Stand up comedy cara melawak baru yang mulai jadi mata pencaharian, meski tidak menjanjikan. Dulu jadi komika lucu, aneh, absurd itu bangga. Dulu yang paling ditakutin komika ketika penonton tidak tertawa, kalau saya lebih takut penonton tertawa tapi gak keliatan orangnya. Pernah nih suatu saat penonton ada, tertawa iya, tepuk tangan semua, tapi kok lama, ternyata saya stand up di rumah sakit jiwa.


ada lagi seorang komika terkenal menahan tidak segera menikah agar gelar jomblonya bisa dibuat bahan melucu. Heeeem... kasiaaan gak ada bahan lain mungkin... Ceritanya pasti jadi jomblo, teraniaya, dan gak bisa berbuat apa apa dan sampai jadi judul film, sukses di atas penderitaan sendiri, salut saya lanjuuutkan... :goyang

Semakin lama jenis tema lawakan ini banyak peminatnya dan banyak yang mulai mempelajari terutama para jomblo yang mengikuti jejak pendahulunya dari jaman purbakala itu. Saluuut...

Generasi berikutnya berubah lagi bahannya membahas anggota tubuh.
Kalau kita ita bilang "eh kamu gendut" kena pasal body shaming haduuuh..., nah si gendut sendiri menghina dirinya sendiri jadi bahan melawak stand up dapat tepuk tangan dan masuk tv miriiis...

Tapi menurut saya kurangilah lawakan yang menghina gak baik untuk edukasi, stand up pakai bahasa jawa kaya mas dodit bawa biola, ngomongnya santuy santun dan yang khas itu salamnya diawal "selamat malam para omnivora", " Aku suka kamu, iya kamuuu, kamu yang berkumis" Mungkin saat itu ada penonton stand up berkumis dan pakai hijab seperti di stiker di WhatsApp gitu huehuehue...

Mau ngomongin ko ernest nanti dikatain rasis, Tapi saya salut dia sangat mendalami dunia stand up, iya buktinya ketika ko ko yang lain sibuk ngitung cuan di toko sebelah, dia malah sibuk ngelawak sambil ngitung bayaran, sekali manggung dibagi dengan durasi lama stand up dikali jumlah kata yang di pakai, kereeen pokoknya deh ko ernest hehehe...

Dengan cara stand up komedi ini, kegelisahan anak bangsa diungkap
Menceritakan kondisi bangsa yang membuat makan tidak lahap
Membuka mata telinga dan cara berpikir agar tidak selalu berada dalam gelap
Karena kami para anak bangsa yang selalu dihantam badai dan terus berdiri tegap