurutnya, kegiatan yang dilakukan di sungai saat musim hujan sangat berbahaya. Peristiwa ini juga menyita atensi dari Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X. Didampingi oleh GKR Hemas, Raja sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta itu datang ke SMPN 1 Turi untuk mengecek langsung kondisi terkini. Termasuk perhatian dari Kabasarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito yang meninjau langsung ke lokasi kejadian.

Hingga tulisan ini di buat, beberapa dari korban belum ditemukan. Kita berharap, seluruh korban berhasil dievakuasi, dan keselamatan diberikan kepada seluruh petugas yang bekerja tanpa lelah di lapangan.
Sebagai penutup, semoga kejadian naas serupa tidak terulang lagi karena nalar sepenggal segelintir orang yang mengakibatkan jatuhnya korban. Jangan pernah sesekalipun meremehkan alam. Jika ia telah berkehendak, tidak ada yang bisa dilakukan oleh manusia, kecuali mengantisipasinya. Bukankah sikap remeh seakan menantang kekuatan alam?
Sudah saatnya orangtua juga berperan aktif dan mengetahui setiap kegiatan anaknya. Tak bijak rasanya menyerahkan sepenuhnya tanpa ikut andil dalam rangkaian kegiatan yang diadakan oleh pihak sekolah. Terutama jika kegiatan dilakukan di luar lingkungan sekolah.
Semoga seluruh korban diterima di sisi Tuhan dan mendapatkan tempat sebaik-baiknya, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Melihat fenomena alam yang terjadi, seharusnya beberapa pihak mampu menalar dengan baik akan adanya potensi bahaya. Apalagi, lazim ditemukan jika anak didik sekecil mereka tidak memiliki daya tolak supaya acara tersebut dibatalkan karena cuaca sedang tidak bersahabat. Sungguh, ini adalah rangkaian peristiwa ceroboh yang mendukung terjadinya bencana.
Terlebih kegiatan susur sungai yang dilakukan tidak dilakukan dengan dukungan alat yang memadai. Dan bukan pula dilakukan oleh mereka yang profesional. Korbannya hanya anak SMP yang secara fisik tidak lebih kuat daripada orang dewasa. Menyikapi kondisi demikian, pelbagai pihak menyayangkan kecerobohan pihak panitia yang tetap menggelar acara susur sungai ditengah cuaca yang sulit untuk diprediksi.

source:googleimage
Bupati Sleman Sri Purnomo, sebagaimana dikutip dari detik.com, menyebut kegiatan susur sungai yang dilakukan oleh pihak SMPN 1 Turi merupakan kecerobohan yang berakibat fatal. Menurutnya, kegiatan yang dilakukan di sungai saat musim hujan sangat berbahaya. Peristiwa ini juga menyita atensi dari Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X. Didampingi oleh GKR Hemas, Raja sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta itu datang ke SMPN 1 Turi untuk mengecek langsung kondisi terkini. Termasuk perhatian dari Kabasarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito yang meninjau langsung ke lokasi kejadian.

source:googleimage
Hingga tulisan ini di buat, beberapa dari korban belum ditemukan. Kita berharap, seluruh korban berhasil dievakuasi, dan keselamatan diberikan kepada seluruh petugas yang bekerja tanpa lelah di lapangan.
Sebagai penutup, semoga kejadian naas serupa tidak terulang lagi karena nalar sepenggal segelintir orang yang mengakibatkan jatuhnya korban. Jangan pernah sesekalipun meremehkan alam. Jika ia telah berkehendak, tidak ada yang bisa dilakukan oleh manusia, kecuali mengantisipasinya. Bukankah sikap remeh seakan menantang kekuatan alam?
Sudah saatnya orangtua juga berperan aktif dan mengetahui setiap kegiatan anaknya. Tak bijak rasanya menyerahkan sepenuhnya tanpa ikut andil dalam rangkaian kegiatan yang diadakan oleh pihak sekolah. Terutama jika kegiatan dilakukan di luar lingkungan sekolah.
Semoga seluruh korban diterima di sisi Tuhan dan mendapatkan tempat sebaik-baiknya, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Yogyakarta, 22 Februari 2020
©Skydavee
Diubah oleh skydavee 22-02-2020 20:40






4iinch dan 19 lainnya memberi reputasi
20
2K
29


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan