Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

callmebay544Avatar border
TS
callmebay544
Cerita Perempuan Berjilbab di Blitar yang Asyik Main Barongsai.

Penampilan barongsai di Kelenteng Poo An Kiong, Blitar/Foto: Erliana Riady

DetikNews, Blitar - Sosok gadis berjilbab ini menarik perhatian di antara pemain barongsai warga keturunan Tionghoa. Selain indahnya gerak tari yang ditampilkan, kehadirannya juga sebagai simbol keberagaman.

Kaus hitam bertuliskan barongsai dan liong itu dikenakan beberapa pemuda dan pemudi. Mereka bersemangat saat keluar dari Kelenteng Poo An Kiong di Jalan Mawar Kota Blitar. Mereka yang memeriahkan Imlek 2020 yakni Johanes, Nathalie, Eduard dan Umi.

Umi Nasiroh tampil berjilbab sambil memegang simbal. Ia mulai memainkan musik pengiring tarian. Gadis 19 tahun itu sudah tiga tahun bergabung menjadi pemain barongsai, yang ditampilkan dalam Imlek dan Cap Gomeh 2571, Jumat (24/1) malam. Warga Kademangan Kabupaten Blitar itu selalu tersenyum, di antara teman-teman sesama pemain barongsai binaan Daniel.


Umi, perempuan berjilbab di Blitar yang asyik main barongsai/ Foto: Erliana Riady

"Awalnya diajak pelatihnya. Ternyata asyik juga. Berlatih kekuatan dan keseimbangan tapi dalam tarian semacam gerakan singa dan naga. Banyak pengalaman saya dapat sejak gabung di grup barongsai ini," ucap Umi kepada detikcom.

Rupanya, tak hanya Umi pemain non Thionghoa dalam grup barongsai itu. Dari 15 jumlah anggota, ada 5 orang lainnya yang beragama Islam, namun mereka semua laki-laki. Bagi Johanes, kehadiran Umi dan teman Muslim di kelompok itu justru memperkaya khasanah budaya mereka.

"Gak masalah lain etnis lain keyakinan. Justru kami makin semangat menularkan dan saling berbagi ilmu. Kita kan sejak nenek moyang memang ber-Bhinneka Tunggal Ika," ujar Johanes.

Keberagaman pemain barongsai memang tidak keluar dari pakem budaya etnis Thionghoa. Bagi sang pelatih, Daniel, budaya lahir dan dibesarkan bersama.

"Terbuka bagi siapapun yang minat. Yang suka. Gak harus etnis Thionghoa. Karena budaya lahir dan dikembangkan bersama atas kebersihan hati dan cinta," ungkap Daniel.

Kelompok barongsai Poo An Kiong yang terbentuk sejak tahun 2000, lanjut Daniel, sejak awal sudah mengusung keberagaman. Karena tak hanya keturunan etnis Thionghoa sebagai pemain, namun ada banyak warga Blitar dari etnis lain sebagai pemainnya.

Menurut Daniel, Blitar itu kota multi etnis. Mereka belajar bersama pertahankan dan kembangkan semua budaya warisan nenek moyang. Bahkan di klenteng ini, juga diputar tembang-tembang Jawa karya keturunan etnis Thionghoa.

"Keberagaman itu indah. Mari kita jaga bersama dengan penuh kasih sayang sesama manusia" pungkasnya.

Detik.com

--------------------------------------------------------------------------

emoticon-Angel emoticon-Angel emoticon-Angel
Diubah oleh callmebay544 25-01-2020 03:49
AvtexAvatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.4K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan