Kaskus

Regional

keishawoowAvatar border
TS
keishawoow
ASAL USUL KOTA BANGKALAN


KABUPATEN Bangkalan sebagai salah satu kabupaten yang ada di pulau Madura memiliki sejarah panjang dalam proses menuju pemerintahan yang diakui. Terbentuknya kerajaan di Bangkalan bermula dari Ki Demung dari Sampang. Dia adalah anak dari Aria Pujuk dan Nyai Ageng Buda. Ki Demung melakukan perantuan ke Madura Bagian Barat. Perantauan Ki Demung berakhir disebuah Desa bernama Desa Plakaran, Kecamatan Arosbaya.

Di Desa itu Ki Demung bertemu seorang Gadis bernama Nyai Sumekar. Gadis ini akhirnya dinikahi oleh Ki Demung. Seiring perjalanan waktu, Ki Demung diangkat menjadi seorang pemimpin di Desa Plakaran. Ia di kenal sangat pandai dan mudah bergaul dengan masyarakat sehingga dipercayai untuk mengakomodir masyarakat desa Plakaran. Dari hasil perkimpoian tersebut Ki Demung dikarunia lima orang putra yang salah satunya bernama Ki Pragolbo. Kelak, Ki Pragolbo akan menggantikan posisi orang tuanya. 



Masyarakat Desa Plakaran menyebut Ki Pragalbo dengan sebutan Pangeran Onggu. Julukan nama ini disematkan karena menjelang wafatnya ketika dituntun membaca syahadat oleh putranya bernama Ki Pratanu, ia hanya menganggukan kepala sebagai isyarat bersedia masuk Islam. Ki Pragolbo wafat pada tahun 1531 dan dimakamkan di Makam Agung Arosbaya. 

Sebelum menjelang wafat, Ki Pragolbo telah mempersiapkan penggantinya kelak memegang kepemimpinan Desa Plakaran. Ki Pratanu, sebagai satu-satunya putra mahkota dipercaya mengganti jabatan ayahnya itu. Pada tahun 1528, Ki Pratanu secara resmi diangkat menjadi Putra Mahkota. 

Konsep kepemimpinan Ki Pratanu cukup berbeda. Ia memindah pusat Pemerintahan kraton yang semula di Plakaran dipindah ke suatu dataran tertinggi di Sekitar Arosbaya. Kraton tersebut kemudian diberi nama Kraton Lemah Duwur. Sedangkan Ki Pratanu dikenal dengan julukan Penambahan Ki Lemah Duwur. Nama ini dinisbatkan pada nama kraton yang dipimpinnya. 

Pengangkatan Ki Pratanu menjadi putra Mahkota memiliki dampak cukup besar. Terutama proses islamisasi. Pasca dipindahkannya pusat kraton, Jaringan islamisasi Makin meluas bahkan sampai ke pusat-pusat islam di Jawa Timur seperti Surabaya, Gresik dan Tuban. Tidak hanya itu, relasi perdagangan dengan para pedagang islam juga meluas. Hal ini ditandai dengan banyaknya perahu para pedagang yang bersandar di Arosbaya. Sejak itu, Arosbaya berkembang lebih pesat. 



Hubungan bilateral ini makin diperluas lagi. Ki Pratanu semakin melebarkan sayap ke sejumlah kerajaan di Jawa Tengah seperti menjalin hubungan dengan kerajaan Pajang. Berkat kiprahnya ini Ki Pratanu dianggap tokoh paling penting diantara beberapa raja di Jawa Timur. Rupanya, kerajaan Pajang tertarik melihat kepiawaian Ki Pratanu dalam membangun relasi. Kerajaan pajang menginginkan hubungan yang lebih erat lagi. Hingga pada akhirnya salah satu putri kerajaan panjang dikimpoikan dengan ki pratanu.

Pencapaian Prestasi Ki Pratanu atau Ki Lemah Duwur memindahkan pusat kraton kr Arosbaya sebagai daerah maritim, membuktikan bahwa Ki Lemah Duwur adalah seorang pemimpin yang memiliki cakrawala pemikiran yang luas untuk mencapai kemakmuran serta kemajuan rakyatnya.

Sejumlah prestasi yang sudah ditorehkan oleh Ki Lemah Duwur diantaranya membangun masjid di Arosbaya dan mengajak masyarakatnya memeluk agama islam termasuk mengislamkan ayahnya sendiri ketika menjelang kematiannya.

Perjalanan Sejarah kepemimpinan Ki Lemah Duwur menjadi acuan utama dalam menentukan asal usul Bangkalan.
bdatAvatar border
istijabahAvatar border
jimy8Avatar border
jimy8 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.4K
0
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan