- Beranda
- Komunitas
- Tech
- Handphone & Tablet
Penjelasan Kenapa Charger 100W Xiaomi Terhambat
TS
pekerjakeras888
Penjelasan Kenapa Charger 100W Xiaomi Terhambat
Xiaomi sempat bikin heboh saat mereka memamerkan teknologi charger yang diklaim punya daya 100W. Namun teknologi ini ternyata masih sulit untuk dirilis ke publik karena masih mempunyai banyak hambatan.
Hambatan ini diakui oleh VP Xiaomi Lu Weibing, yang utamanya adalah hambatan dari segi ketahanan dan keamanan charger tersebut, demikian dikutip detikINET dari Slashgear, Rabu (5/2/2020).
Weibing menyebut setidaknya ada lima hambatan utama sebelum teknologi tersebut bisa dirilis ke pasaran. Hambatan tersebut adalah:
Berkurangnya kapasitas baterai: Menurut Weibing, semakin besar daya yang dihantarkan, maka semakin besar pula kapasitas baterai yang menghilang. Ia memperkirakan dengan charger 100W, kapasitas baterai yang hilang adalah 20%.
- Arsitektur teknologi: Tak banyak yang diungkap oleh Weibing, namun ia menyebutkan kalau charger ini membutuhkan skema pengisian baterai dengan voltase sangat tinggi.
- Performa: Saat menggarap teknologi ini, Xiaomi berencana membuat charger 100W
ini tak cuma bisa diakses banyak orang, namun juga harus memastikan kalau produknya bisa bertahan lama.
- Keamanan: Harus ada banyak fitur keamanan pada perangkat yang mendukung charger 100W ini, seperti di motherboard, baterai, overcharging, voltase, dan lain sebagainya.
Berbagai skenario pengisian daya: Xiaomi yang tengah memikirkan berbagai skenario pengisian daya, seperti menggunakan kabel dan tanpa kabel.
Dari daftar yang ada di atas, terlihat kalau teknologi charger Xiaomi ini masih mempunyai banyak masalah. Bahkan poin pertama di daftar itu saja sudah sangat mengganggu, yaitu pengurangan kapasitas baterai yang terbilang besar.
Pasalnya bisa dibilang saat ini semua ponsel sudah menggunakan baterai yang ditanam, yang sulit untuk diganti sendiri.
SUMBER
Hambatan ini diakui oleh VP Xiaomi Lu Weibing, yang utamanya adalah hambatan dari segi ketahanan dan keamanan charger tersebut, demikian dikutip detikINET dari Slashgear, Rabu (5/2/2020).
Weibing menyebut setidaknya ada lima hambatan utama sebelum teknologi tersebut bisa dirilis ke pasaran. Hambatan tersebut adalah:
Berkurangnya kapasitas baterai: Menurut Weibing, semakin besar daya yang dihantarkan, maka semakin besar pula kapasitas baterai yang menghilang. Ia memperkirakan dengan charger 100W, kapasitas baterai yang hilang adalah 20%.
- Arsitektur teknologi: Tak banyak yang diungkap oleh Weibing, namun ia menyebutkan kalau charger ini membutuhkan skema pengisian baterai dengan voltase sangat tinggi.
- Performa: Saat menggarap teknologi ini, Xiaomi berencana membuat charger 100W
ini tak cuma bisa diakses banyak orang, namun juga harus memastikan kalau produknya bisa bertahan lama.
- Keamanan: Harus ada banyak fitur keamanan pada perangkat yang mendukung charger 100W ini, seperti di motherboard, baterai, overcharging, voltase, dan lain sebagainya.
Berbagai skenario pengisian daya: Xiaomi yang tengah memikirkan berbagai skenario pengisian daya, seperti menggunakan kabel dan tanpa kabel.
Dari daftar yang ada di atas, terlihat kalau teknologi charger Xiaomi ini masih mempunyai banyak masalah. Bahkan poin pertama di daftar itu saja sudah sangat mengganggu, yaitu pengurangan kapasitas baterai yang terbilang besar.
Pasalnya bisa dibilang saat ini semua ponsel sudah menggunakan baterai yang ditanam, yang sulit untuk diganti sendiri.
SUMBER
tien212700 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
2.4K
6
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan