

TS
aldysadi
[LOVE LETTER 4] My King of the Road
Quote:
My King of the Road
![[LOVE LETTER 4] My King of the Road](https://s.kaskus.id/images/2020/02/18/8922017_202002181203520993.jpg)
Quote:
"Surat cinta ini bukan rekayasa, melainkan pesan ungkapan rasa yang kucopas dari hati. Jadi, ku tak berharap dinilai lebih karena aku hanya ingin dunia tahu, seperti apa hatiku untukmu. Tak apa orang tak suka, yang penting kau tahu rasa!"
Assalamualaikum @wahyuharuka-ku,
Ini pertama kalinya bagiku menulis surat untuk seseorang yang sangat penting keberadaannya dalam hidupku, yaitu kau!. Mohon maaf jika nanti tulisan ini terlihat aneh atau berlebihan. Namun, yang aku tulis di sini bukanlah puisi, apalagi basa-basi, melainkan isi hati.
(Aku tahu, saat membaca ini, kau akan tertawa geli melihatku yang serius. Jangan meledekku, ya atau ku timpuk kau nanti!!!.)
Biarkan aku tulis di sini, ya? Aku yakin, kau pasti mengizinkannya karena kau tahu bahwa menulis adalah salah satu kegemaranku dan mengingat adalah kelemahanku. Biarlah tulisan ini jadi pengingat atas semua usaha dan perjuanganmu yang telah membuat kita bersama hingga detik ini, oke!.
Mari kita kembali ke dasar... Entah, sudah berapa lama aku dan cowok itu tergabung dalam grup kaskuser yang sama. Aku tak pernah sadar dia ada. Mungkin, dia pun begitu. Suatu malam, obrolan di grup sangat seru! Entah bagaimana, kami berdua jadi akrab begitu.
Spoiler for SS grup yang ku maksud :
![[LOVE LETTER 4] My King of the Road](https://s.kaskus.id/images/2020/02/18/8922017_202002180134270780.jpg)
Malam itu pula, dia kirim PM (Private Message) di WhatsApp-ku. Dasar konyol! Dia menerima 'tantangan nakal' dariku. Ada beberapa hal yang membuatku tertarik pada seorang cowok dan malam itu, aku melihat salah satunya darimu. Iya, kau itu! Orang yang aku maksud.
Namun, kau 'Seorang Kaskuser'! Aku tak akan terlibat apapun denganmu!. Seorang teman kaskuser pernah memberikanku nasehat bagus, "Not a Kaskuser!" dia mengingatkanku sewaktu aku masih newbiedi Kaskus.
Di malam lainnya, kau seperti seekor burung yang terluka dan singgah di jendela kamarku. Aku tak bisa mengabaikanmu begitu saja. Naluri untuk menjadi penjaga dan pelindungmu muncul begitu saja. Aku murka pada siapapun yang menyakitimu, meskipun kita bukan apa-apa atau siapa-siapa.
Seiring berjalannya waktu, hasratmu yang tersirat kian jelas. Aku dapat merasakan bahwa kau menyayangiku. Namun, di lain waktu, seekor burung yang pernah ku selamatkan berbalik memberi luka.
'Penghianat!!!', aku menyebutmu penghianat seumur hidupmu!. Hatiku terbakar. Bukan kau atau namamu, hanya penghianat yang kuingat!.
Aku pergi dari hidupmu tanpa pamit. Aku memang begitu dan selalu seperti itu. Aku hapus semua tentangmu dan memastikan aku tak akan di sana lagi saat kau menyesal. Itu prinsipku! Aku tak mau jadi tempat penyesalan seseorang.
Sebuah pesan masuk di Line-ku, hatiku bergetar hebat. Setengah tahun sudah berlalu... Lalu, kenapa perasaan semacam itu tetap muncul?
Spoiler for Ilustrasi Obrolan di Line:
Kamu : "Hai Aldys, apa kabar?"
Kamu :"Maaf kalau ganggu"
Kamu :"Maaf kalau ganggu"
Aku merasa tubuh bagian atasku berada di gurun Sahara dan setengah bagian bawahnya di kutub Utara, panas dingin!. Berjam-jam lamanya aku berpikir, barulah, aku bisa memutuskan untuk membalas dan menulis apa di pesan.
Tak kukira, momen berbalas pesan saat itu menjadi ajang bagi kita untuk saling mengungkap rasa... Rasa sedih, sakit dan hancur saat kita memutuskan untuk menjalani hidup masing-masing.
Perpisahan itu menjadi kisah terburukku. Aku membencimu tapi aku juga menyayangimu. Mataku menangis karena tak bisa melihatmu lagi, hatiku berduka karena di sepanjang tahun itu kau sering muncul di benakku tapi otakku merasa sakit karena kedua indraku bertindak di luar keinginanku.
Spoiler for ilustrasi:
![[LOVE LETTER 4] My King of the Road](https://s.kaskus.id/images/2020/02/18/8922017_202002180724170594.jpg)
Pertama kalinya, aku merasakan perasaan hancur yang sering kambuh-kambuhan, bagai penyakit setelah perpisahan. Sebelumya, aku mudah pergi dan melupakan, tetapi denganmu, jiwaku tak mampu melupakan.
Mungkin, sebelumnya, aku selalu merasa yakin padaNya bahwa kau special editionuntukku. Baru padamu saja aku merasa sangat yakin untuk label, dari seorang gadis menjadi seorang istri. Bahkan, setelah berpisah pun, keyakinan itu tetap tinggal meski kau bukan milikku lagi.
Di hari laksana musim dingin berganti semi, kau memintaku kembali. Aku menjawabnya dengan tantangan lagi, kau harus memintaku langsung pada mama dan papaku. Lagi-lagi, kau cowok konyol, menerimanya.
Mei 2018, kau terbang dari Bogor ke Palembang, memperkenalkan diri secara resmi pada orang tuaku dan berjanji akan segera menikahiku.
September 2018, ternyata, apa yang kita rencanakan tak semulus harapan. Ujian dari berbagai arah datang, silih berganti menerjang membuat kita berjuang dan menderita lebih keras.
Oktober 2018, takdir Allah membawaku lebih dekat denganmu. Aku dan keluargaku tinggal di Bandung untuk beberapa bulan. Kau sangat bersemangat menemuiku di sana. Setiap ada kesempatan dan hari libur kerja, alih-alih beristirahat, kau gunakan seluruh sisa waktumu untuk mengunjungiku tanpa aku minta.
Bogor-Bandung, bukan jarak yang dekat!. Seringkali, kau dan motormu kehujanan hingga kau tiba di hadapanku dengan tubuh kedinginan. Sering pula, kau terjebak macet sepanjang perjalanan di bawah panasnya matahari hingga kau tiba di hadapanku dengan tubuh letih, jaket berbau matahari dan juga polusi.
Hebatnya, kau @wahyuharuka tak pernah bilang lelah menjalani semua itu, tak pernah berhenti memperjuangkanku dan senyum manis selalu menghiasi wajahmu, di balik lelahnya ragamu untuk meredam khawatirku.
Bandung-Bogor, bukan jarak yang dekat!. Untuk bisa terus bersamaku, kau baru mau pulang setelah isya usai. Menembus dinginnya angin malam di puncak, bahkan membelah hujan di kegelapan agar segera tiba di rumah dan bekerja esok paginya.
Momen menyedihkan dari setiap pertemuan kita itu adalah kepulanganmu. Aku sangat bahagia setiap kali kau tiba dan selalu menangis setiap kau harus pulang. Dengan mata berkaca, kau selalu berkata bahwa kita akan segera bertemu lagi sambil mengusap air mataku dan mencium dalam-dalam rambut di kepalaku.
Setiap itu terjadi, aku selalu berdoa dalam hati pada Allah agar suatu hari, aku tak perlu mengucapkan salam perpisahan lagi, melepas kepulanganmu ataupun menangis setelahnya. Aku berdoa agar kita berjodoh, menikah dan tinggal seatap.
Aku berdoa agar Ia melihat perjuangan dan cinta kita. Betapa perihnya jalan kita yang tak bisa kita ungkap seluruhnya dalam surat ini dan hanya hati kita saja yang menyimpan bagian-bagian memilukan itu.
Desember 2018, akhirnya, keluarga kita bertemu dan tanggal pernikahan ditentukan. Antara rasa takjub dan tak percaya, aku akan segera jadi seorang istri, jadi istrinya @wahyuharuka.
Januari hingga pertengahan Februari 2019, beberapa cobaan berdatangan menjelang pernikahan. Rasanya benar-benar lelah, kadang merasa tidak kuat. Akan tetapi, aku selalu kembalikan semua pada Allah.
Jelang akhir Februari 2019, Alhamdulillah, semua penderitaan, rasa lelah dan berbagai cobaan yang kita jalani sebelumnya seolah terbayar lunas di momen ini, saat semua orang bilang, "SAH!".
Aku pernah bilang, kan... Kau adalah jawaban atas doa-doaku, jawaban atas istikharah-ku. Aku meminta petunjuk Allah dan Ia menampakkanmu padaku. Aku mencintaimu dan memintamu padaNya dan Ia memberikanmu padaku, Alhamdulillah. Aku termasuk salah satu hamba yang beruntung.
Bagiku, kau amanah dari-Nya. Oleh karena itu, tak hanya kau saja, aku juga akan selalu menjaga, melindungi dan memperhatikanmu. Aku akan selalu berbakti padamu. Suamiku, kau lah Wahyu-ku!.
Sebentar lagi, Insya Allah, 1 tahun anniversary pernikahan kita dan surat ini sekaligus menjadi pengingat perjalanan kisah kita, rasa syukur dan pembelajaran yang bisa kita petik.
Mungkin, jika dulu kita tak mengalami salah paham dan berpisah, belum tentu kita bersua dalam ikatan yang diridhoi Allah. Perpisahan mengajarkan taat dalam rindu, rasa ikhlas, mendoakan dalam hikmat dan memaknai lebih dalam arti kehadiran satu sama lain.
Perpisahan membuat pribadi dan sikap kita menjadi lebih baik bagi satu sama lain karena rasa sakit dan kehilangan yang dulu diajarkan sehingga kita saling menjaga agar kita selalu bersama dan tak mengulangi kesalahan yang sama.
Berpisah untuk kembali dan tak mau berpisah lagi!!!
Terimakasih, dulu rela bolak-balik antar kota demi aku,
Terimakasih telah menepati janjimu untuk menikahiku,
Terimakasih telah memilihku menjadi pendamping hidupmu,
Terimakasih selalu melindungi, menjaga dan memperhatikanku,
Terimakasih selalu menjadi suami yang baik untukku,
Terimakasih selalu menjadi teman berpetualangku,
Terimakasih selalu menjadi sahabat baikku,
Terimakasih selalu mengajarkan kelembutan padaku,
Terimakasih untuk segalanya, suamiku @wahyuharuka!!!
Kebanyakan surat cinta mengoyak luka tapi kisah kita akan menumbuhkan secercah cahaya bagi para pejuang cinta maya. Semoga kisah mereka jadi bahagia, sampai pada KUA, seperti kita, aamiin.
Aku tutup dulu suratku ini karena sebentar lagi kau akan pulang dan aku akan menyambutmu dengan wajah sumringahku, seperti biasanya. Love you full, @wahyuharuka sayang!!!.
Wassalamualaikum wr. wb....
Spoiler for Anniversary:
![[LOVE LETTER 4] My King of the Road](https://s.kaskus.id/images/2020/02/18/8922017_202002180849440947.jpg)
Spoiler for ilustrasi anime favorit kita berdua:
![[LOVE LETTER 4] My King of the Road](https://s.kaskus.id/images/2020/02/18/8922017_202002180819190526.png)
Spoiler for Sumber Gambar:
- id.pinterest.com
- Dokumentasi Pribadi
- Dokumentasi Pribadi
Diubah oleh aldysadi 22-02-2020 10:36






tien212700 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
1.4K
Kutip
12
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan