Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sekkarAvatar border
TS
sekkar
Kecanduan Pornografi, dari Bisnis Hingga Edukasi








Enggak cuman cinta yang bikin candu #tsaahh . Pornografi juga (katanya) bikin candu.
Apakah agan dan sista merasakan candu pornografi? Duh insyaflah wahai manusia.. ckckck


Beberapa negara menjadikan pornografi sebuah industri legal dan dilindungi oleh hukum, tapi banyak juga negara yang melarang pornografi. Salah satunya Indonesia yang tidak memberikan akses pornografi.
Pada kenyataannya, di Indonesia sendiri untuk mendapatkan pornografi masih bisa melalui pesan di whatsapp, di telegram juga. Intinya sih, pornografi di Indonesia sulit diberantas tuntas.


Sebenarnya siapa penikmat pornografi?
Saya pikir anak-anak SMP sebagian ada yang menjadi penikmatnya juga. Mungkin pembaca kaskuser di sini ada yang bekerja sebagai guru di sekolah. Pernahkah menemukan konten pornografi di handphone siswa? Mungkin ada ya sedikit siswa yang bandel.


Quote:





Apa tujuan pornografi?

Jika dilihat dari segi bisnis, menurut neng menguntungkan karena banyak industri besar di negara yang melegalkan pornografi melakukannya dengan serius dan terus berkembang. Bukankah di Indonesia sendiri bisnis pornografi itu ada dan dilakukan secara tertutup? Ah, TS ini malah ngetik informasi yang dari mulut ke mulut dan belum jelas juga kebenarannya.
Bisnis pornografi saat ini terus berkembang mulai dari gambar, video, bahkan live streaming. Dengan adanya perkembangan bisnis ini bukankah dari segi bisnis menguntungkan?


Jika dilihat dari segi edukasi khususnya pasutri yang masih awal menikah dan belum memiliki pengalaman dalam bercinta. Banyak diantaranya yang menjadikan pornografi seperti "video tutorial". Namun, bukankah video itu hanyalah film yang dikemas dengan baik oleh sutradara dan penulis yang memiliki imajinasi-imajinasi yang sebagian diantaranya tidak mungkin dilakukan bersama pasangan? Oh, ayolah jika kamu terlalu memaksakan fetish mu ada tindak KDRT yang bisa jadi membuatmu berurusan dengan hukum!

Dilihat dari segi lainnya, tujuan pornografi merupakan hiburan semata bagi beberapa orang dewasa. Bisa jadi GanSis sedang tidak bersama atau tidak memiliki pasangan dan GanSis butuh hiburan. Bisa jadi GanSis ingin ngabisin waktu saat sendirian di rumah. Tiap orang punya tujuan yang berbeda-beda.

Menurut perspektif TS, apakah normal orang dewasa mengakses pornografi?
Neng katakan tidak normal jika sudah mengganggu. Contohnya dikit-dikit ingin buka video, saat stress pelariannya nonton, dalam sehari berkali-kalo bisa rutin nonton. Bukankah video seperti itu memiliki alur cerita yang tidak banyak berbeda? Apakah hobi nontonnya tidak diubah saja menjadi suka nonton film genre drama aja yang bisa mengasah gansis lebih peka sama lingkungan? atau nonton romance supaya lebih ngertiin perasaan orang lain supaya enggak kelamaan jomblo? emoticon-Hammer (S)


Thread neng bukan mengajak untuk berhenti mengakses pornografi, itu sih pilihan dan kebebasan tiap orang. Tapi neng cuman mau ngajak pembaca supaya bisa melihat pornografi dari berbagai perspektif. Jika gansis bukan orang ahli kejiwaan, setidaknya tidak usah menasehati orang yang udah kecanduan jika tidak dimintain tolong. Hidup itu pilihan, menjadi orang baik itu harus tapi tidak harus memaksakan hal baik ke semua orang. Intinya saling menghargai.
Bukankah hidup itu lebih damai jika memiliki toleransi yang tinggi?



#989 emoticon-Paw








anasabilaAvatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
4
634
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan