- Beranda
- Komunitas
- News
- Forex, Option, Saham, & Derivatifnya
BUMN diharap alokasikan dana CSR ke pendidikan


TS
yuliuseka
BUMN diharap alokasikan dana CSR ke pendidikan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Kementerian BUMN akan mendorong BUMN lebih berkontribusi pada sektor pendidikan. Salah satu yang akan dilakukan, adalah meminta setiap BUMN mengalokasikan 30 persen dana CSR untuk sektor pendidikan.
"Saya bukan tipe orang yang membuat wacana, tapi ingin sesuatu yang konkret. Di BUMN akan ada perubahan, sedang disipakan. Salah satunya dana CSR akan dimaksimalkan 30 persen untuk pendidikan," ujar Erick saat seminar Penguatan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) BUMN 2020 di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (12/2).
Erick menilai hal ini tak lepas dari mayoritas jumlah generasi muda Indonesia hanya mampu mengenyam pendidikan sampai SMP. Dengan porsi alokasi CSR yang lebih besar pada sektor pendidikan, Erick berharap tingkat pendidikan generasi muda akan lebih baik ke depan. Erick menilai upaya ini jauh lebih efektif ketimbang BUMN justru mengurusi atau memiliki universitas yang bukan menjadi bisnis utama BUMN tersebut.
"Selama ini CSR ada beberapa ketagori, kalau saya lihat boleh dong dirubah. Kalau bisa CSR BUMN lebih ke pendidikan sampai 30 persen, saya rasa itu suatu yang baik," ucapnya.
Erick menilai gagasan ini sejalan dengan program Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim yang gencar mendorong gerak merdeka belajar. Erick meminta BUMN bersinergi dengan universitas yang sudah ada dan jelas rekam jejaknya ketimbang membuat atau memiliki universitas sendiri.
Untuk mewujudkan sinergi BUMN dengan instansi pendidikan, Erick meminta adanya kerja sama dengan universitas. Erick tak ingin BUMN hanya sekadar mengucurkan CSR untuk pendidikan tanpa disertai pengelolaan yang maksimal.
"Ini yang saya harapkan terutama para rektor. Kita ini bermitra, bersinegi, tapi musti win-win. Jangan cuma minta CSR tapi universitas tidak dikelola baik," kata Erick.
Erick juga berpesan kepada generasi muda yang bergabung dengan BUMN untuk menjadi bagian dari perubahan. Erick tak ingin generasi muda yang bergabung dengan BUMN justru terlena dan tidak sigap menghadapi perubahan. "Adik-adik tolong kalau sudah masuk BUMN menjadi bagian perubahan, jangan cuma status quo karena 2045 era kalian, dosa besar kalau kami tak memberi kesempatan ke generasi penerus," ucap Erick.
Mendikbud Nadiem Makarim menyebut PMMB sebagai program yang luar biasa dan sesuai dengan apa yang hendak dibuatnya. "Terima kasih bro Erick yang jadi sumber inspirasi untuk kita semua. Dia mentor saya, kalau ada apa-apa curhatnya ke Mas Erick. Menjadi menteri muda tidak mudah apalagi datang dari swasta," ujar Nadiem.
Nadiem menilai PMMB merupakan dukungan nyata dari BUMN terhadap program kampus merdeka yang ia lakukan. Nadiem menilai pola kemitraan antara instansi pendidikan dengan BUMN hingga swasta hal yang penting dalam mendorong peningkatan SDM. Nadiem mengatakan komitmen BUMN menjadi jawaban atas keluhan rektor yang mengaku kesulitan mendorong peranan perusahaan ke universitas.
"Komplain rektor susah tarik perhatian swasta bahkan BUMN, tapi memang BUMN lebih semangat karena kebutuhannya besar," ungkap Nadiem.
BUMN diminta tak menganggap CSR pendidikan sebagai CSR semata, melainkan sebagai wadah menciptakan tenaga kerja andal yang sesuai dengan konsep bisnis masing-masing BUMN. "Ini adalah investasi. Saya minta dirut BUMN tidak melihat ini sebagai CSR, tapi investasi untuk bisnis utama Anda ke depan," ucap Nadiem.
Nadiem membantah anggapan program kampus merdeka mengarah pada tujuan menjadikan mahasiswa sebagai pekerja yang dibutuhkan industri semata. Program ini bertujuan membentuk mental dan daya saing generasi muda bangsa ke depan.
"Ini penguatan karakter, tidak bisa hanya dilatih di kolam renang tapi di laut terbuka. Di kolam tidak ada hiu, angin, dan ombak, kita harus latih mereka di laut terbuka, sehingga saat terjun ke laut tidak kaget," tuturnya.
"Saya bukan tipe orang yang membuat wacana, tapi ingin sesuatu yang konkret. Di BUMN akan ada perubahan, sedang disipakan. Salah satunya dana CSR akan dimaksimalkan 30 persen untuk pendidikan," ujar Erick saat seminar Penguatan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) BUMN 2020 di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (12/2).
Erick menilai hal ini tak lepas dari mayoritas jumlah generasi muda Indonesia hanya mampu mengenyam pendidikan sampai SMP. Dengan porsi alokasi CSR yang lebih besar pada sektor pendidikan, Erick berharap tingkat pendidikan generasi muda akan lebih baik ke depan. Erick menilai upaya ini jauh lebih efektif ketimbang BUMN justru mengurusi atau memiliki universitas yang bukan menjadi bisnis utama BUMN tersebut.
"Selama ini CSR ada beberapa ketagori, kalau saya lihat boleh dong dirubah. Kalau bisa CSR BUMN lebih ke pendidikan sampai 30 persen, saya rasa itu suatu yang baik," ucapnya.
Erick menilai gagasan ini sejalan dengan program Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim yang gencar mendorong gerak merdeka belajar. Erick meminta BUMN bersinergi dengan universitas yang sudah ada dan jelas rekam jejaknya ketimbang membuat atau memiliki universitas sendiri.
Untuk mewujudkan sinergi BUMN dengan instansi pendidikan, Erick meminta adanya kerja sama dengan universitas. Erick tak ingin BUMN hanya sekadar mengucurkan CSR untuk pendidikan tanpa disertai pengelolaan yang maksimal.
"Ini yang saya harapkan terutama para rektor. Kita ini bermitra, bersinegi, tapi musti win-win. Jangan cuma minta CSR tapi universitas tidak dikelola baik," kata Erick.
Erick juga berpesan kepada generasi muda yang bergabung dengan BUMN untuk menjadi bagian dari perubahan. Erick tak ingin generasi muda yang bergabung dengan BUMN justru terlena dan tidak sigap menghadapi perubahan. "Adik-adik tolong kalau sudah masuk BUMN menjadi bagian perubahan, jangan cuma status quo karena 2045 era kalian, dosa besar kalau kami tak memberi kesempatan ke generasi penerus," ucap Erick.
Mendikbud Nadiem Makarim menyebut PMMB sebagai program yang luar biasa dan sesuai dengan apa yang hendak dibuatnya. "Terima kasih bro Erick yang jadi sumber inspirasi untuk kita semua. Dia mentor saya, kalau ada apa-apa curhatnya ke Mas Erick. Menjadi menteri muda tidak mudah apalagi datang dari swasta," ujar Nadiem.
Nadiem menilai PMMB merupakan dukungan nyata dari BUMN terhadap program kampus merdeka yang ia lakukan. Nadiem menilai pola kemitraan antara instansi pendidikan dengan BUMN hingga swasta hal yang penting dalam mendorong peningkatan SDM. Nadiem mengatakan komitmen BUMN menjadi jawaban atas keluhan rektor yang mengaku kesulitan mendorong peranan perusahaan ke universitas.
"Komplain rektor susah tarik perhatian swasta bahkan BUMN, tapi memang BUMN lebih semangat karena kebutuhannya besar," ungkap Nadiem.
BUMN diminta tak menganggap CSR pendidikan sebagai CSR semata, melainkan sebagai wadah menciptakan tenaga kerja andal yang sesuai dengan konsep bisnis masing-masing BUMN. "Ini adalah investasi. Saya minta dirut BUMN tidak melihat ini sebagai CSR, tapi investasi untuk bisnis utama Anda ke depan," ucap Nadiem.
Nadiem membantah anggapan program kampus merdeka mengarah pada tujuan menjadikan mahasiswa sebagai pekerja yang dibutuhkan industri semata. Program ini bertujuan membentuk mental dan daya saing generasi muda bangsa ke depan.
"Ini penguatan karakter, tidak bisa hanya dilatih di kolam renang tapi di laut terbuka. Di kolam tidak ada hiu, angin, dan ombak, kita harus latih mereka di laut terbuka, sehingga saat terjun ke laut tidak kaget," tuturnya.






bhintuni dan 2 lainnya memberi reputasi
3
166
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan