- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
A Barnful of Trouble


TS
TEAnimation
A Barnful of Trouble
Hello agan - agan semua. Posting lagi nih cerita dari Quest The Witcher 3, semoga agan menikmatinya. Enjoy !!!


Mohon maaf bagi yang tidak berkenan, bagi yang suka silahkan Comment dan Ratenya

Thankyou for reading.


Spoiler for A Barnful of Trouble:
Geralt, seperti yang telah kita kenal, sedang melakukan perjalanan panjangnya sebagai Witcher. Malam itu di daratan Novigrad, malam begitu tenang. Witcher kita sedang mengarahkan langkahnya menuju Novigrad, demi niatnya menemui seseorang.
Tidak ada Monster, Wraiths, atau hal aneh apapun yang menghalangi langkah Witcher ini menuju Novigrad, sampai ia melewati Pemukiman Carsten. Pemukiman itu nampak sepi dan mati, bahkan Geralt telah merasakannya jauh sebelum ia menurunkan kaki dari kudanya. Geralt berhenti, ia turun dan mengikatkan Roach di gerbang desa tersebut. Malam yang gelap memaksa Geralt untuk menyalakan obor, dan kemudian ia melangkah masuk.
Ia mengecek beberapa rumah yang terbengkalai tanpa penerangan. Mengetuk pintunya dan mendapati tak ada apapun disana. Geralt mendengar sesuatu, suara bisikan, di tengah - tengah heningnya pemukiman tersebut. Terlalu pelan bagi orang biasa, tapi tida bagi ia yang seorang Witcher.
Geralt melangkahkan kedua kakinya, lalu berhenti sampai ia melihat beberapa orang yang berkerumun di depan bangunan. Bangunan itu tampak seperti sebuah Lumbung, atau Gudang. Beberapa orang seperti sedang menahan pintunya agar tak terbuka.
"Sepertinya ada hal menyenangkan disini?" Tanya Geralt membuka pembicaraan. Beberapa orang menoleh dan memandang sinis ke arah Geralt.
"Sebaiknya kau pergi Tuan, ini bukan urusanmu." jawab salah seorang disitu.
"Hmm...hmmm. Aku memang tak bermaksud untuk singgah." balas Geralt.
Geralt mundur, dan bersiap memalingkan badan sampai seseorang berteriak.
"Tunggu! Aku tau siapa dia. Dia Witcher." ungkap orang tersebut.
"Witcher?!" beberapa orang berteriak balik, tampak terkejut namun ada raut senang didalamnya.
Geralt berhenti, menunggu reaksi mereka selanjutnya.
"Tuan tolonglah kami, ini lumbung kami. Tapi kami diserang oleh monster, dan monster - monster itu sedang didalam sana sekarang." Seseorang membuka pembicaraan.
Geralt mengangguk paham
"Kami bisa berikan sejumlah koin untukmu bila kau bersedia membantu." tambah orang lainnya,
"Hmm. Kurasa aku dapat membantu. Lagipula cukup sepadan dengan koin yang akan kalian berikan."
Mendengar jawaban Geralt, beberapa orang terlihat berseri. Meski ada yang terlihat kesal dan bergumam kesal karena akan kehilangan koin mereka.
"Biarkan aku masuk." ucap Geralt datar.
Mereka serempak membuka jalan, Geralt memperhatikan pintu lumbung yang tertutup oleh dua pintu, ia menarik dan membuka salah satu pintu tersebut, kemudian bergegas masuk.
Didalamnya nampak gelap karena cahaya yang masuk sedikit sekali, tapi ia cukup terbiasa pada cahaya redup seperti ini, toh matanya bukan mata biasa. Didalamnya, Geralt jelas sekali melihat kerumunan monster yang berkumpul di satu titik, tampaknya mereka sedang makan malam.
"Ghoul..." bisik Geralt lirih.
Grrrhhh.... Grrrhhhhh... Grrrhhhhh....
Makhluk - makhluk itu tampak tau bahwa seseorang mengganggu pesta mereka. Satu dari Ghoul tersebut bergerak, ia tampak mengendus - ngendus mencari lokasi tamunya. Namun Geralt berinisiatif lebih dulu, dia melemparkan Sign Ignikearah kerumunan makhluk menjijikan tersebut. Para Ghoul itu terkejut, beberapa menggeliat - geliat karena tubuhnya tak di desain untuk menahan Api. Geralt menarik pedang Silvernya.
Zrrasssh! Satu Ghoul tumbang dengan tubuh yang terbelah. Sisa tiga lagi.
Geralt melemparkan 'Dragon's Dream' ruangan seketika di penuhi bubuk mesiu, dan untuk sementara Ghoul - ghoul itu terbutakan beberapa saat.
Geralt mundur beberapa langkah, bersiap - siap untuk ledaan hebat.
"igni!" ucap Geralt seraya merentangkan tangannya. Api menjalar keluar dari tangannya, namun kali ini efeknya lebih dahsyat, karena ruangan itu telah di penuhi mesiu sebelumnya.
Ghoul yang memang lemah terhadap api, mendapat ledakan Igni yang diperkuat, mereka tak berkutik apa - apa, tubuh makhluk - makhluk malang itu hangus seketika, semuanya gosong dan menghitam sampai ketulang.
Geralt menahan nafas sejenak, waspada dan memastikan bahwa tak ada serangan kejutan. Setelah berdiam beberapa saat, Geralt menghembuskan nafasnya, dan menyarungkan kembali pedangnya. Tadinya Geralt berencana untuk keluar dan melaporkan tugasnya, namun ia tertarik pada sesuatu yang menjadi makanan Ghoul tersebut. Geralt menghampirinya, dan menemukan tubuh lelaki malang yang telah dicabik - cabik oleh Ghoul.
Geralt berjongkok, kemudia dia memperhatikan dengan dalam myat tersebut, dan kemudian tersenyum kecut. Setelah cukup puas, Geralt bangkit, dia mengetuk pintu Lumbung untuk memberi tanda pada orang - orang diluar. Mereka segera membukakan pintu. Geralt keluar dengan tatapan tajam ke arah mereka, dan entah kenapa mereka tampak ketakutan.
"Kalau kau berniat menghilangkan jejak pembunuhan, lainkali kuburkan mayatnya." Geralt membuka pembicaraan dengan dingin.
Mereka nampak terkejut, mengetahui fakta bahwa Geralt tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ya, hanya dengan melihat mayat di dalam, Geralt tahu bahwa mereka bandit, dan mayat lelaki malang tadi mungkin adalah penduduk disini.
"Aku hanya ingin kau menepati janjimu dengan memberikan hak-ku" lanjut Geralt.
Para Bandit itu paham, mereka menganggup tanpa berucap apapun, kemudian memberikan sekantung Koin Emas yang telah mereka persiapkan sebelumnya, yang tentu saja adalah hasil kolektif mereka. Geralt segera mengambilnya, kemudian bergegas pergi dari Carsten yang tampaknya akan menjadi pemukiman mati. Yah Geralt tak ambil pusing, toh berkat ini dia telah mendapat bekal untuk ke Novigrad.
Geralt memacu kudanya Roach lebih cepat, ia ingin segera sampai Novigrad.
Geralt kembali meneruskan kisahnya, kisah seorang Witcher.
"Come on, Roach!"
Witcher Secondary Quest - A Barnful of Trouble
Tidak ada Monster, Wraiths, atau hal aneh apapun yang menghalangi langkah Witcher ini menuju Novigrad, sampai ia melewati Pemukiman Carsten. Pemukiman itu nampak sepi dan mati, bahkan Geralt telah merasakannya jauh sebelum ia menurunkan kaki dari kudanya. Geralt berhenti, ia turun dan mengikatkan Roach di gerbang desa tersebut. Malam yang gelap memaksa Geralt untuk menyalakan obor, dan kemudian ia melangkah masuk.
Ia mengecek beberapa rumah yang terbengkalai tanpa penerangan. Mengetuk pintunya dan mendapati tak ada apapun disana. Geralt mendengar sesuatu, suara bisikan, di tengah - tengah heningnya pemukiman tersebut. Terlalu pelan bagi orang biasa, tapi tida bagi ia yang seorang Witcher.
Geralt melangkahkan kedua kakinya, lalu berhenti sampai ia melihat beberapa orang yang berkerumun di depan bangunan. Bangunan itu tampak seperti sebuah Lumbung, atau Gudang. Beberapa orang seperti sedang menahan pintunya agar tak terbuka.
"Sepertinya ada hal menyenangkan disini?" Tanya Geralt membuka pembicaraan. Beberapa orang menoleh dan memandang sinis ke arah Geralt.
"Sebaiknya kau pergi Tuan, ini bukan urusanmu." jawab salah seorang disitu.
"Hmm...hmmm. Aku memang tak bermaksud untuk singgah." balas Geralt.
Geralt mundur, dan bersiap memalingkan badan sampai seseorang berteriak.
"Tunggu! Aku tau siapa dia. Dia Witcher." ungkap orang tersebut.
"Witcher?!" beberapa orang berteriak balik, tampak terkejut namun ada raut senang didalamnya.
Geralt berhenti, menunggu reaksi mereka selanjutnya.
"Tuan tolonglah kami, ini lumbung kami. Tapi kami diserang oleh monster, dan monster - monster itu sedang didalam sana sekarang." Seseorang membuka pembicaraan.
Geralt mengangguk paham
"Kami bisa berikan sejumlah koin untukmu bila kau bersedia membantu." tambah orang lainnya,
"Hmm. Kurasa aku dapat membantu. Lagipula cukup sepadan dengan koin yang akan kalian berikan."
Mendengar jawaban Geralt, beberapa orang terlihat berseri. Meski ada yang terlihat kesal dan bergumam kesal karena akan kehilangan koin mereka.
"Biarkan aku masuk." ucap Geralt datar.
Mereka serempak membuka jalan, Geralt memperhatikan pintu lumbung yang tertutup oleh dua pintu, ia menarik dan membuka salah satu pintu tersebut, kemudian bergegas masuk.
Didalamnya nampak gelap karena cahaya yang masuk sedikit sekali, tapi ia cukup terbiasa pada cahaya redup seperti ini, toh matanya bukan mata biasa. Didalamnya, Geralt jelas sekali melihat kerumunan monster yang berkumpul di satu titik, tampaknya mereka sedang makan malam.
"Ghoul..." bisik Geralt lirih.
Grrrhhh.... Grrrhhhhh... Grrrhhhhh....
Makhluk - makhluk itu tampak tau bahwa seseorang mengganggu pesta mereka. Satu dari Ghoul tersebut bergerak, ia tampak mengendus - ngendus mencari lokasi tamunya. Namun Geralt berinisiatif lebih dulu, dia melemparkan Sign Ignikearah kerumunan makhluk menjijikan tersebut. Para Ghoul itu terkejut, beberapa menggeliat - geliat karena tubuhnya tak di desain untuk menahan Api. Geralt menarik pedang Silvernya.
Zrrasssh! Satu Ghoul tumbang dengan tubuh yang terbelah. Sisa tiga lagi.
Geralt melemparkan 'Dragon's Dream' ruangan seketika di penuhi bubuk mesiu, dan untuk sementara Ghoul - ghoul itu terbutakan beberapa saat.
Geralt mundur beberapa langkah, bersiap - siap untuk ledaan hebat.
"igni!" ucap Geralt seraya merentangkan tangannya. Api menjalar keluar dari tangannya, namun kali ini efeknya lebih dahsyat, karena ruangan itu telah di penuhi mesiu sebelumnya.
Ghoul yang memang lemah terhadap api, mendapat ledakan Igni yang diperkuat, mereka tak berkutik apa - apa, tubuh makhluk - makhluk malang itu hangus seketika, semuanya gosong dan menghitam sampai ketulang.
Geralt menahan nafas sejenak, waspada dan memastikan bahwa tak ada serangan kejutan. Setelah berdiam beberapa saat, Geralt menghembuskan nafasnya, dan menyarungkan kembali pedangnya. Tadinya Geralt berencana untuk keluar dan melaporkan tugasnya, namun ia tertarik pada sesuatu yang menjadi makanan Ghoul tersebut. Geralt menghampirinya, dan menemukan tubuh lelaki malang yang telah dicabik - cabik oleh Ghoul.
Geralt berjongkok, kemudia dia memperhatikan dengan dalam myat tersebut, dan kemudian tersenyum kecut. Setelah cukup puas, Geralt bangkit, dia mengetuk pintu Lumbung untuk memberi tanda pada orang - orang diluar. Mereka segera membukakan pintu. Geralt keluar dengan tatapan tajam ke arah mereka, dan entah kenapa mereka tampak ketakutan.
"Kalau kau berniat menghilangkan jejak pembunuhan, lainkali kuburkan mayatnya." Geralt membuka pembicaraan dengan dingin.
Mereka nampak terkejut, mengetahui fakta bahwa Geralt tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ya, hanya dengan melihat mayat di dalam, Geralt tahu bahwa mereka bandit, dan mayat lelaki malang tadi mungkin adalah penduduk disini.
"Aku hanya ingin kau menepati janjimu dengan memberikan hak-ku" lanjut Geralt.
Para Bandit itu paham, mereka menganggup tanpa berucap apapun, kemudian memberikan sekantung Koin Emas yang telah mereka persiapkan sebelumnya, yang tentu saja adalah hasil kolektif mereka. Geralt segera mengambilnya, kemudian bergegas pergi dari Carsten yang tampaknya akan menjadi pemukiman mati. Yah Geralt tak ambil pusing, toh berkat ini dia telah mendapat bekal untuk ke Novigrad.
Geralt memacu kudanya Roach lebih cepat, ia ingin segera sampai Novigrad.
Geralt kembali meneruskan kisahnya, kisah seorang Witcher.
"Come on, Roach!"
Witcher Secondary Quest - A Barnful of Trouble
Mohon maaf bagi yang tidak berkenan, bagi yang suka silahkan Comment dan Ratenya


Thankyou for reading.
0
327
Kutip
1
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan