Berbahagialah, karena hati yang bahagia adalah obat dari semua penyakit. Paling tidak bisa menyirami benih-benih semangat dan harapan sehingga senantiasa bersemi.
.
.
Berjuanglah, pantang mundur, melawanlah, melawan hawa nafsu, karena dengan melawan meskipun pada akhirnya tidak mendapatkan kemenangan, paling tidak kita tidak kalah mutlak. Segelas kecil jus mangga akan lebih terasa nikmat bagi orang yang kehausan setelah berjuang, dan mungkin tidak akan berarti apa apa bagi orang yg tidak haus dan belum berjuang. Serta nikmat tersebut hanyalah seperti se-tetes air, sedangkan nikmat yg sejati adalah kelak yakni lebih dari se-samudera jagat raya.
.
.
Bersyukurlah, karena syukur itu mendatangkan yang tidak ada dan menambah apa yang sudah ada. Dunia adalah tempat untuk berbekal. Berbekal-lah, dan sebaik-baiknya bekal adalah Taqwa. Watazawwadu Fainna Khairaz Zaadit Taqwa.
.
.
Harapan dan cita-cita yang besar harus dipupuk dengan perjuangan yang besar pula. Manusia diciptakan tidak untuk main-main belaka semata, namun diciptakan untuk suatu tujuan yang besar, misi yang besar.
.
.
Belajarlah, sehingga kamu bisa mengetahui siapa dirimu, siapa Tuhanmu, seperti apa agamamu, siapa teladanmu, dan siapa saudaramu. Serta jawabannya harus kita dapatkan di dunia ini, agar kelak kita tidak mengalami kepayahan yang amat payah.
.
.
Kenali-lah saudaramu, kenali-lah kawan dan lawanmu (hawa nafsu). Karena kebaikan dari lawan kita dapat menyesatkan apabila kita tak mengenalinya