Portugal punya Cristiano Ronaldo. Pantai Gading punya Didier Drogba. Togo punya Emmanuel Adebayor. Indonesia punya siapa? Pertanyaan ini muncul lagi setelah membaca berita di situs Sports hasil wawancara mantan bek timnas Inggris dan Manchester United, Rio Ferdinand.

Bukan berita baru sih, kejadiannya pada Februari 2016 setelah Ferdinand berkunjung ke India untuk pertama kali.

Beberapa waktu lalu, sepak bola India memang menggeliat. Fase awal Liga India, mereka memakai marque player dengan nama-nama tenar dari Eropa. Masih ingat dong dengan Luis Garcia, Elano, Alessandro Del Piero, Robert Pires, David James, Freddie Ljungberg, Joan Capdevila, dan David Trezeguet.




Indian Super League, begitu nama liga di India. Apakah Negeri Bollywood ini sudah sukses membawa kompetisi mereka melahirkan tim nasional yang kuat? Ah, masih jauh. Membangun budaya sepak bola dan melahirkan timnas berkualitas tentu tak semudah menonton laga timnas Spanyol di TV dan bermimpi sama seperti mereka. 

Tapi, setidaknya kita bisa belajar dari kesepakatan pemerintah, tokoh-tokoh India, dan federasi sepak bola di sana terhadap target dan tujuanyang dikerjakan bersama.

Sepak bola Indonesia pun sebenarnya tak kekeringan nama-nama beken, walau gak setenar yang pernah mampir ke India. Ayo, siapa saja pesepak bola top dunia yang pernah berlaga di Liga Indonesia?

Nah, yang menarik dan mungkin terlupakan bagi insan sepak bola di Tanah Air adalah ucapan Rio Ferdinand ini saat berkunjung ke India untuk pertama kali. Katanya, "India butuh pesepak bola muda untuk dapat bermimpi besar."



Maksudnya? Indonesia, eh India perlu mencari pemain muda berbakat yang menjadi mesin pendorong membangun sepak bola di negeri tersebut.

Rio memberi contoh negeri Ivory Coast atau kita kenal sebagai Pantai Gading. Apa yang agan ingat ketika ada yang menyebut Pantai Gading? Tak salah kalau ada yang menyebut Didier Drogba. Ya, mantan striker Chelsea.




Kalau Portugal? Siapa lagi yang mewakili negeri ini kalau bukan Cristiano Ronaldo. Bagaimana dengan Togo... siapa yang kenal negara Togo lewat Emmanuel Adebayor, mantan striker Arsenal dan Tottenham Hotspur? Lalu, Trinidad dan Tobago...  ah tentulah Dwight Yorke, eks striker Man. United




Dari Asia muncul nama Hidetoshi Nakata yang jelas mengarahkan kita pada ikon sepak bola Jepang. Dulu pernah ada Kazuyoshi Miura. Atau Korea Selatan dengan Park Ji-sungdan kini Son Heung-min. Banyak nama-nama lain, namun seperti kata Rio, harus ada yang menjadi magnet untuk membangun sepak bola di negeri sendiri.




Negeri seperti India butuh kehadiran pemain besar untuk membangun dan menggerakkan sepak bola di sekitarnya. Berlaku juga buat Indonesia gak nih?

Kata Rio lagi, anak-anak sejak dini harus diperkenalkan dengan sepak bola dan menikmati permainan ini. Mereka harus selalu berlatih dan bekerja keras dengan program yang benar sehingga bisa membangun tim nasional yang baik serta kemudian menjadi inspirasi banyak orang.

Pesan Rio kepada anak-anak di India (tentu berlaku buat Indonesia) seperti ini, "Nikmatilah bermain sepak bola. Bermain dengan senyum di wajah. Hal ini penting disadari sejak dini."

Tentu tak semudah itu melahirkan pesepak bola muda yang berkualitas untuk kemudian membangun timnas Indonesia berprestasi. Sebaik apapun bibit unggul, ia butuh lahan subur dan terawat untuk tumbuh dari berbuah. Setuju?