Kaskus

Entertainment

selvinofitasariAvatar border
TS
selvinofitasari
Mr. Sun
Mr. Sun

By : Sylviana Mustofa

šŸ’–šŸ’–

Aku bingung bagaimana harus menghubungi Dismal yang sedang marah. Ya... Dismal adalah teman dekat. Kami kenal di group belajar Bahasa Inggris melalui Whatsapp.

Tiga hari yang lalu aku membuat ulah dengan memblokir nomornya. Semua kulakukan untuk memberikan kejutan ultah pada temanku Lisa. Lisa teman dekat yang sudah seperti saudara sendiri. Ia yang mengajakku masuk ke group untuk belajar bahasa Inggris. Sharedtalk adalah nama groupnya. Terdiri dari berbagai macam manusia dari seluruh belahan dunia.


Dismal adalah admin atau pemilik group itu yang berasal dari Pakistan. Aku tahu Lisa akan marah jika aku bilang ada sesuatu antara aku dan Dismal. Untuk meyakinkan kublokir nomornya sehingga Dismal bingung dengan sikapku dan berulang kali menghubungi Lisa untuk menanyakan aku.

"Dismal, I'm so sorry ... please, I beg you." pesan suara kukirim padanya.

Kami memang berhubungan dengan intens, hanya saja saat itu aku tidak memberi tahu statusku yang menikah dan memiliki seorang anak. Bagiku dia teman yang baik, teman bercerita apapun, meskipun kadang menyebalkan.

Terlihat centang dua, tapi ia tak membalasnya. Sepuluh menit kemudian dia membalas pesanku.

[Via, it's oke... but we can't talk as always. I hope you can understand."]

Aku terdiam. Satu teman terbaikku melayang. Meskipun kami baru kenal empat bulan, tapi seperti sudah mengenal lama.

"You still angry with me?" kukirim pesan suara lagi.

"Of course, no." Hanya itu balasannya.

Aku duduk di meja makan sambil menundukkan kepala. Menyesal dengan prank yang aku lakukan. Aku mendongak dan langsung berpikir bagaimana kalau aku hubungin Lisa. Dia pasti akan membantu. Aku menelponnya dan menjelaskan semuanya.

"Apa?? Jadi itu prank buat ngerjain aku?" suara Lisa terdengar nyaring.

"Maaf...." Aku memohon.

"Kau gila? Aku sudah marah habis-habisan sama Dismal, lebih kesal ketika dia mendesak memintaku memasukkan lagi nomormu ke group. Aku menuduhnya selingkuh denganmu, sampai-sampai... ah, sudah!! Ya Allah, gimana nih! Maaf Dismal, dia pasti marah juga sama aku. Hu hu hu," kata Lisa sedikit menangis.

"Aku pikir dia tidak akan seserius itu."

"Via, loe emang bener-bener gila. Ya sudan nanti malam aku coba telepon dia. Semoga dia mau memaafkan kita!" bentak Lisa dari seberang. Aku semakin tertunduk dalam.

Bagaimana ini?
Jujur aku merasa kehilangan saat memutuskan memblokir namanya. Karena aku terbiasa menceritakan semua kegiatanku padanya.

"Hello girl, how are you?" tanyanya saat itu ketika melakukan vidio call denganku. Dia sangat tampan dengan keringat memenuhi wajahnya di tambah tubuhnya yang altetis, memakai kaus hitam dan celana pendek. Ia sedang fitnes bersama beberapa temannya.

"I'm not girl, i'm women. You know that. I'm merried, Mr. Sun. Don't act like that." Wajahku cemberut.

Dismal tertawa. Dia berjalan ke arah kursi besi berwarna hitam dan duduk di sana. Setelah itu membuka dan mengambil air minum dalam tasnya.

Tampak sangat segar ketika melihat ia meneguknya.

"For me, you still girl, sexy." Dia kembali tertawa. Wajah khas orang Pakistan terlihat semakin tampan saat ia tertawa. "Where is my boy?" tanyanya menanyakan anakku.

"He is sleeping, Mr. Sun."

"Oke, still be a mother who good for him." pintanya. Aku tersenyum mendengarnya.

Dia selalu memanggilku sexy, padahal aku selalu mengenakan hijabku saat berfoto ataupun melakukan vidio call dengannya.
Why?

I don't know ....

---

Bersambung....

0
180
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan