- Beranda
- Komunitas
- Buat Latihan Posting
Memulai Dengan kesenangan


TS
husnamutia
Memulai Dengan kesenangan
Mulai dengan Kesenangan
Membuat artikel atau therad lain bukanlah keahlianku. Di samping karena faktor pemula dan belum tahu apa-apa, terjun secara langsung adalah tipe belajarku.
Saat belum mencoba kita tak akan pernah tahu apa yang kita lakukan benar atau salah. Namun bukan berarti harus berbuat kesalahan untuk menemukan sebuah kebenaran. Hanya saja tak perlu takut untuk mencoba, dengan niat baik tentunya. Karena alasan inilah saya memulai dengan menulis cerpen, kenapa? Karena membuat cerpen bukanlah hal yang baru bagiku. Meski pun masih banyak kekurangan di dalamnya, setidaknya ini bukan yang pertama. Silahkan nikmati cerpen pertamaku di sini sebagai perkenalan.
Petaka Bulan Madu
"Puas kamu sekarang?" bentak Mas Dirga, sambil mendorong tubuhku ke ranjang. Melihat sorot matanya, nyaliku menciut.
"Kenapa menangis? Bukankah ini yang kau inginkan? Ayolah tak perlu takut, kita lakukan lagi."
Air mataku terus berjatuhan, harga diriku habis terkoyak. Malam pertamaku berubah menjadi bencana. Tak ada kasih sayang, kelembutan semua Mas Dirga lakukan dengan buas, membuat tubuh dan hatiku terluka.
Malam pengantinku bukanlah bulan madu tetapi malam jahanam. Mas Dirga menggaagahi isterinya sendiri serupa binatang. Tak pernah menyaka, di balik wajah tampannya ada monster bersemayam. Seandainya saja, tak ada janin dalam perutku, tak ingin aku menjadi pengantinnya.
Perasaan lega karena ia mau bertanggung jawab dengan menikahiku, hilang berganti penyesalan. Bukan hanya karena menjadi isterinya tetapi aku menyesal telah menyerahkan keperawananku padanya lima bulan lalu.
"Aku mencintaimu," bisiknya membuatku melayang. Merasa menjadi perempuan paling beruntung di dunia, dicintai pria tampan dan mapan. Pada kenyataannya ia hanya ingin merenggut kehormatanku saja, demi gelar Pria Hebat di komunitasnya.
Habis manis sepah dibuang, setelah merenggut madu manisku Mas Dirga pergi tanpa kabar. Beruntung orang tuaku dan orang tua Mas Dirga percaya atas pengakuanku. Akhirnya kami dinikahkan demi menjaga kehormatan keluarga.
Suara dengkuran keras Mas Dirga mengusik lamunan. Silih berganti dengan isak tangis penyesalanku. Sekujur tubuhku terasa sakit, lelah juga perih bekas-bekas cakaran. Telebih lagi melihat lelaki yang dulu menghujaniku dengan rayuan dan pujian, kini tertidur pulas di ranjang setelah bercinta
Aku turun dari ranjang, menggelar karpet di lantai. Kemudian merebahkan diri, mencoba tidur untuk melupakan segala kepedihan. Mempersiapkan diri menghadapi hari esok yang mungkin lebih menyakitkan.
RuJi,12 Februari 2020
Membuat artikel atau therad lain bukanlah keahlianku. Di samping karena faktor pemula dan belum tahu apa-apa, terjun secara langsung adalah tipe belajarku.
Saat belum mencoba kita tak akan pernah tahu apa yang kita lakukan benar atau salah. Namun bukan berarti harus berbuat kesalahan untuk menemukan sebuah kebenaran. Hanya saja tak perlu takut untuk mencoba, dengan niat baik tentunya. Karena alasan inilah saya memulai dengan menulis cerpen, kenapa? Karena membuat cerpen bukanlah hal yang baru bagiku. Meski pun masih banyak kekurangan di dalamnya, setidaknya ini bukan yang pertama. Silahkan nikmati cerpen pertamaku di sini sebagai perkenalan.
Petaka Bulan Madu
"Puas kamu sekarang?" bentak Mas Dirga, sambil mendorong tubuhku ke ranjang. Melihat sorot matanya, nyaliku menciut.
"Kenapa menangis? Bukankah ini yang kau inginkan? Ayolah tak perlu takut, kita lakukan lagi."
Air mataku terus berjatuhan, harga diriku habis terkoyak. Malam pertamaku berubah menjadi bencana. Tak ada kasih sayang, kelembutan semua Mas Dirga lakukan dengan buas, membuat tubuh dan hatiku terluka.
Malam pengantinku bukanlah bulan madu tetapi malam jahanam. Mas Dirga menggaagahi isterinya sendiri serupa binatang. Tak pernah menyaka, di balik wajah tampannya ada monster bersemayam. Seandainya saja, tak ada janin dalam perutku, tak ingin aku menjadi pengantinnya.
Perasaan lega karena ia mau bertanggung jawab dengan menikahiku, hilang berganti penyesalan. Bukan hanya karena menjadi isterinya tetapi aku menyesal telah menyerahkan keperawananku padanya lima bulan lalu.
"Aku mencintaimu," bisiknya membuatku melayang. Merasa menjadi perempuan paling beruntung di dunia, dicintai pria tampan dan mapan. Pada kenyataannya ia hanya ingin merenggut kehormatanku saja, demi gelar Pria Hebat di komunitasnya.
Habis manis sepah dibuang, setelah merenggut madu manisku Mas Dirga pergi tanpa kabar. Beruntung orang tuaku dan orang tua Mas Dirga percaya atas pengakuanku. Akhirnya kami dinikahkan demi menjaga kehormatan keluarga.
Suara dengkuran keras Mas Dirga mengusik lamunan. Silih berganti dengan isak tangis penyesalanku. Sekujur tubuhku terasa sakit, lelah juga perih bekas-bekas cakaran. Telebih lagi melihat lelaki yang dulu menghujaniku dengan rayuan dan pujian, kini tertidur pulas di ranjang setelah bercinta
Aku turun dari ranjang, menggelar karpet di lantai. Kemudian merebahkan diri, mencoba tidur untuk melupakan segala kepedihan. Mempersiapkan diri menghadapi hari esok yang mungkin lebih menyakitkan.
RuJi,12 Februari 2020
Diubah oleh husnamutia 13-06-2020 06:25






bintangtsurayya dan 3 lainnya memberi reputasi
4
184
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan