Jumlah korban tewas akibat virus corona di kota Wuhan Cina kembali meningkat menjadi 80 orang dari sebelumnya 56 orang. Sementara sekitar 2.000 lainnya terinfeksi penyakit seperti pneumonia akut, menurut Komisi Kesehatan Nasional Cina, mengutip laman CNet, Senin(27/1).

Virus corona pertama kali dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia pada 31 Desember dan telah diselidiki sejak itu. Ilmuwan Cina menghubungkan penyakit ini dengan keluarga virus yang dikenal sebagai coronavirus, yang meliputi SARS yang mematikan dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS).

Pada hari Jumat, otoritas Prancis mengkonfirmasi tiga kasus di negerinya, kasus pertama yang diketahui di Eropa dan Australia mengumumkan empat kasus lainnya. Sedangkan pada hari Ahad kemarin, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) mengumumkan kasus ketiga di AS, kali ini di California Selatan.

“Sekarang ini lebih dari 60 pasien yang diisolasi terkait kemungkinan infeksi virus corona di lebih dari 20 negara bagian AS,” ujar Dr. Nancy Messonnier dari CDC.

Hingga kini para ilmuwan belum sepenuhnya memahami potensi destruktif virus corona baru, yang dikenal dengan nama 2019-nCoV. Para peneliti baru mulai mencari tahu dari mana asalnya, bagaimana penularannya dan seberapa jauh ia telah menyebar.

Pada hari Ahad kemarin, jumlah kasus telah mencapai lebih dari 2.000 di Cina dan luar negeri. Otoritas Tiongkok juga mengkonfirmasi bahwa petugas kesehatan telah terinfeksi virus tersebut, menunjukkan bahwa adanya penularan dari manusia ke manusia.

Meskipun komite khusus WHO menyatakan masih terlalu dini untuk mengumumkan kondisi darurat kesehatan masyarakat di tingkat global. Namun, Hong Kong menempuh upaya lebih awal dengan menyatakan keadaan darurat di seluruh kota, level peringatan tertinggi, dan membatalkan semua perayaan Tahun Baru Imlek dan memperpanjang waktu liburan sekolah hingga 17 Februari nanti.

Pemerintah Cina mengatakan bahwa mulai Senin ini (27/1), pihaknya akan melarang beberapa warganya yang dinilai potensial menularkan virus corona, untuk melakukan perjalanan ke luar negeri, termasuk menangguhkan perjalanan wisata dan untuk sementara menghentikan penjualan paket penerbangan dan hotel.

Coronavirus adalah virus yang termasuk dalam family Coronaviridae. Di bawah mikroskop elektron virus ini terlihat seperti cincin berduri. Nama mereka disematkan berasal dari paku-paku berduri yang dimilikinya, yang membentuk lingkaran cahaya di sekitar sampul virusnya.

Coronavirus mengandung untaian RNA dan tidak dapat bereproduksi tanpa masuk ke dalam sel hidup (inang) dan membajaknya. Paku pada sampul virus membantu mereka mengikat sel, yang memberi mereka jalan masuk ke sel induk. Begitu masuk, mereka mengubah sel menjadi pabrik virus, menggunakan sabuk konveyor molekulernya untuk menghasilkan lebih banyak virus, yang kemudian dikirim keluar. Progeni virus menginfeksi sel-sel lain dan memulai siklus lebih besar.

Biasanya, jenis virus ini ditemukan pada hewan, mulai dari ternak hingga hewan peliharaan rumah tangga hingga satwa liar seperti kelelawar. Ketika mereka melakukan lompatan ke manusia, mereka dapat menyebabkan demam, gangguan pernapasan dan peradangan di paru-paru. Pada orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti orang lanjut usia atau positif HIV-AIDS, virus semacam itu dapat menyebabkan gangguan pernapasan yang parah hingga kematian.(EP)

https://indonesiainside.id/news/inte...nya-terinfeksi

Media mengleng emang sulit dipercaya, kata cc perawat ini udah 90.000 orang yg terinfeksi.


Bonus: