Artikel kali ini bercerita ttg Anekdot dgn Kata Atos. Sebuah lelucon yg akan membuat Agan2 senyam senyum geli karena cukup lucu. Semoga Bermanfaat... Aamiin YRA...

Di suatu desa terdapat lah campuran orang2 dgn berbagai suku yaitu Orang Jawa, Orang Sunda, dsb.

 

Lalu, di salah satu WC umum di desa tsb adalah Seorang Bersuku Jawa yg sedang "buang hajat". Seorang bersuku Jawa itu "buang hajat" lamaa sekaliii. Setelah selesai, ditanyakan lah Seorang Jawa tsb sama Seorang Sunda yg percakapan mereka sbb :

 

Seorang Jawa : --- keluar dari WC umum ---

 

Seorang Sunda bertanya : "Atos Mang ... ?"

 

lalu dijawab lah :

 

Seorang Jawa : "Atos...Atos...! Orang mencret dibilang atos...!"

 

 

XD XD XD

 

 

Weleh...weleh... lucu juga Anekdot ini...

 

 

 ===== Tetapi tidak lah perlu utk menertawakan Orang Lain ya =====
...Karena Alm. Waliyullah Gus Dur juga paling senang menertawakan diri sendiri lho dan tidak menertawakan dosa2 Beliau...

... Sekian dan Semoga Bermanfaat ...

..... Aamiin YRA .....


Hati Sekeras Batu

Ini adalah Lelucon ala Sufi dari Daerah Madura, Agan2 Semua. Diceritakan di sebuah desa di daerah Madura ada tiga orang yg bernama Cak Dlahom, Gus Mut dan Mat Piti. Sentra cerita adalah ketiga orang tsb, tetapi Tokoh  utamanya adl Cak Dlahom. karakter Cak Dlahom sedikit unik, juga kadang dibilang kurang waras.

...Saya ceritakan seingat saya saja yah...

Suatu hari Cak Dlahom termenung sambil berpikir di pinggir sungai.
Sekembalinya ke teman2nya, terjadilah percakapan antara mereka.

Cak Dlahom ditanyai ttg kemana dia td,
dijawab Cak Dlahom : "Habis membawa2 dan mengantar sebuah batu pulang ke sungai sambil berbincang2 dgnnya"

Bingung akan kenapa Cak Dlahom bisa menjawab begitu, ditanyai lah Cak Dlahom akan perbincangan dgn batu itu

Batu : "hendak kemana kamu manusia ?"
Cak Dlahom : "Aku hendak mengantar kamu pulang."
Batu : "Enak ya jd manusia, bisa jalan2, sementara aku hanya terpantek saja di pinggir sungai."
Cak Dlahom : "Kalo ingin, ya jadilah manusia."
Batu : "maaf manusia, maaf. Aku tdk sanggup menjadi manusia. Aku memang batu, tapi aku kalah keras dibanding hatimu."

Mendengar perbincangan tsb, teman2nya dapat mengambil pelajaran dari Cak Dlahom.