

TS
shabira.elnafla
[Love Letter 4] Goresan Maaf Untuk Alfa
![[Love Letter 4] Goresan Maaf Untuk Alfa](https://s.kaskus.id/images/2020/02/17/10653317_202002171204110064.jpg)
sumber gambar
Hai, Sayang.
Beribu rindu tak mau pergi dari hatiku, selalu dan selalu terbayang jelas di pelupuk mata, tentang senyummu, juga manis kata dari bibirmu.
Sehatkah kau, Alfa?
Adakah jemari lain yang kini membelaimu saat penat akan tuntutan kerja menyapa?
Ah, Alfa. Memang harus membunuh rasa, agar aku bisa tetap bahagia, bukan?
Semua memang salahku, tak bisa menahan hati sebentar saja saat kau pergi. Hingga tergoda menerima cinta yang lain karena sendiri. Dan itu menjadi penyesalan yang mungkin akan kuingat seumur hidup.
Harusnya menunggu kepulanganmu setelah berbulan tak jumpa, tapi sekali lagi maafkan aku, Alfa. Lima tahun terbuang sia-sia karena ulahku.
Sungguh, jika saja kita hidup dalam cerita fantasi, ingin kucari pemutar waktu. Dan kembali di saat-saat indah kita bersama. Tak akan pernah kulakukan dosa menghianatimu dengan lain hati.
Sayangnya kita hidup di dunia nyata, dan pemutar waktu itu tak ada. Kini hanya bisa mengenang masa-masa indah kita. Tanpa bisa kembali saling menautkan jemari dan berbagi rasa.
Alfa, kalau saja penyesalan itu tak ada, pasti rasanya tak akan sesakit ini, bukan?
Dia, yang kukira bisa membawa bahagia ketika kau tak ada ternyata berdusta, Alfa. Sakit, mungkin seperti ini yang pernah kau rasakan dulu saat melihatku dengannya.
Sesal tinggal sesal, nyatanya rasa ini terus saja tumbuh untukmu. Sedikitpun tak bisa berkurang meski sekian purnama tak berjumpa.
Rasa yang selalu berpusat hanya untukmu harus kupupus pelan-pelan. Kata maaf yang kupinta saat itu belum juga kau balas. Masih adakah maaf itu untukku, Alfa?
Sekarang aku di tempat pertama kali kau nyatakan cinta. Masih ingatkah dulu kau berjanji akan selalu menjagaku? Tak akan pernah kau biarkan aku menangis. Tapi, Alfa, sekarang aku menangis, kenangan itu berputar lagi di benakku.
Pilu, mengingat saat janji saling menjaga hati terucap saat kau pamit akan bekerja di luar kota. Dan pulang setelah terkumpul rupiah yang akan membawa kita ke pelaminan.
Sekali lagi, maaf, Alfa. Meski aku tak yakin kau bisa memaafkanku.
Dariku, Sha.
Beribu rindu tak mau pergi dari hatiku, selalu dan selalu terbayang jelas di pelupuk mata, tentang senyummu, juga manis kata dari bibirmu.
Sehatkah kau, Alfa?
Adakah jemari lain yang kini membelaimu saat penat akan tuntutan kerja menyapa?
Ah, Alfa. Memang harus membunuh rasa, agar aku bisa tetap bahagia, bukan?
Semua memang salahku, tak bisa menahan hati sebentar saja saat kau pergi. Hingga tergoda menerima cinta yang lain karena sendiri. Dan itu menjadi penyesalan yang mungkin akan kuingat seumur hidup.
Harusnya menunggu kepulanganmu setelah berbulan tak jumpa, tapi sekali lagi maafkan aku, Alfa. Lima tahun terbuang sia-sia karena ulahku.
Sungguh, jika saja kita hidup dalam cerita fantasi, ingin kucari pemutar waktu. Dan kembali di saat-saat indah kita bersama. Tak akan pernah kulakukan dosa menghianatimu dengan lain hati.
Sayangnya kita hidup di dunia nyata, dan pemutar waktu itu tak ada. Kini hanya bisa mengenang masa-masa indah kita. Tanpa bisa kembali saling menautkan jemari dan berbagi rasa.
Alfa, kalau saja penyesalan itu tak ada, pasti rasanya tak akan sesakit ini, bukan?
Dia, yang kukira bisa membawa bahagia ketika kau tak ada ternyata berdusta, Alfa. Sakit, mungkin seperti ini yang pernah kau rasakan dulu saat melihatku dengannya.
Sesal tinggal sesal, nyatanya rasa ini terus saja tumbuh untukmu. Sedikitpun tak bisa berkurang meski sekian purnama tak berjumpa.
Rasa yang selalu berpusat hanya untukmu harus kupupus pelan-pelan. Kata maaf yang kupinta saat itu belum juga kau balas. Masih adakah maaf itu untukku, Alfa?
Sekarang aku di tempat pertama kali kau nyatakan cinta. Masih ingatkah dulu kau berjanji akan selalu menjagaku? Tak akan pernah kau biarkan aku menangis. Tapi, Alfa, sekarang aku menangis, kenangan itu berputar lagi di benakku.
Pilu, mengingat saat janji saling menjaga hati terucap saat kau pamit akan bekerja di luar kota. Dan pulang setelah terkumpul rupiah yang akan membawa kita ke pelaminan.
Sekali lagi, maaf, Alfa. Meski aku tak yakin kau bisa memaafkanku.
Dariku, Sha.






tien212700 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
841
2
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan