- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Kekoreaan
Ujiannya 8 Jam, Belajarnya 12 Tahun! Budaya Belajar Siswa Korea Patut Diteladani


TS
RetnoQr3n
Ujiannya 8 Jam, Belajarnya 12 Tahun! Budaya Belajar Siswa Korea Patut Diteladani
Ujian Masuk Perguruan Tinggi

Ngomongin tentang Korea, emang nggak ada habisnya dan nggak ada matinya. Banyak sekali hal yang bisa dikulik di sana, mulai dari film, musik, sampai ke gaya hidup dan sebagainya. Di sini, Ane mau bahas mengenai salah satu yang menjadi hal sangat penting untuk kehidupan masyarakat Korea yaitu adalah ujian masuk perguruan tinggi atau yang biasa disebut College Scholastic Aptitude Test (CSAT) dalam bahasa Koreanya Suneung. Ane sebagai seorang guru, jujur sangat salut dengan gaya belajar siswa dan siswi di Korea Selatan dalam menghadapi ujian ini.

Inspirasi ane untuk menulis mengenai ini adalah setelah melihat dan menonton salah satu film Korea yang judulnya Black Dog.

Sedikit spoiler nih :
Film ini menceritakan tentang kisah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah swasta. Ia mengajar siswa-siswa yang mau masuk ke perguruan tinggi. Berbagai cara dilakukan, berbagai pengorbanan diberikan untuk bisa masuk di Universitas tujuan yang terbaik. Dalam film itu juga diceritakan Bagaimana seriusnua siswa yang mempersiapkan diri untuk masuk universitas dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi tingkat emosional. Banyak terjadi kesalahpahaman antara guru dan siswa atau antara orangtua.
Balik lagi ke ujian CSAT atau Suneung, ya.
Ujian CSAT Di Korea Selatan itu hampir sama kayak SBMPTN di Indonesia. Sama-sama ujian tertulis masuk perguruan tinggi.
Hanya bedanya, kalau SBMPTN dilaksanakan kurang lebih 4 jam. Sementara, Suneung dilaksanakan kurang lebih 8 jam.
Kebayangkan, ya seorang anak remaja menghadapi soal yang sulitnya minta ampun selama 8 jam. Ane sih bisa mabok.
Nah, untuk mempersiapkan itu, semua siswa siswi di Korea Selatan belajar dengan sangat giat. Orang-orang sangat ingin mendapatkan nilai terbaik di ujian CSAT. Belajar hingga larut malam sudah bukan.hal.yang aneh. Mereka belajar dari pagi sampai larut malam selama 12 tahun.
Jadi bukan persiapan yang orang sebut sebagai SKS atau sistem kebut semalam.
Apalagi kalau bukan untuk mendapatkan universitas terbaik di Korea Selatan seperti Seoul National University, Korea University, dan Yonsei University yang disingkat jadi ‘SKY’.
Karena, bagi masyarakat Korea Selatan, di mana mereka berkuliah, sangat mempengaruhi dalam hal pergaulan bahkan sampai masa depan.
Banyak anggapan di sana yang menyatakan bahwa jika kuliah di universitas terbaik maka masa depannya akan cerah. Karena, mereka bisa bekerja di perusahaan-perusahaan terbaik di Korea.
Jadi bukan suatu hal yang main-main kuliah bagi siswa di Korea Selatan. perjuangan mereka untuk bisa masuk perguruan tinggi terbaik dengan sangat sungguh-sungguh, bisa menjadi teladan bagi kita semua.

Ngomongin tentang Korea, emang nggak ada habisnya dan nggak ada matinya. Banyak sekali hal yang bisa dikulik di sana, mulai dari film, musik, sampai ke gaya hidup dan sebagainya. Di sini, Ane mau bahas mengenai salah satu yang menjadi hal sangat penting untuk kehidupan masyarakat Korea yaitu adalah ujian masuk perguruan tinggi atau yang biasa disebut College Scholastic Aptitude Test (CSAT) dalam bahasa Koreanya Suneung. Ane sebagai seorang guru, jujur sangat salut dengan gaya belajar siswa dan siswi di Korea Selatan dalam menghadapi ujian ini.

Inspirasi ane untuk menulis mengenai ini adalah setelah melihat dan menonton salah satu film Korea yang judulnya Black Dog.

Sedikit spoiler nih :
Film ini menceritakan tentang kisah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah swasta. Ia mengajar siswa-siswa yang mau masuk ke perguruan tinggi. Berbagai cara dilakukan, berbagai pengorbanan diberikan untuk bisa masuk di Universitas tujuan yang terbaik. Dalam film itu juga diceritakan Bagaimana seriusnua siswa yang mempersiapkan diri untuk masuk universitas dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi tingkat emosional. Banyak terjadi kesalahpahaman antara guru dan siswa atau antara orangtua.
Balik lagi ke ujian CSAT atau Suneung, ya.
Ujian CSAT Di Korea Selatan itu hampir sama kayak SBMPTN di Indonesia. Sama-sama ujian tertulis masuk perguruan tinggi.
Hanya bedanya, kalau SBMPTN dilaksanakan kurang lebih 4 jam. Sementara, Suneung dilaksanakan kurang lebih 8 jam.
Kebayangkan, ya seorang anak remaja menghadapi soal yang sulitnya minta ampun selama 8 jam. Ane sih bisa mabok.
Nah, untuk mempersiapkan itu, semua siswa siswi di Korea Selatan belajar dengan sangat giat. Orang-orang sangat ingin mendapatkan nilai terbaik di ujian CSAT. Belajar hingga larut malam sudah bukan.hal.yang aneh. Mereka belajar dari pagi sampai larut malam selama 12 tahun.
Jadi bukan persiapan yang orang sebut sebagai SKS atau sistem kebut semalam.

Kenapa mereka sampai rela untuk berkorban melakukan itu semuanya?
Apalagi kalau bukan untuk mendapatkan universitas terbaik di Korea Selatan seperti Seoul National University, Korea University, dan Yonsei University yang disingkat jadi ‘SKY’.
Karena, bagi masyarakat Korea Selatan, di mana mereka berkuliah, sangat mempengaruhi dalam hal pergaulan bahkan sampai masa depan.
Banyak anggapan di sana yang menyatakan bahwa jika kuliah di universitas terbaik maka masa depannya akan cerah. Karena, mereka bisa bekerja di perusahaan-perusahaan terbaik di Korea.
Jadi bukan suatu hal yang main-main kuliah bagi siswa di Korea Selatan. perjuangan mereka untuk bisa masuk perguruan tinggi terbaik dengan sangat sungguh-sungguh, bisa menjadi teladan bagi kita semua.
Salam hangat,
RetnoQr3n






anna1812 dan 29 lainnya memberi reputasi
30
2.6K
51


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan