- Beranda
- Komunitas
- News
- Dunia Kerja & Profesi
KEPO sebagai HR


TS
rajibep
KEPO sebagai HR
Gadget dan Media sosial seakan menjadi kebutuhan primer baru bagi kebanyakan masyarakat dunia saat ini. Di rumah, di kantor atau di ruang-ruang publik bisa dipastikan kita akan bertemu orang yang sedang asik dengan gadget seperti smartphone, tablet dan laptop. Mereka yang memang seorang gamers sejati akan tenggelam dalam permainan yang membuat mata dan jari-jari terus bekerja, ada juga yang sedang sibuk memantau timeline dari berbagai media sosial seperti twitter, facebook, instagram atau fokus menonton beragam video di youtube.
Di timeline setiap media sosial akan muncul berbagai macam post dari para pengguna yang difollow, dari akun-akun keluarga, teman, pasangan hingga orang-orang terkenal seperti selebritis atau influencer, ada juga yang follow akun-akun yang suka menyajikan berita atau gosip terkini. Berawal dari melihat-lihat feed instagram, timeline twitter dan media sosial lainnya, kadang muncul keingintahuan saat melihat salah satu foto atau tulisan dan kemudian muncul keinginan untuk bertanya sedetail-detailnya, yang saat ini kita kenal dengan istilah KEPO.
Pengertian KEPO
Apa itu KEPO? Di situs resmi KBBI Daring, dikatakan KEPO adalah rasa ingin tahu yang berlebihan tentang kepentingan atau urusan orang lain. Ada juga beberapa artikel online yang menyebutkan bahwa KEPO itu berasal dari bahasa hokkian, ke = bertanya dan po (apo) = nenek-nenek yang dapat disimpulkan menjadi nenek-nenek yang suka bertanya. Selain dua definisi sebelumnya, KEPO juga disebut merupakan singkatan dari Knowing Every Particular Object yang dapat diartikan rasa ingin tahu terhadap segala sesuatu sampai ke hal-hal yang detail.
KEPO untuk HR
Menjadi KEPO dapat menambah pengetahuan secara mendalam jika KEPO pada hal-hal yang semestinya, namun di sisi lain KEPO juga dapat mengganggu privasi orang lain jika kita terlalu ingin tahu terhadap hal-hal detail dalam setiap aktivitas yang dilakukan.
Sebagai seorang HR yang tugas utamanya adalah mengurus SDM yang ada di perusahaan, ada baiknya kita menjadi KEPO, mencari tahu sedalam-dalamnya dan sebanyak-banyaknya informasi yang ada di perusahaan, yang ke depannya dapat berguna untuk perusahaan atau paling tidak untuk pekerjaan kita sendiri sebagai HR.
Sering dikatakan bahwa HR memiliki 2 kaki yang berpijak pada sisi yang berbeda, yaitu sisi manajemen (perusahaan) dan sisi karyawan. Berdasarkan 2 sisi tersebut penulis membagi KEPO untuk HR menjadi 2, yaitu Knowing Every People in Organization dan Knowing Every Part of Organization.
Knowing Every People in Organization
Seorang yang bekerja di bidang Human Resources (HR), Human Capital (HC), Sumber Daya Manusia (SDM) atau apapun istilah lainnya, dipastikan memiliki tugas untuk mengurus hal-hal yang berkaitan dengan SDM atau karyawan yang ada di perusahaan. Beberapa tanggung jawab HR seperti perekrutan karyawan baru, penggajian, asuransi, absensi, lembur, pengembangan, pelatihan, mutasi, promosi dan banyak lagi tanggung jawab lainnya tidak terlepas dari SDM yang ada di perusahaan.
Oleh karena itu, seorang HR harus mengetahui setiap orang yang ada di perusahaan. Bukan berarti harus KEPO terhadap setiap karyawan mengenai segala kehidupan pribadinya, namun paling tidak bisa dimulai dari mengetahui jumlah seluruh karyawan, terbagi menjadi berapa bagian, divisi atau departemen hingga ke posisi/jabatan setiap karyawan.
Hal ini akan lebih mudah bagi perusahaan dengan jumlah karyawan yang sedikit, bagi perusahaan yang jumlah karyawannya sangat banyak hingga ratusan bahkan ribuan, paling tidak mengetahui secara detail stuktur organisasi dan jumlah SDM di setiap bagian pada business unit yang dipegang.
Setelah mengetahui secara menyeluruh bagian-bagian dan individu yang ada di dalam organisasi/perusahaan, selanjutnya dapat mulai mengenali karakteristik dari tiap-tiap bagian, divisi atau departemen hingga ke setiap individu.
Dengan mengenali karakteristik tersebut, HR dapat lebih mudah dalam menjalani tugasnya, misalnya jika ada peraturan baru dari manajemen, dari mengenal karakteristik dari setiap bagian/divisi bahkan individu maka akan lebih mudah memperkirakan bagian/divisi atau individu mana yang akan lebih mudah menerima, mana yang akan sedikit protes dan bagaimana cara menghadapinya.
Knowing Every Part of Organization
Selain mengenali karyawan berdasarkan data dan karakteristik, HR juga harus KEPO tentang organisasi/perusahaan tempat dia bekerja. Mengenalkan profil perusahaan kepada karyawan baru merupakan tugas HR, oleh karena itu sebelumnya HR sudah harus mengetahui terlebih dahulu profil perusahaan yang biasanya terdiri dari sejarah, visi & misi, nilai-nilai perusahaan, top management, struktur organisasi hingga produk atau jasa apa yang menjadi bisnis perusahaan.
Dari company profile kita dapat mendalami banyak hal tentang perusahaan yang sangat berkaitan dengan pekerjaan sebagai HR, misalnya dari visi, misi dan budaya perusahaan kita dapat menentukan program-program agar karyawan memahami dan menjadikan 3 hal tersebut sebagai acuan dalam bekerja.
Sudah menjadi topik yang banyak dibicarakan tentang HR saat ini adalah partner dari perusahaan termasuk dalam perkembangan bisnis atau familiar dengan sebutan HRBP (Human Resource Business Partner). Sebagai partner bisnis, maka setiap langkah yang diambil HR tidak sekedar untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab, namun juga harus memikirkan pengaruhnya terhadap bisnis perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tidak hanya profil atau bisnis perusahaan saja yang harus dikenali oleh seorang HR, akan tetapi setiap bagian perusahaan termasuk sistem, karakteristik dan keinginan manajemen. Dengan KEPO terhadap 2 hal tersebut (karyawan dan perusahaan), HR akan lebih mengetahui dan dapat memahami 2 sisi tersebut, sehingga dalam proses kerja lebih dapat mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan dari kedua belah pihak.
Telah dipost di linkedin dengan link di bawah ini:
https://www.linkedin.com/pulse/kepo-...ajib-pryandha/
Di timeline setiap media sosial akan muncul berbagai macam post dari para pengguna yang difollow, dari akun-akun keluarga, teman, pasangan hingga orang-orang terkenal seperti selebritis atau influencer, ada juga yang follow akun-akun yang suka menyajikan berita atau gosip terkini. Berawal dari melihat-lihat feed instagram, timeline twitter dan media sosial lainnya, kadang muncul keingintahuan saat melihat salah satu foto atau tulisan dan kemudian muncul keinginan untuk bertanya sedetail-detailnya, yang saat ini kita kenal dengan istilah KEPO.
Pengertian KEPO
Apa itu KEPO? Di situs resmi KBBI Daring, dikatakan KEPO adalah rasa ingin tahu yang berlebihan tentang kepentingan atau urusan orang lain. Ada juga beberapa artikel online yang menyebutkan bahwa KEPO itu berasal dari bahasa hokkian, ke = bertanya dan po (apo) = nenek-nenek yang dapat disimpulkan menjadi nenek-nenek yang suka bertanya. Selain dua definisi sebelumnya, KEPO juga disebut merupakan singkatan dari Knowing Every Particular Object yang dapat diartikan rasa ingin tahu terhadap segala sesuatu sampai ke hal-hal yang detail.
KEPO untuk HR
Menjadi KEPO dapat menambah pengetahuan secara mendalam jika KEPO pada hal-hal yang semestinya, namun di sisi lain KEPO juga dapat mengganggu privasi orang lain jika kita terlalu ingin tahu terhadap hal-hal detail dalam setiap aktivitas yang dilakukan.
Sebagai seorang HR yang tugas utamanya adalah mengurus SDM yang ada di perusahaan, ada baiknya kita menjadi KEPO, mencari tahu sedalam-dalamnya dan sebanyak-banyaknya informasi yang ada di perusahaan, yang ke depannya dapat berguna untuk perusahaan atau paling tidak untuk pekerjaan kita sendiri sebagai HR.
Sering dikatakan bahwa HR memiliki 2 kaki yang berpijak pada sisi yang berbeda, yaitu sisi manajemen (perusahaan) dan sisi karyawan. Berdasarkan 2 sisi tersebut penulis membagi KEPO untuk HR menjadi 2, yaitu Knowing Every People in Organization dan Knowing Every Part of Organization.
Knowing Every People in Organization
Seorang yang bekerja di bidang Human Resources (HR), Human Capital (HC), Sumber Daya Manusia (SDM) atau apapun istilah lainnya, dipastikan memiliki tugas untuk mengurus hal-hal yang berkaitan dengan SDM atau karyawan yang ada di perusahaan. Beberapa tanggung jawab HR seperti perekrutan karyawan baru, penggajian, asuransi, absensi, lembur, pengembangan, pelatihan, mutasi, promosi dan banyak lagi tanggung jawab lainnya tidak terlepas dari SDM yang ada di perusahaan.
Oleh karena itu, seorang HR harus mengetahui setiap orang yang ada di perusahaan. Bukan berarti harus KEPO terhadap setiap karyawan mengenai segala kehidupan pribadinya, namun paling tidak bisa dimulai dari mengetahui jumlah seluruh karyawan, terbagi menjadi berapa bagian, divisi atau departemen hingga ke posisi/jabatan setiap karyawan.
Hal ini akan lebih mudah bagi perusahaan dengan jumlah karyawan yang sedikit, bagi perusahaan yang jumlah karyawannya sangat banyak hingga ratusan bahkan ribuan, paling tidak mengetahui secara detail stuktur organisasi dan jumlah SDM di setiap bagian pada business unit yang dipegang.
Setelah mengetahui secara menyeluruh bagian-bagian dan individu yang ada di dalam organisasi/perusahaan, selanjutnya dapat mulai mengenali karakteristik dari tiap-tiap bagian, divisi atau departemen hingga ke setiap individu.
Dengan mengenali karakteristik tersebut, HR dapat lebih mudah dalam menjalani tugasnya, misalnya jika ada peraturan baru dari manajemen, dari mengenal karakteristik dari setiap bagian/divisi bahkan individu maka akan lebih mudah memperkirakan bagian/divisi atau individu mana yang akan lebih mudah menerima, mana yang akan sedikit protes dan bagaimana cara menghadapinya.
Knowing Every Part of Organization
Selain mengenali karyawan berdasarkan data dan karakteristik, HR juga harus KEPO tentang organisasi/perusahaan tempat dia bekerja. Mengenalkan profil perusahaan kepada karyawan baru merupakan tugas HR, oleh karena itu sebelumnya HR sudah harus mengetahui terlebih dahulu profil perusahaan yang biasanya terdiri dari sejarah, visi & misi, nilai-nilai perusahaan, top management, struktur organisasi hingga produk atau jasa apa yang menjadi bisnis perusahaan.
Dari company profile kita dapat mendalami banyak hal tentang perusahaan yang sangat berkaitan dengan pekerjaan sebagai HR, misalnya dari visi, misi dan budaya perusahaan kita dapat menentukan program-program agar karyawan memahami dan menjadikan 3 hal tersebut sebagai acuan dalam bekerja.
Sudah menjadi topik yang banyak dibicarakan tentang HR saat ini adalah partner dari perusahaan termasuk dalam perkembangan bisnis atau familiar dengan sebutan HRBP (Human Resource Business Partner). Sebagai partner bisnis, maka setiap langkah yang diambil HR tidak sekedar untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab, namun juga harus memikirkan pengaruhnya terhadap bisnis perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tidak hanya profil atau bisnis perusahaan saja yang harus dikenali oleh seorang HR, akan tetapi setiap bagian perusahaan termasuk sistem, karakteristik dan keinginan manajemen. Dengan KEPO terhadap 2 hal tersebut (karyawan dan perusahaan), HR akan lebih mengetahui dan dapat memahami 2 sisi tersebut, sehingga dalam proses kerja lebih dapat mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan dari kedua belah pihak.
Telah dipost di linkedin dengan link di bawah ini:
https://www.linkedin.com/pulse/kepo-...ajib-pryandha/
Diubah oleh rajibep 10-02-2020 12:36
0
180
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan