![[LOVE LETTER4] DI JOGJA MENAGIH JANJI](https://s.kaskus.id/images/2020/02/05/5874581_202002050845080122.jpg)
Quote:
Teruntuk kamu
Sudah keberapa kali aku menulis surat ini untukmu?
Setidaknya bahkan walaupun tak berbalas aku bisa memberitahumu tentang begitu rindunya hati melalui surat ini.
Yah……
Aku masih setia dengan semua janji janji dan semua komitmen yang ku katakan tahun lalu.
Oh ya bagaimana kabarmu?
Masihkah kamu sering mengunjungi kedai itu di tiap malam minggu?
Kedai kopi di pelataran jalan malioboro yang buka tiap malam dengan nuansa khas jogja yang tidak pernah terganti.
Kau selalu bilang padaku jika kau suka sekali berlama lama menatap lalu lalang manusia di sini, di temani secangkir kopi panas yang tidak terlalu manis dan sebatang rokok mild yang kau hisap dengan bibir merahmu.
Aku suka sekali ketika kau melirik dengan sudut matamu saat aku berbisik sendiri mengeluh karena lebih suka gudang garam di banding mild.
Kau yang tertawa renyah dan menampakkan gigi putihmu menertawakanku yang terlanjur berjanji tidak menghisap gudang garam saat menikmati malam bersamamu.
Mengejekku dan berkata bahwa kau tidak suka aroma gudang garam yang terlalu kuat untukmu.
Dasar….
Setelah itu selalu dan selalu di lanjutkan dengan kau mengeluh tentang paradigma wanita yang merokok itu wanita nakal, kau menumpahkan kekesalanmu dengan berapi api dan aku hanya bisa mendengarkanmu sambil tersenyum.
Matamu yang bulat bening berkilat kilat penuh semangat tiap kali kita membicarakan hal itu, dan kau selalu mengucir rambutmu ke atas memperlihatkan lehermu yang jenjang dengan bulu halus di tengkukmu selalu berhasil membuatku ingin menggelitikinya sampai kau menggeliat kegelian.
Aku selalu merindukan masa itu
kamu dan malam malam di kota jogja.
Ah…..
Jogja memang selalu membawa kerinduan yang tidak pernah bisa terganti, jogja yang selalu menagih janji dan jogja yang tak terganti.
Oh iya apa kamu masih suka duduk termenung di depan balkon kost kita?
Merenung menghabiskan malam dan mendadak mengomel karena aku datang sambil menghisap gudang garam yang aromanya menusuk hidungmu?
Dan aku selalu tertawa mendengarmu berceloteh sambil bersungut sungut kepadaku dan hampir selalu di akhiri dengan segelas kopi pahit yang aku buat untuk kita berdua,sambil di iringi percakapan tentang kita, semesta, jogja, kehidupan dan mimpi mimpi kita.
Tidak kah kau merindukan itu?
Sudah genap setahun aku pergi dari jogja, setahun itu pula kau menghilang tanpa kabar, aku mencoba mencarimu beberapa bulan yang lalu, tapi yang kudapati hanya kamarmu yang kosong sejak aku pergi dari sini, walaupun kata ibu kost kau tetap membayar kamar ini tiap bulannya.
Sepertinya kau juga menungguku?
Sama aku juga menunggumu.
Setidaknya sekali saja, bisakah kau menghubungi nomorku?
Ataukah aku harus menunggu di hari yang telah kita janjikan untuk bertemu?
Aku ingin bertemu kembali di tahun ini untuk menagih janji.
Aku akan datang di pertengahan tahun ini untuk bertemu denganmu, setidaknya memastikan janji.
Janji kita akan kembali bertemu dan menulis cerita yangseharidan tak akan ada yang pergi lagi.
Atau jika janji itu tak lagi berarti setidaknya aku bisa mengulang cerita kita walaupun hanya sehari bersamamu untuk menjadi pelipur rinduku.
Aku harap kamu mengingatnya
Tahun ini,
Di jogja…..
Menagih janji…..
Salam hangat untukmu
Arlene ratri permata.
Sudah keberapa kali aku menulis surat ini untukmu?
Setidaknya bahkan walaupun tak berbalas aku bisa memberitahumu tentang begitu rindunya hati melalui surat ini.
Yah……
Aku masih setia dengan semua janji janji dan semua komitmen yang ku katakan tahun lalu.
Oh ya bagaimana kabarmu?
Masihkah kamu sering mengunjungi kedai itu di tiap malam minggu?
Kedai kopi di pelataran jalan malioboro yang buka tiap malam dengan nuansa khas jogja yang tidak pernah terganti.
Kau selalu bilang padaku jika kau suka sekali berlama lama menatap lalu lalang manusia di sini, di temani secangkir kopi panas yang tidak terlalu manis dan sebatang rokok mild yang kau hisap dengan bibir merahmu.
Aku suka sekali ketika kau melirik dengan sudut matamu saat aku berbisik sendiri mengeluh karena lebih suka gudang garam di banding mild.
Kau yang tertawa renyah dan menampakkan gigi putihmu menertawakanku yang terlanjur berjanji tidak menghisap gudang garam saat menikmati malam bersamamu.
Mengejekku dan berkata bahwa kau tidak suka aroma gudang garam yang terlalu kuat untukmu.
Dasar….
Setelah itu selalu dan selalu di lanjutkan dengan kau mengeluh tentang paradigma wanita yang merokok itu wanita nakal, kau menumpahkan kekesalanmu dengan berapi api dan aku hanya bisa mendengarkanmu sambil tersenyum.
Matamu yang bulat bening berkilat kilat penuh semangat tiap kali kita membicarakan hal itu, dan kau selalu mengucir rambutmu ke atas memperlihatkan lehermu yang jenjang dengan bulu halus di tengkukmu selalu berhasil membuatku ingin menggelitikinya sampai kau menggeliat kegelian.
Aku selalu merindukan masa itu
kamu dan malam malam di kota jogja.
Ah…..
Jogja memang selalu membawa kerinduan yang tidak pernah bisa terganti, jogja yang selalu menagih janji dan jogja yang tak terganti.
Oh iya apa kamu masih suka duduk termenung di depan balkon kost kita?
Merenung menghabiskan malam dan mendadak mengomel karena aku datang sambil menghisap gudang garam yang aromanya menusuk hidungmu?
Dan aku selalu tertawa mendengarmu berceloteh sambil bersungut sungut kepadaku dan hampir selalu di akhiri dengan segelas kopi pahit yang aku buat untuk kita berdua,sambil di iringi percakapan tentang kita, semesta, jogja, kehidupan dan mimpi mimpi kita.
Tidak kah kau merindukan itu?
Sudah genap setahun aku pergi dari jogja, setahun itu pula kau menghilang tanpa kabar, aku mencoba mencarimu beberapa bulan yang lalu, tapi yang kudapati hanya kamarmu yang kosong sejak aku pergi dari sini, walaupun kata ibu kost kau tetap membayar kamar ini tiap bulannya.
Sepertinya kau juga menungguku?
Sama aku juga menunggumu.
Setidaknya sekali saja, bisakah kau menghubungi nomorku?
Ataukah aku harus menunggu di hari yang telah kita janjikan untuk bertemu?
Aku ingin bertemu kembali di tahun ini untuk menagih janji.
Aku akan datang di pertengahan tahun ini untuk bertemu denganmu, setidaknya memastikan janji.
Janji kita akan kembali bertemu dan menulis cerita yangseharidan tak akan ada yang pergi lagi.
Atau jika janji itu tak lagi berarti setidaknya aku bisa mengulang cerita kita walaupun hanya sehari bersamamu untuk menjadi pelipur rinduku.
Aku harap kamu mengingatnya
Tahun ini,
Di jogja…..
Menagih janji…..
Salam hangat untukmu
Arlene ratri permata.