Quote:
Hallo gan, pernah gak sih mikir kalo kadang hidup di Jakarta ini ada saja yang berat. Kadang uang gaji banyak keluarnya, sedang kita butuh makan cuma semua mahal.
Kalo ente sobat kaya mah bebas, tapi sobat miskin. hahahaha sini-sini sama.
Dan ternyata beberapa bulan di Jakarta ini, nemu makanan murah tapi enak dan nikmat buat nongkrong. Yaitu angkringaaaaan
Serius, entah kenapa angkringan itu menyenangkan sekali. Yang pertama sih jelas murahnya, lalu suasananya.
Quote:
Sejarah angkringan memang bermula dari upaya menaklukkan kemiskinan usaha ini konon dimulai pada tahun 1950-an oleh mbah pairo karena tidak ada lahan yang subur di desanya di kecamatan Cawas, Klaten (jateng). Awalnya para pedagang minuman dan makanan kecil ini tidak menggunakan gerobak melainkan pikulan mereka dulu disebut pedagang hik (dibaca Hek). Nama hik bermula pada tradisi malam selikuran (malam ke21) di Keraton Surakarta, pada malam tersebut kota berhiaskan lentera (ting-ting) yang antara lain dibawa para pedagang makanan para pedagang itu biasa berteriak Hiik......iyeeekk.... sampai sekarang istilah HIK masih dipakai di Solo. Namun di Yogya mereka populer dengan nama angkringan atau warung kucing (Kompas, 20-06-2004).
Nah untuk sekedar merayakan bagaimana angkringan itu, berikut cerita secara visul :