nevertalkAvatar border
TS
nevertalk
Fakta Ondel-Ondel Betawi yang Digunakan untuk Mengamen


 

Seiring perkembangan zaman, ondel-ondel yang mitosnya untuk menolak bala, kini mulai ambil bagian dalam semarak pesta rakyat, penyambutan tamu kerhormatan, arak-arakan pengantin sunat, atau acara pernikahan.
Saat ini, ondel-ondel yang menjadi kebanggan Betawi malah kerap dijadikan sarana untuk mengamen. Tak jarang, kelompok ‘pengamen’ ondel-ondel juga melibatkan anak-anak untuk meminta uang bahkan sampai larut.

Hal itu membuat Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Iman Satria mewacanakan merevisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Budaya Betawi, lantaran dirinya miris melihat ondel-ondel digunakan untuk mengamen atau mengemis di jalanan.

Merangkum dari berbagai sumber, berikut sejumlah fakta terkait ondel-ondel:
1. Miliki Mata yang Terletak di Hati
Sebagian orang mungkin hanya menyadari sepasang mata ondel-ondel yang berada di wajahnya saja. Namun, banyak yang tidak sadar bahwa ondel-ondel memiliki mata ketiga yang letaknya berada di bagian dada si ondel-ondel.
Saat seseorang masuk ke tubuh ondel-ondel, ada lubang di bagian dada yang dimanfaatkan untuk mengintip. Mata ondel-ondel terletak di dada itu memilki makna bahwa kita itu harus melihat orang dari hatinya, bukan sekadar dari wajahnya saja.

2. Rambut Terbuat dari Ijuk
Makna penting lain yaitu, terdapat di rambut ondel-ondel yang dibuat dari ijuk atau serabut kelapa. Tumbuhan kelapa sendiri diyakini memiliki manfaat di seluruh bagiannya, dan hampir seluruh bagian tak ada yang terbuang, menandakan bahwa manusia harus bermanfaat bagi sesama.


3. Perubahan Nama Ondel-Ondel
Sebelum dikenal dengan nama ondel-ondel seperti sekarang ini, boneka yang kerap ditampilkan berpasangan ini disebut boneka raksasa atau barongan pada 1900. Barongan saat itu merupakan boneka dengan wajah menyeramkan dipadu rambut yang terbuat dari ijuk.
Namun, nama Barongan perlahan berganti lagi menjadi ondel-ondel sejak mendiang Benyamin merilis lagu barunya yang berjudul "Ondel-Ondel". Lagu itu perlahan mengubah kebiasaan masyarakat menyebut boneka raksasa atau barongan menjadi ondel-ondel sampai saat ini.


4. Ondel-Ondel Mulai Berubah Wajah
Sebagai boneka yang kabarnya bisa digunakan untuk mengusir roh halus, ondel-ondel zaman dulu memiliki wajah seram. Kini, dengan perubahan kegunaan boneka raksasa itu, tampilannya pun berubah.

Ondel-ondel yang dulunya berwajah seram dan menakutkan, kini sudah bersolek menjadi lebih ramah. Dahulu, anak-anak kecil lari ketakutan ketika melihat ondel-ondel yang diarak ke kampunya.
Perubahan wajah ondel-ondel yang awalnya seram menjadi lebih bersahabat itu diprakarsai Ali Sadikin, saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.

5. Awalnya Berfungsi sebagai Penolak Bala
Ondel-ondel diduga sudah ada di Betawi dari tahun 1600-an. Dahulu, ondel-ondel ternyata berfungsi sebagai penolak bala atau hal-hal jahat dan roh halus yang dapat mengganggu manusia.
Hal inilah yang menjadi alasan mengapa ondel-ondel berwajah seram. Karena fungsinya itu, masyarakat Betawi biasanya menyiapkan sesajen dan mengadakan ritual sebelum membuat boneka ondel-ondel.

6. Perbedaan Jenis Kelamin Ondel-Ondel
Wajah ondel-ondel laki-laki biasanya dicat dengan warna merah, sedangkan yang perempuan warna putih. Lalu ondel-ondel akan digerakkan oleh manusia dengan cara masuk ke dalamnya.
Biasanya ondel-ondel memiliki tinggi kurang lebih 2,5 meter dengan garis tengah sekira 80 cm yang dibuat dari rangka bambu.

7. Musik Pengiring Ondel-Ondel
Saat pementasa, ondel-ondel biasanya diiring dengan Gendang Tepak, Gendang Kempul, Kenong Kemong, krecek, gong, dan terompet. Ada pula yang mengiringnya dengan pertunjukan pencak silat Betawi maupun tanjidor.




https://megapolitan.okezone.com/read...m_source=dable 



Dinas Kebudayaan Sebut Ondel-Ondel Dipakai Ngamen Menyakiti Hati Orang Betawi



Pemerintah Provinsi (Pemprov) bersama DPRD DKI Jakarta akan merevisi Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Budaya Betawi. Salah satu aturan yang akan diubah adalah dilarangnya ondel-ondel untuk mengamen di jalanan Ibu Kota.
Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Hendri Wardana menjelaskan, penggunaan ondel-ondel untuk mengemis itu akan menyakitkan hati warga Betawi. Pasalnya, aktivitas itu tak sesuai dengan nilai leluhur mereka.



“Ondel-ondel itu jelas kalau dibuat untuk mengamen atau mengemis, itu menyakitkan hati, melukai orang yang memiliki etnis Kebetawian termasuk saya,” kata Iwan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2020).





Iwan mengaku akan berkoordinasi dengan jajaran Satpol PP untuk menyosialisasikan pelarangan ondel-ondel untuk mengamen di jalanan.

“Apakah pengamen ditindak? Itu akan dirapatkan dengan Satpol PP hari ini,” ujarnya.

Menurut dia, dengan melarang ondel-ondel mengamen, upaya pihaknya untuk terus melestarikan budaya Betawi itu dapat terlaksana dengan baik. Sehingga, kehidupan para seniman dan keberadaan sanggar seni dapat terus terjaga.


“Memberi fasilitas kepada masyarakat bahwa upaya melestarikan kebudayaan Betawi itu merupakan kewajiban Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam hal ini Dinas Kebudayaan. Jadi, kami lebih mengintensifkan kegiatan yang bersifat memfasilitasi para seniman dan sanggar, bukan orang mengamen," katanya.



https://megapolitan.okezone.com/read...-orang-betawi





SETELAH TOPENG MONYET KRN MENYIKSA BINATANG

SIRNA BERGANTI JADI ONDEL2

MEMANG SEHARUSNYA BUDAYA DIJAGA

BUKAN SEMBARANGAN DIBIKIN NGAMEN

Diubah oleh nevertalk 13-02-2020 13:18
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
3.5K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan