

TS
dmega
[LOVE LETTER 4] Ungkapan Harapan Untuk Bersamamu
![[LOVE LETTER 4] Ungkapan Harapan Untuk Bersamamu](https://s.kaskus.id/images/2020/02/18/7065326_202002180614180048.jpg)
Quote:
Untukmu Mas And,
Apa kabar hari ini? Sudah dua hari tak ada kabar darimu. Sebenarnya aku rindu. Namun aku segan untuk memulai pesan. Khawatir jika pesanku justru akan mengganggu waktu istirahatmu.
Hanya lantunan do'a pada Sang Robbi yang bisa aku panjatkan. Semoga kau senantiasa sehat di sana.
Aku ingat dimana kita sering bertegur sapa pertama kali. Salah satu forum yang mempertemukan kita tiga tahun lalu. Saling mendahului berbalas pesan, hanya untuk sekedar mengejar postingan kaskus. Terlihat biasa namun mengukir kisah tanpa kita sadari.
Waktu berjalan ternyata private message kaskus tak cukup menampung obrolan kita. Saling bertukar nomer ponsel menjadi pilihan. Tidak hanya pesan namun panggilan sering terjadi di waktu senggang. Hingga aku menilai berbeda tentangmu. Sosok pribadi yang aku harapkan ada padamu. Namun keinginan cukup sebatas angan. Sebab kau telah memilih dia untuk mengisi hari depanmu. Kecewa itu pasti dan menjauh adalah yang terbaik.
Satu tahun berlalu, tak lagi kutemukan postinganmu di kaskus. Mungkin kamu sedang sibuk dengan jabatan baru sebagai Regional Leader. Untuk memulai bertanya kabar, sungguh aku tak sanggup. Hati ini rasanya tak cukup siap kehilangan sosok pemberi warna berbeda dalam hidup. Bayangan tentangmu yang tersenyum bahagia di atas pelaminan membuatku ingin menangis.
Kaskus menjadi pelarian selama masa patah hati. Berharap akan kutemukan sosok lain sepertimu. Sayangnya tak ada yang bisa bersaing denganmu. Tak ada yang mampu mencipta canda konyol melebihi dirimu. Anehnya candaan itu justru selalu aku rindukan.
Suatu hari entah keberanian darimana, aku mencoba mengirim pesan. Meskipun kemungkinan gagal terkirim sebab gantinya nomer ponsel, tapi aku tetap menunggu. Hingga pesanku dibalas, hal pertama yang aku tanyakan selain kabar adalah "Mas udah nikah?". Jawaban yang aku dapat justru membuatku bernafas lega. Setidaknya aku masih punya kesempatan untuk melihatmu ketika panggilan video berlangsung. Namun aku juga berpesan "Mas jika suatu hari kamu menemukan sosok yang bisa membuatmu yakin untuk mengucap ijab qobul, kasih tau ya. Aku akan berhenti untuk mengganggumu dan aku tak akan melanggar batasan".
Jujur aku memang berharap kau memilihku menjadi pelabuhan terakhirmu. Tapi aku cukup sadar siapa aku dan dimana aku, yang terpisah ratusan kilometer. Jika pujangga beranggapan "Cinta tak memandang jarak"tapi pernikahan dan rumah tangga tidak sesederhana itu. Kita sama-sama tahu ada hal yang tak bisa kita tinggalkan. Di titik ini aku menyadari bahwa mungkin kita tidak ditakdirkan bersama. Harapan yang pernah aku rajut untuk menemanimu hingga akhir harus pupus. Mencoba ikhlas menjadi tujuanku saat ini.
Mas And, dimanapun kamu saat ini semoga bahagia selalu bersamamu. Aku percaya jika Allah tidak menyatukan jalan kita, maka akan terbuka jalan yang lebih indah untuk kita lalui masing-masing.
Salam rindu,
Mega
Apa kabar hari ini? Sudah dua hari tak ada kabar darimu. Sebenarnya aku rindu. Namun aku segan untuk memulai pesan. Khawatir jika pesanku justru akan mengganggu waktu istirahatmu.
Hanya lantunan do'a pada Sang Robbi yang bisa aku panjatkan. Semoga kau senantiasa sehat di sana.
Aku ingat dimana kita sering bertegur sapa pertama kali. Salah satu forum yang mempertemukan kita tiga tahun lalu. Saling mendahului berbalas pesan, hanya untuk sekedar mengejar postingan kaskus. Terlihat biasa namun mengukir kisah tanpa kita sadari.
Waktu berjalan ternyata private message kaskus tak cukup menampung obrolan kita. Saling bertukar nomer ponsel menjadi pilihan. Tidak hanya pesan namun panggilan sering terjadi di waktu senggang. Hingga aku menilai berbeda tentangmu. Sosok pribadi yang aku harapkan ada padamu. Namun keinginan cukup sebatas angan. Sebab kau telah memilih dia untuk mengisi hari depanmu. Kecewa itu pasti dan menjauh adalah yang terbaik.
Satu tahun berlalu, tak lagi kutemukan postinganmu di kaskus. Mungkin kamu sedang sibuk dengan jabatan baru sebagai Regional Leader. Untuk memulai bertanya kabar, sungguh aku tak sanggup. Hati ini rasanya tak cukup siap kehilangan sosok pemberi warna berbeda dalam hidup. Bayangan tentangmu yang tersenyum bahagia di atas pelaminan membuatku ingin menangis.
Kaskus menjadi pelarian selama masa patah hati. Berharap akan kutemukan sosok lain sepertimu. Sayangnya tak ada yang bisa bersaing denganmu. Tak ada yang mampu mencipta canda konyol melebihi dirimu. Anehnya candaan itu justru selalu aku rindukan.
Suatu hari entah keberanian darimana, aku mencoba mengirim pesan. Meskipun kemungkinan gagal terkirim sebab gantinya nomer ponsel, tapi aku tetap menunggu. Hingga pesanku dibalas, hal pertama yang aku tanyakan selain kabar adalah "Mas udah nikah?". Jawaban yang aku dapat justru membuatku bernafas lega. Setidaknya aku masih punya kesempatan untuk melihatmu ketika panggilan video berlangsung. Namun aku juga berpesan "Mas jika suatu hari kamu menemukan sosok yang bisa membuatmu yakin untuk mengucap ijab qobul, kasih tau ya. Aku akan berhenti untuk mengganggumu dan aku tak akan melanggar batasan".
Jujur aku memang berharap kau memilihku menjadi pelabuhan terakhirmu. Tapi aku cukup sadar siapa aku dan dimana aku, yang terpisah ratusan kilometer. Jika pujangga beranggapan "Cinta tak memandang jarak"tapi pernikahan dan rumah tangga tidak sesederhana itu. Kita sama-sama tahu ada hal yang tak bisa kita tinggalkan. Di titik ini aku menyadari bahwa mungkin kita tidak ditakdirkan bersama. Harapan yang pernah aku rajut untuk menemanimu hingga akhir harus pupus. Mencoba ikhlas menjadi tujuanku saat ini.
Mas And, dimanapun kamu saat ini semoga bahagia selalu bersamamu. Aku percaya jika Allah tidak menyatukan jalan kita, maka akan terbuka jalan yang lebih indah untuk kita lalui masing-masing.
Salam rindu,
Mega






ceuhetty dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.7K
Kutip
8
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan