tiap hari gw kerja keras buat ngehidupin keluarga kecil gw.

bukan kerja kasar sih, tapi benar2 menguras pikiran.

seringkali gw berfikir untuk menyerah saat merasa tertekan dengan kondisi pekerjaan, tapi semangatku kembali pulih saat membayangan wajah anak dan istriku.

seandainya gw resign, belum tentu dapat pekerjaan dengan gaji yg serupa.

gak kebayang melihat anak istri gw kelaperan atau pinjam sana sini.

tapi, anak dan istriku seakan kurang menghargai perjuangan gw.

istriku bisanya cuma menghambur2kan uang.

sedangkan anakku cuma mau ngobrol kalo ada maunya doang, misal beliin gadget terbaru, atau minta uang tambahan

gw selalu mengharapkan keluarga yg harmonis seperti di iklan2 shampo & detergen yg sering gw tonton di TV.

tapi kenyataanya berbanding terbalik.

memangsih gw ga ada waktu buat anak gw, karena perusahaan tempat gw bekerja selalu mengharuskan lembur.

sampainya dirumah cuma tidur kecapekan, dengan ekspresi penderitaan & emosi karena tekanan kerja yg membutku susah tersenyum lepas.