hell26Avatar border
TS
hell26
Rahasia tergelapku
Malam ini aku masih terjaga, asik memandangi dia yang terlelap di sampingku. Dia adalah pria yang masih dan selalu berjuang bersamaku sampai saat ini, meskipun dia tahu semua kurangku. Dia adalah Achazia Brigit Aharon, dan dengan bangga ku perkenalkan dia sebagai suamiku.

Aku masih tidak percaya bahwa Aron akan tetap berada disisiku meskipun aku sudah membuka semua rahasia tergelap dalam diriku, yang bahkan tidak ingin lagi ku ungkit. Aron dengan berani menemui ayah dan ibuku untuk meminta restu menikahiku.

Saat itu tepat 8 tahun aku dan Aron berpacaran, rekor terlama hubungan yang pernah ku jalin. Dan aku memutuskan untuk menceritakan segalanya pada Aron sebelum dia menyesal dengan keputusannya sendiri yang masih berusaha untuk menikahiku.

Dengan tenang aku membuka obrolan. "Ron, gue mau cerita.. terserah lu mau bereaksi apa, intinya gue cuma pengen lu tau aja kalo ada sisi lain dari gue di masa lalu yang mempengaruhi kehidupan gue yang sekarang" ucapku. Aku dan Aron terbiasa dengan 'gue-lu' dari awal kita kenalan, walaupun hubungan kami akhirnya berubah menjadi selayaknya orang berpacaran tapi kami tidak memiliki panggilan sayang apapun. Karena itu akan menggelikan.

Aron yang sudah siap mendengarkan hanya berkata "yaudah cerita aja.." dengan wajah mas-masnya yang sangat jawa sekali itu tapi memiliki nama yang keren, Achazia Brigit Aharon? Terdengar keren dan modern kan untuknya.

Dan ya.. ini lah akhirnya, aku ceritakan bagaimana aku di masa lalu pada pria di depanku ini.

###


Namaku Kara Kusuma Mandalika, aku lahir pada saat seluruh dunia berduka karena meninggalnya putri dari kerajaan Inggris yaitu princess Diana Spencer. Orang tuaku bukanlah dari keluarga kaya, kami hidup biasa saja dari hasil wirausaha. Ayahku orang yang kalem, tenang dan humoris. Sedangkan ibuku adalah orang yang cerewet juga pemarah. Kami tinggal di desa yang belum begitu maju, daerahnya pun menjadi sarang koruptor. Aku bersekolah di sebuah SD yang fasilitasnya terbatas, dan gurunya hanya mementingkan uang. Oleh karena itu saat kelas 4 SD aku pindah sekolah ke kota, dari sanalah akar masalah psikologisku bermula.

Di sekolahku yang baru aku bertemu dengan teman-teman yang pernah mengikuti sekolah TK, jadi aku tidak merasa canggung sama sekali. Walaupun tidak semuanya baik, karena ada beberapa diantaranya yang nakal. Terutama anak laki-laki. Seperti waktu itu, saat jam istirahat pertama, kami anak-anak perempuan paling sering berkumpul di depan kelas dan bercerita banyak hal, sampai akhirnya salah satu anak laki-laki menjahili kami dan membuat panik. Hanya karena mainan slaim yang dulu kami sebut dengan 'lumpur l*pindo', anak-anak perempuan berlari menyebar. Termasuk aku. Dan Wuss! Seorang anak laki-laki mengangkat rokku. Aku terduduk karena kaget dan malu, yang lainnya berteriak histeris dan anak laki-laki itu kabur sambil tertawa.

Kejadian seperti itu sering terjadi padaku, dan anak perempuan lain di kelasku. Tapi karena aku yang masih SD ini hanya merasa kesal dan takut akan kejahilan yang terus terulang, akhirnya aku melaporkan ke seorang guru bahasa Inggris, sebut saja namanya pak Adam.

"Pak, anak anak cowok pada suka jahil" laporku, setelah pelajaran bahasa Inggris selesai dan sekolah sudah memasuki jam pulang.
"Jahil gimana sih?" Tanyanya dengan nada ramah, yang membuat siapapun akan tertarik untuk bercerita padanya. Dan tanpa ku sadari, karena hal tersebutlah aku mengalami pelecehan seksual tanpa ku sadari.

Aku seperti memiliki dorongan aneh dalam diriku karena keramahan pak Adam. Pernah suatu hari saat akan menghadapi ulangan bahasa Inggris, diakhir pelajarannya dia memintaku untuk ke ruang guru setelah jam pulang. Dia tahu jika aku biasa pulang jam 3 sore karena menunggu dijemput ayah atau ibuku yang berbelanja kebutuhan warung, padahal jam pulang sekolah di SD-ku adalah jam 2.

"Sini dong.. nunggu dijemputnya disini aja gapapa, mumpung saya juga belum pulang" kata pak Adam, saat aku ragu ingin memasuki ruang guru. Akhirnya aku masuk juga karena saat itu aku tidak mengerti apa-apa, hanya menurut saja.

"Pak Adam, nanti bahasa Inggris soalnya ulangannya susah ga pak?" Tanyaku, pertanyaan polos khas bocah ingusan.

"Engga ko, gampang soalnya.. sini kalo mau tau, ini lagi dibuat soalnya" kata pak Adam. Dia bangkit dari duduknya, mengambil kursi guru lain dan mempersilahkan aku untuk duduk dan melihat soal yang ada di netbook-nya.

Saat aku diam dan melihat soal-soal itu, tangan pak Adam merangkul pundakku. Aku merasakan sebuah hawa aneh, bulu kudukku meremang. Tiba-tiba saja dia mengecup puncak kepalaku, seolah memberikan rasa nyaman. Dan aku menganggapnya sebagai perhatian selayaknya seorang kakak kepada adiknya dan aku sangat menginginkan itu seorang kakak yang bisa membuatku nyaman.

Karena pak Adam memang bukan bapak-bapak. Dia adalah guru bahasa Inggris baru dan paling muda diantara yang semua guru di SD-ku. Mungkin usianya sekitar 24 atau 25 tahun pada saat itu, saat aku kelas 4 SD. Aku menyukai perlakuannya padaku selama ini. Aku bahkan tidak pernah benar-benar belajar bahasa Inggris, karena tugas dan jawaban ulangan selalu aku dapatkan darinya, aku akan menghafalnya sehari sebelum ulangan dilaksanakan.

Entah aku yang memang menyukai pak Adam karena hal-hal yang dilakukan padaku, atau aku yang terperdaya oleh sikapnya dan tidak sadar bahwa itu adalah pelecehan seksual dan tindakan pak Adam sebenernya adalah pedofilia. Tapi karena hal itu aku akhirnya mengalami masa pubertas saat aku menginjak kelas 5 SD, selain itu aku yang anak-anak dan belum bisa memahami dan membedakan perasaan cinta dari berbagai sudut pandang itu tiba-tiba saja malah menyukai pria dewasa yang seharusnya tidak pantas aku sukai.

Seperti saat aku menjadi murid sekolah sore di sebuah Langgar..
0
452
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan