- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Diminta Netizen Awasi Dana Desa, Sri Mulyani: Ada Kades Beli Rumah Baru


TS
sivaruck4
Diminta Netizen Awasi Dana Desa, Sri Mulyani: Ada Kades Beli Rumah Baru
Rabu, 29 Jan 2020 19:20 WIB
Hendra Kusuma - detikFinance
https://finance.detik.com/berita-eko...eli-rumah-baru
Menkeu Sri Mulyani Indrawati/Foto: Istimewa
Jakarta -
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendapatkan banyak informasi dari media sosial (sosmed). Salah satu informasi yang didapat adalah mengenai kepala desa yang menyalahgunakan anggaran dana desa.
Sri Mulyani sendiri belakangan ini aktif sekali berselancar di media sosial seperti Instagram.

"Kalau di sosmed banyak feedback ke saya, ibu tolong diawasi dana desa bu, Kades saya baru beli rumah baru, dan lain-lain," kata Sri Mulyani The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (29/1/2020).
"Sekarang sosmed itu, saya bisa menerima banyak feedback, dan itu benar-benar overwhelming," tambahnya.
[table][tr][td][/td]
[/tr]
[/table]
Pemerintah mengalokasikan anggaran transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp 856,94 triliun. Anggaran tersebut terbagi dari transfer ke daerah sebesar Rp 784,94 triliun dan dana desa Rp 72 triliun.
Menurut Sri Mulyani, khusus dana desa nantinya akan dikucurkan ke sekitar 75 ribu desa. Di mana, masing-masing desa rata-rata mendapatkan anggaran Rp 900 juta sampai Rp 3 miliar. Anggaran yang besar ini butuh sosok yang tepat untuk mengelolanya.
Pasalnya, dana sesa ditujukan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dasar dan membuat wilayah tersebut keluar dari zona ketertinggalan.
"Sekarang banyak yang kepengin jadi kepala desa, karena ternyata pertama dapat gaji secara langsung dari pemerintah, terus ada anggaran pastinya. Jadi orang 'wah senang juga yah jadi kades'," jelas dia.
[table][tr][td][/td]
[/tr]
[/table]
Agar tidak salah mengelola, dirinya pun membutuhkan kepala desa yang paham serta mampu mengelola anggaran pemerintahan. Dia mencontohkan seperti kepala desa Ponggok di Klaten. Dari pengelolaan sumber mata air, kini desanya mampu menghasilkan Rp 15 miliar setiap tahunnya.
"So, kalau kita punya kepala-kepala desa yang bagus, they really can change the lot of people real, cepet sekali. Dia bangga katakan bahwa sekarang semua anak-anak di desa itu dapatkan scholarship, dia udah ada 5 anak. Karena dia bisa indentifikasi jumlah anak-anak di desanya, per keluarga berapa anak, dan skeolah di mana," tutur mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Hendra Kusuma - detikFinance
https://finance.detik.com/berita-eko...eli-rumah-baru

Jakarta -
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendapatkan banyak informasi dari media sosial (sosmed). Salah satu informasi yang didapat adalah mengenai kepala desa yang menyalahgunakan anggaran dana desa.
Sri Mulyani sendiri belakangan ini aktif sekali berselancar di media sosial seperti Instagram.
"Kalau di sosmed banyak feedback ke saya, ibu tolong diawasi dana desa bu, Kades saya baru beli rumah baru, dan lain-lain," kata Sri Mulyani The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (29/1/2020).
"Sekarang sosmed itu, saya bisa menerima banyak feedback, dan itu benar-benar overwhelming," tambahnya.
[table][tr][td][/td]
[/tr]
[/table]
Pemerintah mengalokasikan anggaran transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp 856,94 triliun. Anggaran tersebut terbagi dari transfer ke daerah sebesar Rp 784,94 triliun dan dana desa Rp 72 triliun.
Menurut Sri Mulyani, khusus dana desa nantinya akan dikucurkan ke sekitar 75 ribu desa. Di mana, masing-masing desa rata-rata mendapatkan anggaran Rp 900 juta sampai Rp 3 miliar. Anggaran yang besar ini butuh sosok yang tepat untuk mengelolanya.
Pasalnya, dana sesa ditujukan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dasar dan membuat wilayah tersebut keluar dari zona ketertinggalan.
"Sekarang banyak yang kepengin jadi kepala desa, karena ternyata pertama dapat gaji secara langsung dari pemerintah, terus ada anggaran pastinya. Jadi orang 'wah senang juga yah jadi kades'," jelas dia.
[table][tr][td][/td]
[/tr]
[/table]
Agar tidak salah mengelola, dirinya pun membutuhkan kepala desa yang paham serta mampu mengelola anggaran pemerintahan. Dia mencontohkan seperti kepala desa Ponggok di Klaten. Dari pengelolaan sumber mata air, kini desanya mampu menghasilkan Rp 15 miliar setiap tahunnya.
"So, kalau kita punya kepala-kepala desa yang bagus, they really can change the lot of people real, cepet sekali. Dia bangga katakan bahwa sekarang semua anak-anak di desa itu dapatkan scholarship, dia udah ada 5 anak. Karena dia bisa indentifikasi jumlah anak-anak di desanya, per keluarga berapa anak, dan skeolah di mana," tutur mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia.






4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
2
2.2K
49


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan