Halo GanSis...

Indonesia boleh berbangga. Pesawat buatan asli pabrikan Indonesia yaitu PTDI laris manis dipasaran. Jenis pesawat tersebut adalah seri CN235 yang belakangan ini menjadi perbincangan karena laris manis diborong oleh negara-negara lain. Kali ini ane mau bagiin info dan fakta-fakta seputar pesawat yang juga salah satu warisan BJ Habibie ini.

Produk Lama yang Bangkit Kembali
Seri CN345 sebenarnya bukanlah produk baru, pesawat ini sudah dikembangkan dan diproduksi sejak akhir 70-an, tepatnya tahun 1979. Pesawat ini merupakan hasil join venture antara IPTN (sekarang PTDI) dengan CASA (sekarang Airbus Defense & Space).

Fokus awal kerja sama tersebut adalah untuk membuat desain pesawat yang punya bisa multifungsi, mampu beroperasi di landasan yang pendek, desain pintu yang memudahkan bongkar muat barang dan punya karakteristik low-cost maintanance. 

Prototype pertama dari CN235 bernama "Elena" produksi CASA terbang perdana pada Novemver 1983 dan prototype kedua "Tetuko" produksi IPTN menyusul bulan berikutnya, Desember 1983. Hingga sekarang sudah diproduksi lebih dari 300 CN235s dengan berbagai versi.

Multifungsi, Dari Angkutan Sipil hingga Special Mission
CN235 family memiliki kegunaan yang multifungsi, yaitu :

1. Angkutan Sipil
   
   
   
   
   CN235 untuk Angkutan Sipil
   
   CN235-220 telah terbukti sebagai solusi untuk angkutan hemat yang memenuhi kebutuhan lembaga pemerintah atau swasta untuk kategori pesawat light-medium. CN235-220 mampu menampung 36 penumpang dan beban maksimal 4,7 ton. Dengan karakteristiknya tersebut, pesawat ini sangat cocok digunakan di Indonesia yang mempunyai geografis negara kepulauan.
   
   
2. Angkutan Militer
   
   
   CN235 milik Royal Malaysian Airforce
   
   Ketangguhan CN235-220 ini juga dipercaya oleh militer Indonesia untuk membantu melaksanakan tugas-tugas negara yang menantang. Di Indonesia sendiri, pesawat ini lebih banyak digunakan untuk keperluan militer dan baru-baru ini Kementrian Pertahanan meminta PTDI untuk mengembangkan CN235 sebagai angkutan komersil yang berpotensi melayani rute-rute di wilayah timur Indonesia.
   
   
3.  Misi Khusus
   
   
   CN235 milik Spanyol untuk SAR
   
   CN235-220 juga sering digunakan untuk misi-misi khusus misalnya search rescue (SAR), menjaga zona ekonomi ekslusif (ZEE) Indonesia, patroli laut hingga pencegahan polusi atau memedamkan kebarkaran hutan.
   

Dibanderol Seharga Rp. 400M dan Laris Manis
Dikutip dari CNBC, CN235 sudah diekspor ke berbagai negara diantaranya Thailand, Senegal dan Nepal. Negara-negara lain juga mulai memesan pesawat jenis ini. Diantaranya negara dengan pemesanan terbanyak adalah Korea Selatan 12 unit, Turki 9 unit, Malaysia 8 unit, Thailand 3 unit, Nepal dan Senegal masing-masing 1 unit.

Wah lumayan keren juga ya teknologi dirgantara kita. Perlu diingat gansis, dari 300-an CN235 yang sudah beredar di seluruh dunia, tidak hanya diproduksi oleh PTDI ada juga yang diproduksi oleh CASA atau Airbus. PTDI juga menyuplai komponen-komponen pesawat seperti sayap ke Airbus.