Kaskus

News

Accident12Avatar border
TS
Accident12
Kritik Keras Pemerintahan Xi Jinping Hadapi Virus Corona COVID-19, Profesor
Kritik Keras Pemerintahan Xi Jinping Hadapi Virus Corona COVID-19, Profesor Hukum Tiongkok: Ini akan Jadi Tulisan Terakhirku


PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona Wuhan atau COVID-19 masih belum usai hingga hari ini.

Seperti dilaporkan Pikiran-Rakyat.com, virus mematikan ini telah menginfeksi 67.00 orang di seluruh dunia.


Korban tewasnya sendiri mencapai 1.526 orang dengan salah satu kasus terbaru muncul di Perancis.

Kasus itu menjadi kematian ketiga di luar Tiongkok setelah kematian seorang wanita berusia 80 tahun di Jepang.

Di tengah kekalutan ini, Warga Tiongkok banyak yang mulai menyalahkan pemerintahnya lantaran sering menutup-nutupi informasi publik.

Salah satu pemicunya adalah kematian seorang dokter yang pertama kali melaporkan kasus virus corona COVID-19 pada awal Desember 2019.


Dokter Li Wenliang, seorang dokter mata yang mendapat pasien glaukoma dengan gejala penyakit SARS ditahan bersama 8 orang tenaga medis lain.

Ia ditahan karena menyebarkan informasi tersebut di grup alumni sekolah kedokteran tanpa mengonfirmasi kepada pemerintah.

Tak hanya ditangkap, Li Wenliang harus menandatangani surat yang menyatakan bahwa kabar yang ia sebarkan dan buat adalah kesalahan.

Setelah polisi menangkapnya, dr. Li ternyata juga terserang virus tersebut hingga tewas pada Jumat 7 Februari 2020 setelah dirawat selama 26 hari di rumah sakit.

Namun, kematian ini memicu protes semakin massif. Netizen di media sosial Weibo mengungkapkan kesedihan dan kekecewaannya. Bahkan, dengan berani 10 profesor Wuhan menandatangani surat tuntutan kebebasan berbicara di media.

Protes juga dipublikasikan seorang profesor Hukum ternama di Tiongkok, Xu Zhangrun yang mengkritik Presiden Xi Jinping secara langung di muka umum.

Dalam esai Alarm Virus: Ketika Kemarahan Mengalahkan Ketakutan, Prof. Xu menyebut pemerintahan Tiongkok saat ini seperti kembali ke zaman pra-modern.

Menurutnya, hal ini bermula dari monopoli kekuasaan yang berlaku di tangan Presiden Xi Jinping sehingga banyak informasi yang ditutupi.

"Ini dimulai dengan pemberlakuan larangan keras melaporkan informasi faktual untuk menambah kecurangan di setiap tingkatan birokrasi pemerintahan," tulisnya.

Esai yang ditulis Rabu 5 Februari 2020 itu mengungkapkan bahwa Partai Komunis Tiongkok jelas-jelas telah kehilangan etika sebab meninggalkan rakyat dalam kondisi menderita.

Mereka membuat Negeri Tirai Bambu itu menjadi sangat rentan terhadap bencana apapun yang menimpanya.

"Sistem ini mengubah setiap bencana alam yang menimpa kita menjadi bencana buatan manusia yang jauh lebih mengerikan.

"Epidemi Coronavirus (COVID-19) telah membuka tabir ini hingga ke intinya yang busuk; kerapuhan dan kehampaan dari jantung tubuh negara ini telah terungkap, meski tak pernah terjadi sebelumnya," lanjutnya.

Namun, tulisan yang sangat berani ini membuat dirinya diblokir oleh pemerintah Tiongkok.

Prof. Xu tak bisa lagi mengakses media sosial seperti WeChat, bahkan teman-temannya tak lagi mampu mengontak profesor di Universitas Tsinghua ini.

Xu Zhangrun sendiri memang sudah siap menghadapi tindakan kejam pemerintah yang dia berikan kritik.

"Saya saat ini sudah bisa memprediksi bahwa saya akan menjadi subjek penghukuman terbaru; tentu ini pun mungkin akan menjadi tulisan terakhir saya," pungkasnya dalam esai tersebut.***

https://www.pikiran-rakyat.com/inter...san-terakhirku


Gini aja
Gua gak mau komentar.. tp biar gua kaish lihat komentar org lain... tp di postingan berikutnya ya... bentar
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.1K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan