![[LOVE LETTER 4] Seribu Cinta Untuk Malaikat Papa](https://s.kaskus.id/images/2020/02/20/10764416_202002201014260224.png)
Entah apakah runutan paragraf ini bisa disebut surat, atau apapun itu...
Maafkan Papa, ya Nak.
Papa tak bisa menuliskan cerita indah tentang kalian dengan siratan hati yang seharusnya.
Sebab, cinta yang terlalu besar itu terkadang berat untuk dibuka.
Runutan memori kebersamaan kita dipeluk erat oleh relung hati.
Papa tak bisa menuliskan cerita indah tentang kalian dengan siratan hati yang seharusnya.
Sebab, cinta yang terlalu besar itu terkadang berat untuk dibuka.
Runutan memori kebersamaan kita dipeluk erat oleh relung hati.
Papa jadi teringat kamu, Si Sulung yang lahir pada pukul satu dini hari. Allah menganugerahkan kamu, seorang anak perempuan untuk menjadi bagian hari - hari Papa nanti.
Kala itu pikiran Papa sebelumnya dirudung cemas menanti proses persalinan dengan mulut yang terus membisikkan do'a-do'a. Sedang Sang Mama meluruhkan segala jerit dalam kontraksi yang turut mencekik diafragma.
Tapi segala kecemasan itu rubuh saat Papa tatap raga mungilmu, Nak. Sepasang mata berbinar terang, hidung yang jelas nampak tulang , juga mulut imut yang membentang, itu kan selalu terkenang.
Tangisanmu seketika menggelegar di seantero kamar yang jua layaknya bekas medan perang. Pertempuran Mamamu sepanjang persalinan, melawan maut yang terus membayang.
Masih jelas dan lekat juga, saat kamu Si Sulung merengek tiap malam menjelang. Saat itulah peran sebagai orangtua hadir untuk menjadi penawar tangismu agar cepat menghilang. Takkan pernah lelah untuk selalu ada untukmu, sayang.
Dan satu tahun kemudian lahirlah kamu Si Bungsu. Yaa Allah... Betapa bahagianya aku telah memiliki sepasang anak titipan-Mu.
Sebuah rezeki tak ternilai, di atas harga waktu. Ya... Karena semua waktu hidup tergadai untuk mencukupi hidup kalian, Nak.
Takkan pernah kusia - siakan kalian,
Takkan pernah kutelantarkan.
Mereka berhak bahagia atas segala apa yang ada,
Mereka berhak menikmati dunia mereka sendiri.
Takkan pernah kutelantarkan.
Mereka berhak bahagia atas segala apa yang ada,
Mereka berhak menikmati dunia mereka sendiri.
Kini kalian sudah melewati fase hidup awal, tumbuh kian optimal.
Si Kakak yang pandai ceramah kalau Papanya ini ketahuan merokok di teras depan. Pertanda kamu sudah pandai memilah teori-teori dasar kejadian, yang dikotak-kotakan oleh waktu tentang dampak masa yang lalu dan kedepan.
Si Adik pun tak mau tertinggal, sudah pandai merengek kalau keinginanmu tak dipenuhin saat itu juga. Papa haru bahagia, menyaksikan efek perkembangan otak limbik yang sudah mampu mengintrepretasikan dasar-dasar teguhnya kemauan.
Pandai berantem berdua,
Pandai berantakin rumah,
Pandai bikin ngomel - ngomel kalau tahu apa yang lagi mereka lakuin,
Pandai mengambil hati neneknya kala dimarahin agar dibela,
Pandai sok imut kalau sedang menjatuhkan barang biar nggak dimarahin.
Pandai berantakin rumah,
Pandai bikin ngomel - ngomel kalau tahu apa yang lagi mereka lakuin,
Pandai mengambil hati neneknya kala dimarahin agar dibela,
Pandai sok imut kalau sedang menjatuhkan barang biar nggak dimarahin.
Deretan memori indah yang tak tertangkap oleh mata kamera,
namun terekam dalam bingkai-bingkai
di dalam penyimpanan data ciptaan Tuhan.
namun terekam dalam bingkai-bingkai
di dalam penyimpanan data ciptaan Tuhan.
Kala kalian sakit, kecemasan seisi rumah ikut menjerit. Kalian juga semakin manja yang berlebihan kepada Sang Nenek. Terkadang pikiran ditumbuhi rasa heran, kalian itu anak Papa apa Nenek, sih? Tidur sama Nenek, mandi juga harus sama Nenek, bahkan di suapin pun mintanya ke Nenek.
Quote:
Tapi dibalik itu semua, sebagai Papa, nggak akan pernah bosan mengingat semua hal tentang hal tentang kalian berdua.
Kakak dan Adik yang mandiri,
Kakak dan Adik yang kompak,
Kakak dan Adik yang kalau tidak ada salah satu pasti nyariin,
Kakak dan Adik yang takkan pernah lelah untuk bekerjasama.
Kakak dan Adik yang kompak,
Kakak dan Adik yang kalau tidak ada salah satu pasti nyariin,
Kakak dan Adik yang takkan pernah lelah untuk bekerjasama.
Rangkaian memori yang tak akan pernah memiliki label harga.
Anak-anakku sayang,
Kalian adalah anugerah terindah yang diberikan Allah untuk Papa,
Takkan pernah Papa sia - siakan, Nak.
Walaupun Papa sekarang tak bisa merawat kalian secara langsung,
Tapi dalam batin Papa ada niat yang selalu terwujud :
"Akan berusaha untuk selalu berada di sisi mereka
sampai tumbuh dewasa."
Sehat terus, ya Nak. Papa sayang kalian.
sampai tumbuh dewasa."
===
===
===Sehat terus, ya Nak. Papa sayang kalian.
![[LOVE LETTER 4] Seribu Cinta Untuk Malaikat Papa](https://s.kaskus.id/images/2020/02/20/10764416_202002200717050381.png)
Klaten, 20 - 02 - 2020
@danymarta.
@danymarta.
