- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Polemik Revitalisasi Monas, Gus Sahal: Tumben Anies Mingkem


TS
i.am.legend.
Polemik Revitalisasi Monas, Gus Sahal: Tumben Anies Mingkem

Polemik Revitalisasi Monas, Gus Sahal: Tumben Anies Mingkem
Spoiler for Isi Berita:
"Sudah hampir dua minggu sejak politisi PSI membongkar kejanggalan revitalisasi Monas, tapi Anies tetap bungkam," cuit Gus Sahal.
Suara.com - Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) Akhmad Sahal atau Gus Sahal mengaku heran dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memilih tak banyak berkomentar soal revitalisasi Monas.
Gus Sahal lantas mengungkit pernyataan Anies saat di masa kampanye Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 lalu. Saat itu Anies mengatakan bahwa jika hanya membangun fisik, Firaun pun bisa melakukannya sejak dulu.
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika Serikat itu membuat cuitan yang diunggah ke akun Twitter pribadinya, @sahaL_AS,Senin (3/2/2020).
"Sudah hampir dua minggu sejak politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membongkar kejanggalan revitalisasi Monas, tapi Anies tetap bungkam,"cuit Gus Sahal seperti dikutip Suara.com, Rabu (5/1/2020).
Ia juga mengunggah video berdurasi satu menit yang berjudul "Anies Bungkam Soal Monas". Video tersebut berisi kumpulan berita, foto dan cuitan yang menunjukkan Gubernur Anies tidak berkomentar soal revitalisasi Monas yang dipermasalahkan.
Gus Sahal menambahkan, "Tumben Anies mingkem, biasanya doyan berkata-kata, meski ngeles. Kenapa ya?".
Dalam cuitan berikutnya, Gus Sahal menyindir pernyataan lama Anies.
"Anies saat kampanye pilgub DKI pernah bilang, kalau hanya bangun kota megah, Fir’aun pun bisa. Sekarang setelah jadi gubernur, Anies bangun kota megah pun gak becus. Malah amburadul," tulis Gus Sahal, Selasa (4/2/2020).
Ia melanjutkan, "Cuma menyamai rekor Fir’aun aja Anies gak sanggup. Apalagi mengungguli."

Akhmad Sahal atau Gus Sahal heran Anies Baswedan diam soal revitalisasi Monas (twitter @sahaL_AS)
Dua unggahan Gus Sahal ini mendapatkan banyak respon warganet.
Ada lebih dari 1.100 like dan 500 retweet dalam cuitan pertama. Sementara cuitan keduanya, mendapat 2.300 like dan 772 retweet.
Untuk diketahui, pada awal 2017 Anies yang saat itu statusnya masih Calon Gubernur DKI Jakarta mengatakan bahwa yang harus dilakukan bukan semata pembangunan fisik dan kota megah.
"Kalau hanya membangun kota yang megah, Firaun pun dulu bisa membangun kota yang megah, tetapi menghadirkan keadilan, nah itu enggak bisa karena di sana enggak ada," ujar Anies, Selasa (10/1/2017).
Ketika itu, Anies berjanji akan berusaha membangun keadilan, salah satunya dengan pendidikan.

sumber
Spoiler for Komen:
☆☆☆☆☆
Sudah siap dikafir-kafirin pendukung Anies, Gus?
Anies ini bukan bungkam. Dia sedang menyusun strategi agar tidak kehilangan muka. Setelah kemarin-kemarin dia terus menyerang narasi kesombonganya, dia perlu bertahan. Dia harus menyusun barisan. Berdiskusi dengan para punggawanya. Memberi ultimatum kepada anak buah-anak buahnya. Berhasil? Tidak juga. Nyatanya alibi para anak buahnya berantakan soal pohon-pohon Mahoni yang menghilang. Lalu buat apa 6000 CCTV canggih yang telah dipasang Ahok dijalan-jalan ibukota? Dimatikan? Atau tak berfungsi? Tak ada biaya maintenance? Masa iya semua pohon-pohon itu dibawa UFO.
Anies pusing? Bisa jadi. Dan pusingnya Anies sebenarnya bukan karena bullyan para pengkritiknya termasuk TS. Anies sebenarnya pusing karena ucapan-ucapannya sendiri. Ibarat kata, Anies telah menulis indah pada papan tulis, tapi akhirnya harus dia hapus karena tak sesuai dengan kenyataan.
Open Government? Dodol!
Bukan hanya infrastruktur? Mata lu!
Berkeadilan? Cangkem mu!
Keberpihakan? Cuih!
Jalus sepeda yang memakan uang anggaran hingga puluhan milyar nyatanya hanya jadi lukisan di pinggir jalan. Fungsinya beralih jadi tempat parkir.
Trotoar lebar yang memakan dana anggaran ratusan milyar? Jadi tempat mangkal PKL dan parkir liar.
Tanya Anies. Selama dia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, adakah jalan yang dilebarkan? Gak ada. Jalan justru dipersempit.
2 kali sudah awal tahun ini kawasan Monas terendam banjir. Apa Anies bicara? Gak. Ngumpet.
Ini Februari. Sementara Februari hingga Maret, Jakarta diprediksi masih dibayangi curah ujan yang lebat. Andai saja gelaran Formula E yang disombongkan Anies dilanda hujan lebat, alhasil bakalan ada balapan Speed Boat disekitar Monas.
Dulu, Ahok diserang soal JPO. Ahok dianggap tak peduli dengan para difabel. Tangga JPO kearah halte busway dianggap tangga ke surga. Apa sekarang Anies telah mengganti semua tangga-tangga JPO itu dengan eskalator? Gak. Sama aja.
Soal Monas, harus ada yang bertanggungjawab atas hilangnya pohon-pohon yang dicabut atau ditebang itu. Penanaman pohon kembali gak serta merta menghilangkan tanggungjawab tersebut. Sebab pohon-pohon itu punya nilai. Dan penanaman pohon-pohon baru juga punya nilai. Pastinya semua nilai itu tidak keluar dari kantong Anies, Saefullah, maupun Suzi Marsita. Tapi urusan masuk kantong? Siapa tahu?
Mau mempertanggungjawabkan semuanya sekarang di dunia, atau di akherat?
Bukan cuma pendukung Anies doang yang bisa bilang gitu. Gw juga bisa.
Diubah oleh i.am.legend. 05-02-2020 18:11






4iinch dan 14 lainnya memberi reputasi
15
3.1K
Kutip
41
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan