- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sisi Lain Wuhan : Ketika Seorang Perawat Tak Bisa Melihat Sang Ibu Wafat


TS
i.am.legend.
Sisi Lain Wuhan : Ketika Seorang Perawat Tak Bisa Melihat Sang Ibu Wafat


Sisi Lain Wuhan : Ketika Seorang Perawat Tak Bisa Melihat Sang Ibu Wafat

Halo Kaskuser...
Corona Virus yang bermutasi dan telah membunuh lebih dari 1000 orang kini telah punya nama resmi yaitu COVID-19. Ditengah perdebatan bagaimana virus tersebut menginfeksi manusia dan bagaimana sistem penyebarannya, kita banyak disuguhkan berita-berita hoax yang terkadang hanya memojokan negara serta warganya, tempat dimana virus tersebut berasal. Padahal dahulu saat virus MERS CoV mewabah dan memakan korban jiwa hingga ratusan, tak ada makian sama sekali. Ini berbeda sekali dengan serangan terhadap negara dimana virus COVID-19 berasal.
Ada juga seorang pemuka agama Indonesia yang mengatakan bahwa virus COVID-19 mewabah akibat mengkonsumsi makanan tidak halal katanya. Tapi mungkin dia lupa bahwa virus MERS CoV adalah ibunya virus COVID-19 atau mungkin kakaknya yang bermutasi. Sementara virus MERS CoV sendiri menyebar di negara-negara Timur Tengah dan disebarkan melalui perantara hewan unta, hewan yang dianggap halal untuk dimakan dagingnya.

Diantara berbagai hujatan serta makian dari wagra dunia, terlebih warga Indonesia yang netizennya dikenal lebih mendahulukan jari ketimbang otak, ada berbagai kesedihan yang dialami oleh para dokter dan perawat di Tiongkok dalam menjalankan tugasnya. Ada yang dicaci maki pasien. Ada yang diludahi agar ikut tertular. Bahkan ada yang sampai meninggal dunia dalam tugas karena tertular di rumah sakit. Hampir semua dokter dan perawat ini hanya bisa istirahat beberapa jam saja selama tugas. Mereka tak bisa pulang ke rumah, bahkan berbagi cerita kepada pasangan hidupnya.
Ada perawat yang hanya bisa memeluk dari jauh anaknya. Ada pasangan dokter yang hanya bisa berciuman dari balik kaca. Bahkan ada perawat yang tak bisa hadir menemani saat ibunya dikabarkan meninggal dunia.
Ya. Baru-baru ini tersiar berita seorang perawat yang mendapat kabar ibunya meninggal dunia. Dan karena dia dalam tugas kemanusiaan, dia hanya bisa menangis dibalik maskernya. Dia hanya bisa membaca berita tentang kematian ibunya lalu memberi penghormatan sekedarnya. Perawat itu bernama Wu Ya Ling. Seorang perawat yang bertigas di Rumah Sakit Huoshenshan, Wuhan.
Setelahnya, Wu Ya Ling harus kembali menjalankan tugasnya merawat para pasien yang terinfeksi virus COVID-19 karena mereka membutuhkan tenaganya.
Adalah empati bagi mereka disana? Mereka yang dengan ikhlas menjalankan tugas ditengah ancaman kematian yang juga bisa menghampiri mereka?
Biar hati nurani kita yang menjawab, dan tentunya bukan berdasarkan kebencian yang tak pernah jelas masalahnya.
Ini videonya gan sis.


Narasi disusun oleh TS.
Sumber berita diambil dari sini
Foto diambil dari sumber berita, foto kain diambil dari Google.







4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
522
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan