i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Kelelawar, Hewan Pembawa 137 Virus Penyakit


Kelelawar, Hewan Pembawa 137 Virus Penyakit

Jakarta, CNN Indonesia -- Hubungan manusia dan kelelawar tampaknya makin meregang akibat wabah virus corona. Ada dugaan bahwa inang alami virus corona Wuhan adalah kelelawar.

Penyakit zoonotik adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus dan parasit yang tersebar antara hewan dan manusia. Ambil contoh, urine tikus menimbulkan penyakit pes dan gigitan anjing atau monyet bisa berisiko menimbulkan penyakit rabies.

Di antara hewan lain, kelelawar merupakan pembawa penyakit paling banyak. Dari total 137 penyakit, sekitar 60 penyakit bisa 'ditransfer' langsung atau tidak langsung dari kelelawar ke manusia. Penyakit-penyakit ini antara lain, virus corona, virus hanta, virus lyssa, virus corona SARS, virus rabies, virus lassa, virus henipah, virus ebola dan virus marburg.



Satu teori mengapa mereka begitu penuh dengan penyakit adalah karena mereka cenderung hidup dalam koloni dalam jarak dekat membuat penyebaran penyakit tidak terhindarkan.

Yang aneh mengapa hewan ini tak mati ketika memiliki virus dalam tubuhnya?

Salah satu studi menunjukkan kelelawar hanya menderita sedikit dari virus yang mereka bawa karena mereka 'membocorkan' DNA ketika mereka terbang.

Terbang adalah hal yang sangat sulit dan berat dibanding mamalia lain. Saat terbang, kelelawar akan mengeluarkan DNA ke dalam sel. Pada kebanyakan mamalia, DNA yang bocor ini akan dianggap sebagai virus dan akan diserang oleh sistem kekebalan tubuh. Untuk menghindari menyerang jaringan mereka sendiri, para peneliti percaya kelelawar telah berevolusi untuk memiliki reaksi yang lebih ringan terhadap virus. Hal ini yang dianggap peneliti akan memungkinkan virus dan kelelawar hidup bersama dengan 'damai' dalam satu tubuh.



Hayman mengatakan ada perdebatan seputar topik tersebut tetapi jelas respon imun mereka terhadap virus berbeda dengan manusia.

"Mereka tidak memasang sistem kekebalan yang memungkinkan mereka untuk sepenuhnya membunuh virus, tetapi hewan ini juga tak membuat virus bermutasi ke tingkat yang sangat tinggi."

Akan tetapi apakah kelelawar layak disalahkan terkait penyebaran virus corona?

David Hayman, profesor dengan spesialisasi penyakit zoonotik di Massey University berkata peluang penyakit dari kelelawar ke manusia meningkat seiring pertambahan populasi manusia.

"Ini benar-benar berhubungan. Pada akhirnya akan berasal dari kelelawar, hanya apakah itu berasal dari spesies lain antara kelelawar dan manusia," kata dia seperti dilansir dari Newsroom.

Berbeda dengan peneliti lain, menurut dia, virus corona tipe baru ini tidak datang dari kelelawar, melainkan dari perantara atau vektor lainnya.

"Virus-virus ini telah berada dalam kelelawar selama ribuan tahun, dan tidak menyebabkan masalah tetapi apa yang terjadi di lingkungan mengarah pada peningkatan peluang penyebaran virus," kata Hayman.

Misalnya, daging kelelawar yang dijual untuk konsumsi di pasar basah, di mana mereka sering dibunuh di tempat dan ada kemungkinan virus melompat langsung dari kelelawar ke manusia.

"Ini seperti melempar dadu. Ketika ada momen di mana ada kelelawar yang terinfeksi yang bersentuhan dengan orang yang rentan dan mereka benar-benar menularkan [virus] dan orang atau hewan itu terinfeksi dan mulai mereplikasi sel-sel itu, ada banyak peristiwa kebetulan."

Berbagi penyakit dengan hewan lainnya

Kelelawar menyebar penyakit dengan berbagai cara. Buah yang digigit kelelawar meninggalkan saliva (liur) dan kemudian terbawa spesies lain. Urine atau kotoran yang jatuh di rumput bisa termakan hewan lain, atau kelelawar itu sendiri baru kemudian termakan hewan lain.

Di Australia, kelelawar buah menularkan virus hendra ke kuda melalui urine dan kotoran. Middle East Respiratory Syndrome (MERS) sebenarnya dari kelelawar sebelum 'melompat ke unta lalu manusia.

Virus corona di China terpusat di sekitar pasar ikan yang juga menjual hewan lain. Tampaknya kecil kemungkinan virus berpindah dari kelelawar ke boga bahari alias seafood.

Melihat hal ini, bukan berarti membunuh semua kelelawar bakal menyelesaikan persoalan. Kelelawar punya banyak peran di alam seperti membantu proses penyerbukan bunga, menyebar benih, kotorannya jadi pupuk dan mereka memakan banyak serangga.

Di Madagaskar, kelelawar menyerbuki pohon baobab dan di Meksiko mereka menyerbuki agave, bahan utama tequila. Bisa dibayangkan ekosistem bisa hancur jika mereka musnah.

Antibiotik sama sekali tidak bisa diandalkan dalam situasi ini. Berkaca dari kasus SARS dan MERS, penggunaan antivirus pun tidak efektif. Hayman berpendapat hal terbaik yang bisa dilakukan adalah meningkatkan upaya pencegahan penyebaran virus corona penyebar SARS dan juga virus corona tipe baru. (chs)
sumber

☆☆☆☆☆

Terbukti, kampret sumber dari segala penyakit. Maka tak salah jika ada sebagian rakyat indonesia saat pilpres lalu diidentikan dengan kampret.

Kampret ituuuu.... rakus.
Mereka memakan buah-buahan tak peduli milik siapa. Mereka memakan buah hanya untuk memakan sedikit lalu membuang begitu saja. Ibarat kata, mereka ini sombong. Miskin tapi sok punya harga diri yang tinggi. Mereka pantang dihina tapi kalau menghina pihak lain seperti tak punya etika. Semua sumpah serapah keluar.

Kampret ituuuu.... Berisik.
Ketika mereka bergerombol dengan kelompoknya, mereka menyebar desas-desus dan hoax dikalangan mereka sendiri yang nantinya akan mereka sebar ke manapun tanpa peduli akibat yang akan ditimbulkannya.

Kampret ituuuu.... Koplak.
Mereka selalu memandang dunia dengan logika terbalik. Keberhasilan bagi mereka adalah kegagalan. Tapi kegagalan bisa dianggap sebagai keberhasilan. Dengan catatan, hal itu berlaku bagi kelompoknya sendiri atau yang mereka dukung. Ini mungkin karena terbiasa tidur dengan kepala dibawah sehingga isi perutnya yang seharusnya keluar dari pantat justru mengalir memenuhi otaknya.

Kampret ituuu.... Halu.
Siang jadi malam. Malam jadi siang. Waktunya mahluk lain mencari makan, dia justru tidur. Saat mahluk lain tidur, dia cari makan. Bergerilya dipekatnya malam. Bergerombol kesana-kemari seolah mencari bahan untuk menyerang pihak lain yang berseberangan. Merasa dunianya tak terbatas. Merasa dunia milik mereka dan bisa mereka ubah seenaknya.

Kampret ituuu.... Penyebar virus. Ketika kampret berkolaborasi dengan hewan lain yang sealiran, misalkan onta, maka virus yang disebar bisa mematikan langkah. Mereka tak peduli dengan pihak lain yang merasa rugi. Bagi mereka, selagi mereka bekerja dan ada bayarannya, mereka akan tetap menyebar virus, tak peduli apapun juga. Ketika ada hewan lain yang bisa diajak bekerjasama menyebar virus, gerakan mereka semakin massif.

Tak ada yang bisa menghentikan kampret. Dibunuh satu, datang seribu. Lalu apa langkah terbaik untuk menangani kampret?

Isolasi! Lawan sebisanya.
Masuk kedalam sarangnya, kagetkan mereka biar mereka kocar-kacir.
Syukur-syukur mereka saling tabrak hinga mati berguguran.

Waspadalah.
Kampret akan selalu ada disekeliling kita.
Diubah oleh i.am.legend. 26-01-2020 10:53
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
tepsuzotAvatar border
tepsuzot dan 21 lainnya memberi reputasi
22
6.2K
73
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan