- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
The Art of Another Se(x)


TS
nailea
The Art of Another Se(x)
"Malem ini kemana nih"?
That words always repeated when night comes.
By you.
That words always repeated when night comes.
By you.
Katamu kamu suka dugem. Dunia Gemerlap. Kamu melakukannya setiap minggu. Kamu melakukannya di berbagai tempat, mulai dari di atas atap gedung perhaps we better known as rooftop, di atas air, di bawah tanah, klub kecil, klub besar, dan lain sebagainya. Bagi kamu musiklah yang paling menarik. Katamu juga kamu tidak pernah pakai obat-obatan ("pernah sih sekali, tapi itu bukan waktu dugem haha").
Kamu suka membangun relasi, bertemu dengan orang baru, mengobrol dengan orang yang tidak kamu kenal dengan pembahasan random yang tidak akan berlanjut di kemudian hari. Kamu suka.
Memang tidak semua orang datang ke tempat dugem dengan tujuan yang sama. Orang-orang yang tidak merasa terhubung dengan musik, ikut dugem untuk alasan yang berbeda: hanya ingin menikmati musik, joget, mabuk, looking for seks, atau pelarian dari rasa kesendirian mereka, atau hal-hal sejenisnya. Bahkan mungkin sebagian orang pergi ke tempat dugem hanya untuk bertemu dengan orang - orang yang menarik atau agar terlihat keren.
Perhaps, there's another fact about you that i dont recognize, so i decided to texting with your besfriend to ask for the further information.
Pison Coffee - Jakarta
Setelah ketiga pesanan kopi kami datang. Salah seorang dari temanmu langsung membuka topic pembicaraan.
“kalian tuh udh officially jadian apa gimana sih, apa langsung main pake pake aja haha”katanya terkekeh.
“wahahah siallll, jadian yang gimana nih maksutnya ? yang ditembak would you like to be my girlf? Kalo kaya gitu mah gak official gue berarti” balasku
“kalian tuh udh officially jadian apa gimana sih, apa langsung main pake pake aja haha”katanya terkekeh.
“wahahah siallll, jadian yang gimana nih maksutnya ? yang ditembak would you like to be my girlf? Kalo kaya gitu mah gak official gue berarti” balasku
“soalnya gini, kita gangerti kenapa lo tiba-tiba aja bisa jadian, ya gatau lah ya kalian jadian apa gimana soalnya kalian udah sampe tinggal bareng” jelas mereka. “Lo merasa ada yang aneh gak?”tembak salah satu temanmu.
“aneh gimana? Engga sih, soalnya juga setiap party pun gue sama dia selalu bareng, temen-temen dia dikenalin ke gue gitu juga sebaliknya”kataku
“pas kalian pdkt kan?” sekarang ?” mereka menatapku lekat-lekat.
Memang seperti ada yang janggal setelah aku dan kamu tinggal bersama. Katamu kamu sibuk, katamu kamu tidak punya waktu, katamu macet, katamu mobilmu genap. Selalu saja ada alasan disetiap ajakanku untuk bertemu atau sekedar kamu menjemputku dikantor. Apartment yang kita tiggali bersamapun jarang kau singgahi. Tapi fikirku kamu memang sibuk, begitu pun aku. Karena kita memang punya pekerjaan masing-masing yang harus dipenuhi.
“sis, lo percaya gak kalo dia punya cewe lain selain lo, yang mungkin posisinya lo selingkuhannya atau cewe yg kita tau ini yang selingkuhannya dan lo pacarnya”.
Freeze. Aku terdiam namun mencoba tetap santai.
“engga sih gue gapercaya”
“lo chatan lewat apa?”
“whatsapp”
“lo tau line nya dia gak?” timpal temannya yang satu lagi
“mm, gak notice sih gue”
“coba cek sekarang” perintah mereka. Gerakan ku lambat karena tidak mengerti sepenuhnya tentang apa yang sebenarnya ingin mereka katakana. Ku ambil hpku dan masuk ke line, aku search namamu, namun aku tidak menemukan suatu keganjilan, fotomu biasa saja, foto seorang diri.
“nih” kutunjakan layar handphoneku kepada mereka. “Gak ada yang aneh”
“ck, come on are you serious?” liat statusnya yang dibawah nama itu loh yang kaya bio
“iya anjir gue tau” kulihat statusnya "FM".
“apaansi radio FM FM an”? tanyaku serius
Salah satu temannya meletakkan hpnya dihadapanku, terpampang foto seorang siswi SMA menggunaka hijab. Manis. Cute. Masih anak-anak. So childish. Aku langsung saja teringat oleh adik bungsuku.
“Fira Marisha, FM”? tanya mereka kepadaku. Gini deh, kita bukan cewe yang mau ngomongin sokib kita jelek, tapi lo cantik, lo gapantes sama temen kita yang sorry to say ya Fuck boy berat. Lo juga anak malem, lo ngerti lah pasti, lo bisa ngebaca cowo kaya apa dia” lanjutnya
“Hari kamis dia ngadain party di Ms. Jackson senopati, dia cerita sama lo gak”?
Aku benar benar tidak mengerti tentang semuanya saat itu. Semua seperti datang bertubrukan tanpa sempat aku cerna.
“Sumpah? Gak doi gak bilang sama sekali, ini semua serius apa lo pada ngeprank gua si anjinggg”
“sokib kita tuh F boy senior, si FM yang tadi lo liat tuh anak sekolah cuy, cewe bungkusan, lo bayangin dah anak umur segitu kena cowo F boy gimana si, masih gampang di bodoh-bodohin. Lu jangan sampe lah, lu kan cantik. Jangan sampe dimainin. Kita jemput hari kamis ke Ms Jackson ya, lo mau open table sendiri atau gimana?”
Hening. Aku tidak punya jawaban dari semua pertanyaan yang mengarah kepadaku dan otaku seperti lebih lambat dalam mencerna fakta-fakta yang baru ku ketahui.
“hahah jangan bingung gitu, lo kan Ms. Party masa tau tentang laki bajingan aja kaget. Santaiiii lah” kata mereka sambil cengar-cengir ke arahku. “Lo tau gak kita mungkin percaya deh kalo cewe suka dugem mungkin suka sama musiknya kaya lo, suka joget atau suka tempat rame atau bahkan emang hobi, tapi kalo cowo, believe me purposenya pasti they’re looking for someother sex” tambahnya
Aku kontan bereaksi “Random seks maksut lo pada?”
“Meet us on Thursday night at Senopati ya neng, Ms Jackson” kata mereka sambil berdiri bersamaan, mematikan rokok mereka di asbak dan berlalu. “tiati di jalan lu, gausah dipikirin”.
Kamis, Ms. Jackson - Senopati
Nuansa lampu merah muda seperti menyambut kedatanganku. Malam itu kuputuskan hanya datang sendiri, tidak bersama kedua temanmu. Aku juga tidak reserve table. Aku hanya memesan cocktail di standing bar yang bisa melihat tablemu dari kejauhan. Tanganku dingin. Aku hanya ingin membuktikkan semua ucapan kedua temanmu dengan mata kepalaku sendiri. Di hari kamu membuat party ini kamu bilang kamu lembur, kamu tidak bisa datang ke apart atau hanya sekedar menemaniku makan. Haha ternyata you find a girl to have fun with ? How could you ? It still feel impossible, aku tidak percaya random pick you did to having some sex. You hurt me bebJ
Malam makin larut, tablemu sudah penuh dengan semua temanmu dan kamu. Aku bisa melihat dengan jelas kamu tanpa aku di partymu. So rude haha!
2 botol minuman keluar beserta satu botol wine. Aku lihat kamu menyalakan korek api untuk memanggil waitters, kemudian waitters membawakan satu gelas tambahan. Aku mengerenyit. Kemudian, kamu tuangkan vodka murni tanpa campuran apapun, membawanya menuju lounge. Aku seperti sudah menyangka apa yang akan kamu lakukan. Kamu mendekati seorang gadis manis,mungil dan tampak polos, yang sepertinya sudah menjadi incaranmu, si pemilik table di tengah. Si gadis sudah terlihat tipsy, kamu sengaja tetap memberinya minum, tetap sambil mengajaknya ngobrol walopun terlihat banyak effort, sambil sesekali merangkulnya, menjaganya agar tidak jatuh. Click! Satu bukti foto tersimpan di kamera DSLR ku. Kemudian, lama kelamaan si gadis terlihat kehilangan kesadaran kemudian kamu memapahnya ke table mu, kamu dudukan dia sambil membisikan sesuatu yang aku tidak tahu apa itu. Tapi, sekitar 15 menit kemudian kamu memapahnya lagi, mencoba membuatnya berdiri, dengan langkahnya yang gontai kamu membawanya keluar dengan kamu yang sebelumnya seperti berpamitan pada semua temanmu.
Kedua temanmu yang sedari tadi mengetahui keberadaanku, kemudian memberi aku sebuah pesan.
Boy: We’re not lying. Meet us at Jenja on Saturday.
Me: Much thanks bro.
Tidak berapa lama setelah membalas chat temanmu dan membayar bill minumanku. Aku keluar mencarimu, berharap kamu masih belum jauh. Benar saja aku lihat mobilmu berlalu. Aku tidak tau kemana arahnya kamu pergi, tapi aku ingat kita berteman di find friends iphone, sebuah aplikasi untuk update lokasi si pemilik handphone. Aku tidak mengikutimu langsung, karena pasti kamu mengetahui plat mobilku. Setelah update lokasimu tidak bergerak. Aku sedikit terdiam, karena lokasimu terhenti di suatu tempat yang sangat tidak asing untuk kita. Our Apartment.
Aku memutuskan untuk tidak pergi. Kuarahkan mobilku kearah Kuningan, Plaza festival tepatnya di Lucky Cat, membeli secangkir kopi panas sambil terus mengamati lokasimu. Saat hampir pagi, update lokasimu bergerak. Aku langsung menuju apartment. Tak tau kenapa aku tidak menangis saat itu padahal ketika aku sampai apartment, plastic kondom masih terbuka, kondom bekasmu tergeletak dilantai, jepit rambut dan celana dalam gadis masih ada, sprei dan bantal yang berantakan. What the hack you have already done?
Kukeluarkan hpku kemudian kuketik sebuah imessage untuk sesama iphone kepada temanmu
Me: sucks
Tak berapa lama balasan muncul
Boy: don’t cry. Don’t feel bad. Jenja malem minggu ok
Sabtu – Jenja Jakarta
Club yang terletak di daerah Cilandak ini benar-benar sempit, entah mengapa si pengelola club tidak melakukan ekspansi padahal kalau luas, jenja bisa menjadi tempat favorite ku untuk party. Semenjak kejadian Ms. Jackson malam itu, aku bilang kepadamu aku akan pergi berlibur ke Singapura selama seminggu. Kamu tidak banyak tanya dengan siapa aku pergi, kenapa tiba-tiba atau semacamnya. Kamu hanya mengirimiku pesan singkat “have a safe flight dear”. Basi.
Ketika malam semakin larut dan music semakin berdentum keras diikuti puluhan manusia yang memadati lounge, aku sibuk memperhatikan kamu. Hal yang sama terjadi. Namun kali ini, kamu mencium gadis yang sudah kamu incar, bukan terlihat seperti gadis, seperti “Tante”. Aku bisa melihat dengan jelas kamu tidak mabuk begitupun si tante itu. Click! The other pictures saved. Kemudian tante itu memegang kepunyaanmu, sambil kalian terus on a kissing mode.
I wanna cry that night. Really. It just broke me.
Tidak lama setelah dia memegang kepunyaanmu, kamu membalas dengan meraba nipplesnya yang kuyakini sudah mengeras karena kalian sama-sama horny. Tidak lama setelah itu kalian keluar. Kamu menggandengnya.
Aku seperti tidak sanggup mengikuti kamu lagi. Malam itu kuputuskan pulang kerumah. Dalam beberapa jam kulihat update lokasimu berada di Mampang. Diradja Hotel Mampang. Sampai jam 12 siang lokasimu tidak berubah. Namun, sejam berikutnya kamu sudah checkout dan berteleportasi ke apartment kita. Aku seperti ingin menyudahi ini. Tapi aku butuh pembuktian terkakhir. Kali ini aku yang mengatur rencana, sudah ku reserved dua sofa untuku dan teman-temanmu termasuk kamu, yang tanpa kamu ketahui akan ada aku disana.
Senin, Lucy in the Sky – SCBD
Hal yang sama terjadi lagi. Malam itu kamu datang menggunakan kemeja hitam dan jeans serta sneakers. Dengan gayamu yang penuh percaya diri kamu benar benar terlihat mampu memikat gadis-gadis yang ada tanpa harus bersusah payah. Lucy in the Sky saat ini banyak dipenuhi oleh anak anak dibawah umur 22 tahun, tak heran si gadis incaranmu malam ini terlihat seperti “bocah”. Rencana ku gagal, ternyata kamu langsung mengajak gadis ini ke mobilmu tanpa sempat aku menjalankan aksiku memergokimu. Tapi aku sangat hafal dengan kebiasaanmu, kamu hanya akan meminta blo*w j*ob jika di mobil.
Aku benar benar tidak ingin tau apa yang kamu lakukan didalam sana.
Let we finish this boy!
Our Apartment
Hari itu aku sedang tidak ada kegiatan sehingga memutuskan untuk pergi ke apartment, rencananya juga ingin sekalian mengambil barang-barang karena aku ingin menyudahi ini semua, namun kamu juga datang. Oh, are you tired after those random sex ?
“ih kamu kok gak bilang-bilang deh udh di jakarta kan bisa aku jemput”katanya sambil memelukku dari belakang.
Hari itu aku hanya mengenakan dress hitam pendek diatas lutut.
‘kangen”katanya sambil menaikkan rokku, his dick has already hard enough untuk masuk kedalamku. Aku mundur.
“eh kamu tau gak, aku mau nanya deh tentang temen aku, abis itu baru main” kataku.
Kuceritaakan semua kejadian menjijikkan itu, namun memposisikan orang lain alias temanku sebagai tokoh utamanya. Wajahmu pias, namun kamu mencoba santai seperti itu bukan kamu seperti kamu baik baik saja, seperti tidak apa apa, seperti kamu tidak bohong dan melakukan hal rendahan seperti itu.
“ oh randon pick gitu yang”? katamu. “ya biar enak kali, kan bosen sama satu orang doang”.
Aku tertegun. Kaget. Ternyata ini ya yang ada di otakmu. Aku terus memancingmu.
“ya mana enak lah, kali aja dapet yang gak jago, atau baru pertama kali”
“ye ada tau yang orang yang main, having sex sana sini karena dia pengen main,keluar,cabut, tinggal. Gitu biar gabaper aja, laki biasanya malah males make dua kali, takut baper. Kalo baper malah jadi gak enak”
Aku tertegun lagi. What the fuck are you just saying ?
“sumpah?” kataku sok santai
Kamu lanjut nyerocos
“mungkin ada kepuasaan sendiri kali ya kalo bisa dapetin cewe yang diincer, bonus kalo bisa sekalian dibungkus yang hahaha” tambahnya santai
“oh gitu yang the art of “bungkus” ?
“kamu nanya mulu deh jadi main gak “?
“pas kalian pdkt kan?” sekarang ?” mereka menatapku lekat-lekat.
Memang seperti ada yang janggal setelah aku dan kamu tinggal bersama. Katamu kamu sibuk, katamu kamu tidak punya waktu, katamu macet, katamu mobilmu genap. Selalu saja ada alasan disetiap ajakanku untuk bertemu atau sekedar kamu menjemputku dikantor. Apartment yang kita tiggali bersamapun jarang kau singgahi. Tapi fikirku kamu memang sibuk, begitu pun aku. Karena kita memang punya pekerjaan masing-masing yang harus dipenuhi.
“sis, lo percaya gak kalo dia punya cewe lain selain lo, yang mungkin posisinya lo selingkuhannya atau cewe yg kita tau ini yang selingkuhannya dan lo pacarnya”.
Freeze. Aku terdiam namun mencoba tetap santai.
“engga sih gue gapercaya”
“lo chatan lewat apa?”
“whatsapp”
“lo tau line nya dia gak?” timpal temannya yang satu lagi
“mm, gak notice sih gue”
“coba cek sekarang” perintah mereka. Gerakan ku lambat karena tidak mengerti sepenuhnya tentang apa yang sebenarnya ingin mereka katakana. Ku ambil hpku dan masuk ke line, aku search namamu, namun aku tidak menemukan suatu keganjilan, fotomu biasa saja, foto seorang diri.
“nih” kutunjakan layar handphoneku kepada mereka. “Gak ada yang aneh”
“ck, come on are you serious?” liat statusnya yang dibawah nama itu loh yang kaya bio
“iya anjir gue tau” kulihat statusnya "FM".
“apaansi radio FM FM an”? tanyaku serius
Salah satu temannya meletakkan hpnya dihadapanku, terpampang foto seorang siswi SMA menggunaka hijab. Manis. Cute. Masih anak-anak. So childish. Aku langsung saja teringat oleh adik bungsuku.
“Fira Marisha, FM”? tanya mereka kepadaku. Gini deh, kita bukan cewe yang mau ngomongin sokib kita jelek, tapi lo cantik, lo gapantes sama temen kita yang sorry to say ya Fuck boy berat. Lo juga anak malem, lo ngerti lah pasti, lo bisa ngebaca cowo kaya apa dia” lanjutnya
“Hari kamis dia ngadain party di Ms. Jackson senopati, dia cerita sama lo gak”?
Aku benar benar tidak mengerti tentang semuanya saat itu. Semua seperti datang bertubrukan tanpa sempat aku cerna.
“Sumpah? Gak doi gak bilang sama sekali, ini semua serius apa lo pada ngeprank gua si anjinggg”
“sokib kita tuh F boy senior, si FM yang tadi lo liat tuh anak sekolah cuy, cewe bungkusan, lo bayangin dah anak umur segitu kena cowo F boy gimana si, masih gampang di bodoh-bodohin. Lu jangan sampe lah, lu kan cantik. Jangan sampe dimainin. Kita jemput hari kamis ke Ms Jackson ya, lo mau open table sendiri atau gimana?”
Hening. Aku tidak punya jawaban dari semua pertanyaan yang mengarah kepadaku dan otaku seperti lebih lambat dalam mencerna fakta-fakta yang baru ku ketahui.
“hahah jangan bingung gitu, lo kan Ms. Party masa tau tentang laki bajingan aja kaget. Santaiiii lah” kata mereka sambil cengar-cengir ke arahku. “Lo tau gak kita mungkin percaya deh kalo cewe suka dugem mungkin suka sama musiknya kaya lo, suka joget atau suka tempat rame atau bahkan emang hobi, tapi kalo cowo, believe me purposenya pasti they’re looking for someother sex” tambahnya
Aku kontan bereaksi “Random seks maksut lo pada?”
“Meet us on Thursday night at Senopati ya neng, Ms Jackson” kata mereka sambil berdiri bersamaan, mematikan rokok mereka di asbak dan berlalu. “tiati di jalan lu, gausah dipikirin”.
Kamis, Ms. Jackson - Senopati
Nuansa lampu merah muda seperti menyambut kedatanganku. Malam itu kuputuskan hanya datang sendiri, tidak bersama kedua temanmu. Aku juga tidak reserve table. Aku hanya memesan cocktail di standing bar yang bisa melihat tablemu dari kejauhan. Tanganku dingin. Aku hanya ingin membuktikkan semua ucapan kedua temanmu dengan mata kepalaku sendiri. Di hari kamu membuat party ini kamu bilang kamu lembur, kamu tidak bisa datang ke apart atau hanya sekedar menemaniku makan. Haha ternyata you find a girl to have fun with ? How could you ? It still feel impossible, aku tidak percaya random pick you did to having some sex. You hurt me bebJ
Malam makin larut, tablemu sudah penuh dengan semua temanmu dan kamu. Aku bisa melihat dengan jelas kamu tanpa aku di partymu. So rude haha!
2 botol minuman keluar beserta satu botol wine. Aku lihat kamu menyalakan korek api untuk memanggil waitters, kemudian waitters membawakan satu gelas tambahan. Aku mengerenyit. Kemudian, kamu tuangkan vodka murni tanpa campuran apapun, membawanya menuju lounge. Aku seperti sudah menyangka apa yang akan kamu lakukan. Kamu mendekati seorang gadis manis,mungil dan tampak polos, yang sepertinya sudah menjadi incaranmu, si pemilik table di tengah. Si gadis sudah terlihat tipsy, kamu sengaja tetap memberinya minum, tetap sambil mengajaknya ngobrol walopun terlihat banyak effort, sambil sesekali merangkulnya, menjaganya agar tidak jatuh. Click! Satu bukti foto tersimpan di kamera DSLR ku. Kemudian, lama kelamaan si gadis terlihat kehilangan kesadaran kemudian kamu memapahnya ke table mu, kamu dudukan dia sambil membisikan sesuatu yang aku tidak tahu apa itu. Tapi, sekitar 15 menit kemudian kamu memapahnya lagi, mencoba membuatnya berdiri, dengan langkahnya yang gontai kamu membawanya keluar dengan kamu yang sebelumnya seperti berpamitan pada semua temanmu.
Kedua temanmu yang sedari tadi mengetahui keberadaanku, kemudian memberi aku sebuah pesan.
Boy: We’re not lying. Meet us at Jenja on Saturday.
Me: Much thanks bro.
Tidak berapa lama setelah membalas chat temanmu dan membayar bill minumanku. Aku keluar mencarimu, berharap kamu masih belum jauh. Benar saja aku lihat mobilmu berlalu. Aku tidak tau kemana arahnya kamu pergi, tapi aku ingat kita berteman di find friends iphone, sebuah aplikasi untuk update lokasi si pemilik handphone. Aku tidak mengikutimu langsung, karena pasti kamu mengetahui plat mobilku. Setelah update lokasimu tidak bergerak. Aku sedikit terdiam, karena lokasimu terhenti di suatu tempat yang sangat tidak asing untuk kita. Our Apartment.
Aku memutuskan untuk tidak pergi. Kuarahkan mobilku kearah Kuningan, Plaza festival tepatnya di Lucky Cat, membeli secangkir kopi panas sambil terus mengamati lokasimu. Saat hampir pagi, update lokasimu bergerak. Aku langsung menuju apartment. Tak tau kenapa aku tidak menangis saat itu padahal ketika aku sampai apartment, plastic kondom masih terbuka, kondom bekasmu tergeletak dilantai, jepit rambut dan celana dalam gadis masih ada, sprei dan bantal yang berantakan. What the hack you have already done?
Kukeluarkan hpku kemudian kuketik sebuah imessage untuk sesama iphone kepada temanmu
Me: sucks
Tak berapa lama balasan muncul
Boy: don’t cry. Don’t feel bad. Jenja malem minggu ok
Sabtu – Jenja Jakarta
Club yang terletak di daerah Cilandak ini benar-benar sempit, entah mengapa si pengelola club tidak melakukan ekspansi padahal kalau luas, jenja bisa menjadi tempat favorite ku untuk party. Semenjak kejadian Ms. Jackson malam itu, aku bilang kepadamu aku akan pergi berlibur ke Singapura selama seminggu. Kamu tidak banyak tanya dengan siapa aku pergi, kenapa tiba-tiba atau semacamnya. Kamu hanya mengirimiku pesan singkat “have a safe flight dear”. Basi.
Ketika malam semakin larut dan music semakin berdentum keras diikuti puluhan manusia yang memadati lounge, aku sibuk memperhatikan kamu. Hal yang sama terjadi. Namun kali ini, kamu mencium gadis yang sudah kamu incar, bukan terlihat seperti gadis, seperti “Tante”. Aku bisa melihat dengan jelas kamu tidak mabuk begitupun si tante itu. Click! The other pictures saved. Kemudian tante itu memegang kepunyaanmu, sambil kalian terus on a kissing mode.
I wanna cry that night. Really. It just broke me.
Tidak lama setelah dia memegang kepunyaanmu, kamu membalas dengan meraba nipplesnya yang kuyakini sudah mengeras karena kalian sama-sama horny. Tidak lama setelah itu kalian keluar. Kamu menggandengnya.
Aku seperti tidak sanggup mengikuti kamu lagi. Malam itu kuputuskan pulang kerumah. Dalam beberapa jam kulihat update lokasimu berada di Mampang. Diradja Hotel Mampang. Sampai jam 12 siang lokasimu tidak berubah. Namun, sejam berikutnya kamu sudah checkout dan berteleportasi ke apartment kita. Aku seperti ingin menyudahi ini. Tapi aku butuh pembuktian terkakhir. Kali ini aku yang mengatur rencana, sudah ku reserved dua sofa untuku dan teman-temanmu termasuk kamu, yang tanpa kamu ketahui akan ada aku disana.
Senin, Lucy in the Sky – SCBD
Hal yang sama terjadi lagi. Malam itu kamu datang menggunakan kemeja hitam dan jeans serta sneakers. Dengan gayamu yang penuh percaya diri kamu benar benar terlihat mampu memikat gadis-gadis yang ada tanpa harus bersusah payah. Lucy in the Sky saat ini banyak dipenuhi oleh anak anak dibawah umur 22 tahun, tak heran si gadis incaranmu malam ini terlihat seperti “bocah”. Rencana ku gagal, ternyata kamu langsung mengajak gadis ini ke mobilmu tanpa sempat aku menjalankan aksiku memergokimu. Tapi aku sangat hafal dengan kebiasaanmu, kamu hanya akan meminta blo*w j*ob jika di mobil.
Aku benar benar tidak ingin tau apa yang kamu lakukan didalam sana.
Let we finish this boy!
Our Apartment
Hari itu aku sedang tidak ada kegiatan sehingga memutuskan untuk pergi ke apartment, rencananya juga ingin sekalian mengambil barang-barang karena aku ingin menyudahi ini semua, namun kamu juga datang. Oh, are you tired after those random sex ?
“ih kamu kok gak bilang-bilang deh udh di jakarta kan bisa aku jemput”katanya sambil memelukku dari belakang.
Hari itu aku hanya mengenakan dress hitam pendek diatas lutut.
‘kangen”katanya sambil menaikkan rokku, his dick has already hard enough untuk masuk kedalamku. Aku mundur.
“eh kamu tau gak, aku mau nanya deh tentang temen aku, abis itu baru main” kataku.
Kuceritaakan semua kejadian menjijikkan itu, namun memposisikan orang lain alias temanku sebagai tokoh utamanya. Wajahmu pias, namun kamu mencoba santai seperti itu bukan kamu seperti kamu baik baik saja, seperti tidak apa apa, seperti kamu tidak bohong dan melakukan hal rendahan seperti itu.
“ oh randon pick gitu yang”? katamu. “ya biar enak kali, kan bosen sama satu orang doang”.
Aku tertegun. Kaget. Ternyata ini ya yang ada di otakmu. Aku terus memancingmu.
“ya mana enak lah, kali aja dapet yang gak jago, atau baru pertama kali”
“ye ada tau yang orang yang main, having sex sana sini karena dia pengen main,keluar,cabut, tinggal. Gitu biar gabaper aja, laki biasanya malah males make dua kali, takut baper. Kalo baper malah jadi gak enak”
Aku tertegun lagi. What the fuck are you just saying ?
“sumpah?” kataku sok santai
Kamu lanjut nyerocos
“mungkin ada kepuasaan sendiri kali ya kalo bisa dapetin cewe yang diincer, bonus kalo bisa sekalian dibungkus yang hahaha” tambahnya santai
“oh gitu yang the art of “bungkus” ?
“kamu nanya mulu deh jadi main gak “?
********************************************************************
Diubah oleh nailea 30-01-2020 11:21






isroiassyafi815 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
7.5K
27


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan