"Sudah jatuh tertimpa tangga"

Mungkin itu adalah ungkapan yang cocok untuk warga Cina, terutama yang bermukim di daerah Wuhan. Dengan adanya repotasi buruknya virus corona membuat kehidupan mereka tampak menjadi lebih sulit.

Bisa dibayangkan sendiri, orang-orang yang terkena kontak langsung akan menghindarinya dengan dalih atau alasan supaya tidak terdampak virus yang dianggap mematikan.

Bukan hanya berasal dari orang terdekat atau yang tinggal di lingkungan sekitar, duniapun juga ikut mengucilkan. Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya negara yang melakukan pembatasan, bahkan pemerintah Cina sendiri juga memanggil para penduduknya untuk pulang.

Banyak langkah-langkah dilakukan pemerintah negara lainnya supaya warganya bisa terselamatkan dan juga meminimalisir jumlah korban, seperti yang dilakukan oleh pihak Indonesia dengan memboyong warganya berjumlah 263 kembali ke tanah air, namun sebelumya harus dikarantina terlebih dahulu di Natuna, meskipun awalnya banyak sekali penolakan. 

Baca juga: Menangani Virus Corona. Apa Bedanya Sikap Indonesia dan Cina?

Mau bagaimana lagi, mungkin itu adalah salah satu langkah terbaik supaya virus corona tidak menyebar lebih jauh dan lebih banyak lagi, bahkan dari beberapa laporan media massa, jumlah orang yang terjangkit lebih dari 75.000 orang, bahkan terus bertambah.

meskipun virus corona berasal dari Cina, namun dampaknya sudah melebar ke negara lain, misalnya, Singapura, malah kemarin juga geger berita salah satu korbannya adalah wanita asal Indonesia.

Baca Juga: Tertular Majikan, WNI Singapura Positif Terjangkit Corona

Bukan hanya dari luar negeri saja, bahkan para dokter kini tengah melakukan mogok kerja, menuntut pemerintah supaya melakukan pembatasan di setiap area dan mendirikan ruang isolasi khusus.

Ntah sampai kapan virus ini akan terus ada, semoga saja cepat ditemukan vaksin sebagai obatnya, jika tidak keseimbangan dunia bisa-bisa goyah, sebab seperti yang diketahui, bahwa salah sati eksportir terbesar adalah Cina, bahkan dengan adanya bencana virus tersebut banyak perusahaan menutup kantornya.

Sumber: disini dan opini TS