- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Dinas Cipta Karya: Pohon yang Ditebang di Monas Bisa Jadi Furniture


TS
arbib
Dinas Cipta Karya: Pohon yang Ditebang di Monas Bisa Jadi Furniture
Kasak kusuk revitalisasi Monas, dari awal kehebohan yang terjadi, hingga saat ini masih terus berlanjut. Keterangan yang berubah ubah menyisakan misteri atau teka teki yang membuat banyak orang bisa jadi penasaran.
Quote:

Misteri raibnya ratusan pohon yang menjadi korban revitalisasi monas terus berubah ubah kabarnya.
Pada awal ramai soal revitalisasi monas yang heboh, pembetonan dan penebangan pohon yang menjadi topik pembahasan utama. Dari segi pengerjaan berbagai keanehan dinilai oleh publik sedang terjadi dalam proyek tersebut. Proyek itupun sempat terhenti beberapa saat karena diprotes oleh anggota DPRD jakarta.
Pemberhentian dilakukan karena proyek revitalisasi monas memiliki banyak kejanggalan. Mulai dari kontraktor yang mengerjakannya, ijin dari pusat, penebangan pohon yang tidak ada dalam desain rancangan hasil sayembara, hingga raibnya ratusan pohon yang sudah ditebang.
Keterangan tentang raibnya pohon yang berusia tahunan dari awal polemik tersebut, memuat cerita yang berbeda beda dari waktu ke waktu. Banyak media berita memuat keterangan tentang dimana pohon tersebut berada. Keterangan tentang keberadaan pohon yang hilang rupanya terus ditelusuri banyak media berita. Ini karena, masyarakat jakarta juga banyak yang penasaran. Ada dimanakah sebetulnya pohon yang hilang tersebut. Dan bagaimana kondisinya terkini.
Awal keterangannya ratusan pohon tersebut bukan ditebang, tapi dipindahkan. Lalu di sosial media, ramallah kasak kusuk kemana pindahnya pohon pohon tersebut. Beberap media mainstream menelusuri kemana pindahnya, namun hingga saat yang dinanti tak kunjung juga ketemu kemana pindahnya. Seperti buronan aja itu pohon ya...


Setelah penelusuran kemana pindahnya rombongan pohon tak kunjung bertemu tempat lokasinya, kemudian pihak terkait bersuara beda lagi dengan info sebelumnya. Pohon pohon yang hilang tersebut sedang disehatkan. Ini mungkin karena pohon tersebut sakit. Sakitnya bisa jadi tertular virus yang ada di manusia yang suka kencingin pohon.
Sumber foto situs Twitter
Keterangan tentang pohon yang sedang disehatkan itupun, menarik rasa penasaran banyak awak media. Banyak wartawan melakukan investigasi dimana lokasi penyembuhan pohon yang sedang disehatkan itu. Setelah berliku jalan dan berlalunya waktu, sang investigator berita, juga tak jua bertemu dimana lokasi rehabilitasi pepohonan yang hilang itu.
Keterangan selanjutnya juga semakin menjadi teka teki. Ada yang bilang disimpan di gudang, dibuang karena tidak ada harganya, hingga keterangan dalam berita terbarunya berikut ini adalah dijadikan furniture. Berikut ini berita tentang teka teki misteri pohon pohon dimonas:
Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (CKTRP) DKI selaku penanggung jawab revitalisasi Monas menyebut 191 pohon yang ditebang menjadi milik UPK Monas. Kadis CKTRP Heru Hermawanto menyebut biasanya kayu-kayu tersebut dimanfaatkan untuk menjadi furnitur.
"Kalau dalam ketentuan itu kan sebenarnya setelah diganti itu kan, miliknya UPK Monas, itu kan pohon miliknya UPK Monas. Kalau itu biasanya disimpan atau dimanfaatkan untuk membuat bangku atau furnitur," ucap Heru kepada wartawan di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020).
Namun, Heru belum bisa memastikan apakah kayu tersebut bisa dijual atau tidak. Menurutnya, Dinas Citata dan Pertanahan tidak punya kewenangan.
"Kalau ketentuan itu (penjualan kayu) kita nggak ngerti, karena itu kembali kepada pemilik asetnya kan, kita kan sebagai pelaksana di sini, kan intinya bahwa barang itu dititipkan kemarin, disimpan," ucap Heru.
Saat ini, Pemprov DKI Jakarta sedang menanam pohon pengganti 191 pohon yang ditebang. Ada beberapa jenis pohon yang akan ditanam di area Monas.
"Itu sudah ditanam lagi itu. Iya ada, itu ada pohon mahoni, dan sesuai dengan rekomendasi yang disampaikan ke kita. Ada pohon trembesi, mahoni, sama satu lagi mungur," kata Heru.
Diketahui, sebanyak 191 pohon, termasuk mahoni, yang ditebang saat proses revitalisasi Monas belum diketahui keberadaannya. UPK Monas menyebut hanya menyimpan 7 batang pohon, sedangkan sisanya di Dinas Taman Kota dan Hutan Kota (dulu Dinas Kehutanan).
"Pohonnya dibawa ke gudang Sudin Kehutanan, informasinya (lokasi di) Pulogadung," ujar Kasi Informasi UPK Monas Irfal Guci saat dihubungi detikcom, Rabu (5/2).
Sumber berita : https://m.detik.com/news/berita/d-48...jadi-furniture
Informasi berita kali ini tentu saja memukul keterangan sebelumnya. Bantahan bahwa pohon yang ditebang atau yang raib tersebut, dijadikan furniture, gencar dimuat berbagai berita dan beredar di percakapan sosial media. Kini, bantahan tersebut jelas terpukul mental oleh adanya berita kali ini.
Yang sangat disayangkan, dalam berita yang baru saja kita baca tadi, pohon yang tersimpan di UPK monas hanya ada 7 batang pohon. Sedangkan sisanya berada di lokasi lain yang belum jelas betul keberadaannya lengkap dengan bukti fisik yang ada. Ini membuat spekulasi perkiraan masyarakat bisa menjadi liar.
Desas desus kayu tersebut sudah dijual menjadi dugaan utama banyak orang. Karena, kayu dari pepohonan yang ditebang, konon merupakan jenis kayu yang bernilai tinggi, menurut para pelaku bisnis furniture.
Teka teki keberadaan pohon yang raib, akankah sampai disini atau akan lebih berkelana lagi jawabannya, tentu saja kita semua menunggu informasi jelasnya. Rasa penasaran kita, pasti ada, kok bisa hilang begitu saja. Kan itu tidaklah mungkin.
Akankah sang gubernur DKI Jakarta mampu memecahkan teka teki raibnya pohon Monas yang masih misterius, kita nantikan saja berita selanjutnya. Yang akan datang...<< BersambunG >>
Untuk sementara sampai jumpa, jangan lupa baca juga thread berita Seputar dunia hiburan gelap dan prostitusi






4iinch dan 7 lainnya memberi reputasi
8
5.7K
Kutip
28
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan