

TS
rahma.syndrome
Daftar Obat Yang Tidak Boleh Dikonsumsi Oleh Ibu Hamil
WHO memperkirakan bahwa lebih dari 90% wanita hamil mengkonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter maupun obat bebas, obat sosialisasi dan obat terlarang.

Ternyata, 2-3% dari seluruh cacat bawaan disebabkan oleh obat-obatan. Obat berpindah dari ibu ke janin melalui plasenta. Dengan ungkapan lain, obat tersebut melalui jalan yang sama dengan yang dilalui oleh zat gizi. Zat gizi inilah yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam plasenta, obat dan zat gizi di dalam darah Ibu melewati selaput tipis yang memisahkan darah ibu dengan darah janin.
Berikut ini berbagai obat yang dilarang digunakan selama kehamilan adalah:
1. Obat antikanker
Jaringan janin tumbuh dengan kecepatan tinggi. Oleh karena itu, sel-selnya yang membelah secara cepat sangat rentan terhadap obat antikanker. Banyak obat antikanker yang bersifat teratogen, yaitu dapat menyebabkan cacat bawaan.
2. Talidomid
Obat ini bisa menyebabkan cacat bawaan. Untuk pertama kalinya, talidomid diperkenalkan pada tahun 1956 di Eropa sebagai obat influenza dan obat penenang. Pada tahun 1962, talidomid yang diminum oleh wanita hamil saat organ tubuh janin yang sedang terbentuk, ternyata menyebabkan cacat bawaan. Cacat bawaan itu berupa lengan dan tungkai yang terbentuk secara tidak sempurna, kelainan usus, jantung dan pembuluh darah.
3. Obat masalah kulit
Isotretinoin yang digunakan untuk mengobati jerawat yang berat, Psoriasis, dan kelainan kulit lainnya bisa menyebabkan cacat bawaan. Dan yang paling sering terjadi adalah kelainan jantung, telinga yang kecil, dan hidrosefalus (kepala yang besar). Sebenarnya, risiko terjadinya cacat bawaan sebesar 25%.
4. Meclizin
Meclizin seringkali digunakan untuk mengatasi mabuk perjalanan, mual dan muntah. Ternyata, meclizin bisa menyebabkan cacat bawaan pada hewan percobaan. Tetapi efek seperti ini belum ditemukan pada manusia.
5. Obat antikejang
Beberapa obat antikejang yang diminum oleh penderita epilepsi yang sedang hamil bisa menyebabkan terjadinya celah langit-langit mulut, kelainan jantung wajah, tengkorak, tangan, dan organ perut pada bayinya. Bayi yang dilahirkan juga dapat mengalami keterbelakangan mental.
6. Vaksin
Vaksin yang terbuat dari virus yang hidup tidak diberikan kepada wanita hamil, kecuali jika sangat mendesak. Vaksin rubella (suatu vaksin dengan virus hidup) dapat menyebabkan infeksi pada plasenta dan janin.
7. Narkotika dan obat anti peradangan nonsteroid
Narkotika dan obat anti peradangan nonsteroid (misalnya aspirin) dapat sampai janin dalam jumlah yang cukup signifikan. Bayi yang lahir dari ibu pecandu narkotika bisa mengalami kecanduan sebelum dilahirkan, serta menunjukkan gejala putus obat dalam waktu 6 jam sampai 8 hari setelah dilahirkan.
Sementara itu, mengonsumsi aspirin atau obat anti peradangan nonsteroid lainnya dalam dosis tinggi selama hamil dapat memperlambat saat persalinan. Hal tersebut juga bisa menyebabkan tertutupnya hubungan antara aorta dan arteri pulmoner sebelum lahir.
8. Obat anticemas
Jika diminum pada trimester pertama, obat anti cemas bisa menyebabkan cacat bawaan, meskipun efeknya belum terbukti. Bila digunakan selama hamil, sebagian besar obat anti depresi relatif aman. Namun, litium bisa menyebabkan cacat bawaan, terutama pada jantung. Adapun barbiturat (misalnya phenobarbital) yang diminum oleh wanita hamil cenderung menyebabkan berkurangnya jaundice yang biasa ditemukan pada bayi baru lahir
9. Antibiotik
Tetracyclin bisa melewati plasenta, lalu disimpan di dalam tulang dan gigi janin, kemudian bercampur dengan kalsium. Akibatnya, pertumbuhan tulang menjadi lambat, gigi bayi berwarna kuning, serta emailnya lunak dan menjadi rentan terhadap karies. Risiko terbesar terjadinya kelainan gigi terjadi jika tetrasiklin diminum pada pertengahan sampai akhir kehamilan.
Sumber:
Buku Kamus Pintar Kesehatan Wanita

Ternyata, 2-3% dari seluruh cacat bawaan disebabkan oleh obat-obatan. Obat berpindah dari ibu ke janin melalui plasenta. Dengan ungkapan lain, obat tersebut melalui jalan yang sama dengan yang dilalui oleh zat gizi. Zat gizi inilah yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam plasenta, obat dan zat gizi di dalam darah Ibu melewati selaput tipis yang memisahkan darah ibu dengan darah janin.
Berikut ini berbagai obat yang dilarang digunakan selama kehamilan adalah:
1. Obat antikanker
Jaringan janin tumbuh dengan kecepatan tinggi. Oleh karena itu, sel-selnya yang membelah secara cepat sangat rentan terhadap obat antikanker. Banyak obat antikanker yang bersifat teratogen, yaitu dapat menyebabkan cacat bawaan.
2. Talidomid
Obat ini bisa menyebabkan cacat bawaan. Untuk pertama kalinya, talidomid diperkenalkan pada tahun 1956 di Eropa sebagai obat influenza dan obat penenang. Pada tahun 1962, talidomid yang diminum oleh wanita hamil saat organ tubuh janin yang sedang terbentuk, ternyata menyebabkan cacat bawaan. Cacat bawaan itu berupa lengan dan tungkai yang terbentuk secara tidak sempurna, kelainan usus, jantung dan pembuluh darah.
3. Obat masalah kulit
Isotretinoin yang digunakan untuk mengobati jerawat yang berat, Psoriasis, dan kelainan kulit lainnya bisa menyebabkan cacat bawaan. Dan yang paling sering terjadi adalah kelainan jantung, telinga yang kecil, dan hidrosefalus (kepala yang besar). Sebenarnya, risiko terjadinya cacat bawaan sebesar 25%.
4. Meclizin
Meclizin seringkali digunakan untuk mengatasi mabuk perjalanan, mual dan muntah. Ternyata, meclizin bisa menyebabkan cacat bawaan pada hewan percobaan. Tetapi efek seperti ini belum ditemukan pada manusia.
5. Obat antikejang
Beberapa obat antikejang yang diminum oleh penderita epilepsi yang sedang hamil bisa menyebabkan terjadinya celah langit-langit mulut, kelainan jantung wajah, tengkorak, tangan, dan organ perut pada bayinya. Bayi yang dilahirkan juga dapat mengalami keterbelakangan mental.
6. Vaksin
Vaksin yang terbuat dari virus yang hidup tidak diberikan kepada wanita hamil, kecuali jika sangat mendesak. Vaksin rubella (suatu vaksin dengan virus hidup) dapat menyebabkan infeksi pada plasenta dan janin.
7. Narkotika dan obat anti peradangan nonsteroid
Narkotika dan obat anti peradangan nonsteroid (misalnya aspirin) dapat sampai janin dalam jumlah yang cukup signifikan. Bayi yang lahir dari ibu pecandu narkotika bisa mengalami kecanduan sebelum dilahirkan, serta menunjukkan gejala putus obat dalam waktu 6 jam sampai 8 hari setelah dilahirkan.
Sementara itu, mengonsumsi aspirin atau obat anti peradangan nonsteroid lainnya dalam dosis tinggi selama hamil dapat memperlambat saat persalinan. Hal tersebut juga bisa menyebabkan tertutupnya hubungan antara aorta dan arteri pulmoner sebelum lahir.
8. Obat anticemas
Jika diminum pada trimester pertama, obat anti cemas bisa menyebabkan cacat bawaan, meskipun efeknya belum terbukti. Bila digunakan selama hamil, sebagian besar obat anti depresi relatif aman. Namun, litium bisa menyebabkan cacat bawaan, terutama pada jantung. Adapun barbiturat (misalnya phenobarbital) yang diminum oleh wanita hamil cenderung menyebabkan berkurangnya jaundice yang biasa ditemukan pada bayi baru lahir
9. Antibiotik
Tetracyclin bisa melewati plasenta, lalu disimpan di dalam tulang dan gigi janin, kemudian bercampur dengan kalsium. Akibatnya, pertumbuhan tulang menjadi lambat, gigi bayi berwarna kuning, serta emailnya lunak dan menjadi rentan terhadap karies. Risiko terbesar terjadinya kelainan gigi terjadi jika tetrasiklin diminum pada pertengahan sampai akhir kehamilan.
Sumber:
Buku Kamus Pintar Kesehatan Wanita
0
352
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan