Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

AboeyyAvatar border
TS
Aboeyy
Skull Breaker Challenge, Tren Baru yang Berbahaya


Doubletoasted.com


Media Sosial sering digunakan orang untuk mencari sensasi, panjat sosial, viral, dan sebagainya. Untuk mencapai tujuan itu, tak jarang orang melakukan hal-hal yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain, melanggar etika dan hukum.

Seolah mereka tak peduli dengan risikonya, yang penting bisa terkenal. Ambil saja contoh terbaru, yaitu adanya video rekayasa yang dibuat oleh oknum dosen dan mahasiswa, yang memperlihatkan adegan kekerasaan (perkelahian) di Jalan HM. Thamrin, Jakarta.

Media sosial seperti Twitter dan TikTok sering dijadikan media utama untuk penyebaran konten-konten tersebut. Apalagi TikTok yang sempat ditutup beberapa waktu lalu itu, terbilang cukup sering mengadakan Challenge untuk mempopulerkan tren-tren terbaru.

Tren terbaru dari TikTok saat ini adalah Skull Breaker, sehingga lahir Skull Breaker Challenge, yang menurut Ane, challenge ini selain tidak mendidik, juga sangat berbahaya.

Sesuai namanya, tren ini berarti “Tantangan Memecahkan Tengkorak”. Namanya aja sudah terdengar seram dan ngeri, tapi masih ada aja yang memperagakannya. Ane tidak tahu, apakah challenge-challlenge itu akan memperoleh hadiah yang sangat besar jika menang, sehingga banyak yang nekat melakukan adegan yang membahayakan. Jika hanya untuk sekadar tenar dan terkenal, apa gunanya tepuk tangan penonton, jika badan harus terluka atau sekarat.

Skull Breaker Challengeadalah tantangan menjatuhkan teman dengan menghalangi kakinya saat melompat. Dilakukan oleh tiga orang yang berdiri sejajar. Lalu ketiganya melompat bersamaan. Kemudian dua orang temannya yang di kiri dan di kanan akan menghalangi kaki temannya yang di tengah saat ia akan turun ke lantai. Akibatnya, ia akan terjatuh ke belakang yang sudah disediakan alas seadanya sebagai pengaman, di samping kedua temannya dengan sigap akan menangkap tangannya agar tidak terjatuh dengan keras.

Adegan ini sangat berbahaya, sebab dapat menyebabkan korban yang tidak mengetahui (tidak siap) itu bisa jatuh di luar prediksi. Misalnya dia terduduk dengan keras dan kepala terbentur ke lantai.

Jika itu terjadi, maka kemungkinan risiko teringan yang bisa terjadi adalah pendarahan dan patah tulang, yang sedang adalah kelumpuhan, dan yang terberat adalah geger otak dan kematian.

Dan ternyata tren ini sudah meminta seorang korban seorang gadis berusia 16 tahun di Brazil. Namanya Emanuela Medeiros, seorang pelajar yang tidak mengetahui akan dikerjai teman-temannya dalam Skull Breaker Challenge saat ia berada di sekolah.



Gadis itu terjatuh dengan keras dan kepalanya terbentur lantai, karena kedua temannya tidak berhasil menangkap tangannya saat ia terjatuh. Di samping itu, di belakangnya juga tidak disediakan alat pengaman, yang mungkin kedua temannya yakin akan berhasil mulus dalam melaksanakan challenge tersebut. Namun semuanya terjadi di luar prediksi. Gadis itu harus dilarikan ke Rumah Sakit, dan nyawanya tak tertolong sebelum sempat mendapat perawatan medis.


Emanuela Medeiros

Memang tujuan awal challenge ini hanyalah untuk hiburan, rame-rame. Namun masih pantaskah sesuatu yang berbahaya dijadikan media hiburan? So, sudah seharusnya setiap orang berpikir tentang risiko dari setiap challenge sebelum mengikutinya. Pertimbangkan baik buruknya, untung ruginya. Kalau hanya untuk tenar, tak perlu melakukan hal yang berisiko bagi diri dan orang lain, tapi cukup “Kencing di depan kelas”, divideo lalu diupload, Ane jamin dalam 5 detik nama Anda akan viral di seantero jagad nyata dan maya. emoticon-Big Grin
****
Ref 1, Ref 2.
anasabilaAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan anasabila memberi reputasi
2
1.6K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan