shafirayaAvatar border
TS
shafiraya
Pengalaman Liburan Ke Singapura dan Malaysia Bersama Gizidat

Ini untuk pertama kalinya saya ke Singapura, setelah sekian lamanya bermimpi kapan saya bisa mengunjungi negara tetangga seperti Singapura akhirnya pada tanggal 15 Januari 2020 saya bisa mengunjungi Singapura.

Di hari pertama tanggal 14 Januari 2020  Pukul 19.00, saya berangkat dari Cilacap menuju Bandara Adi Sucipto menggunakan transportasi Bus Efisiensi dengan perjalanan kurang lebihnya 3 jam. Setelah sampai di Bandara Adi Sucipto dikarenakan tiba saat malam hari saya beserta teman – teman Gizidat menuju penginapan di salah satu homestay di Yogyakarta yang tidak jauh dari Bandara Adi Sucipto untuk beristirahat sebentar karena pagi hari pukul 05.00 harus sudah tiba di Bandara Adi Sucipto.


Saat pagi hari tiba di tanggal 15 Januari 2020, saya beserta teman – teman Gizidat menuju Bandara Adi Sucipto, disana saya sudah ditunggu oleh salah satu tour guide dari AM Tour. Saya dan teman – teman Gizidat langsung persiapan untuk berangkat ke Singapure, saat tiba saya harus melewati pemeriksaan barang setelah lolos dari pemeriksaan barang lanjut mengantri di Imigrasi mulai dari paspor dan tiket diperiksa oleh bagian imigrasi. Sesudah itu barang kembali diperiksa jadi barang yang mengandung cairan diatas 150 ml atau wadahnya diatas 150 ml akan disita di kantor Imigrasi. Pemeriksaan selesai saya langsung menuju ke Pesawat Air Asia, penerbangan ke Singapure kali ini saya menaiki pesawat Air Asia pukul 07.30 WIB saya mulai berangkat dari Bandara Adi Sucipto. Perjalanan menuju Singapure lancar tanpa ada kendala apapun, karena saya baru pertama kalinya naik pesawat awal cukup tegang tapi saat sudah diketinggian saya melihat pemandangan yang menakjubkan dengan pemandangan perkotaan dari atas pesawat.

Sekitar 2 jam perjalanan dari Bandara Adi Sucipto tiba juga saya di Bandara Changi Airport, sampai di Bandara Changi Airport saya langsung menaiki Bus untuk menuju ke terminal berikutnya. Di terminal berikutnya sangat luas sekali dan disana terdapat banyak ruko – ruko yang bisa dikatakan murahlah dengan isi dompet pengunjung karena disini tidak dikenakan pajak sama sekali.


Saya beserta teman – teman Gizidat lanjut perjalanan untuk makan siang di kantin Bandara Changi Airport disana ada banyak sekali turis yang mencoba mampir untuk makan disana dan untuk menu makanan disana menarik kebanyakan Chinese Food. Saat saya keliling kantin mau makan apa, saya didatangi oleh salah satu karyawan disana menunjukan makanan mana yang halal karena saya muslim.
Lalu saya tertarik pada Nasi Lemak Malaysia dengan harga yang terjangkau, Nasi Lemak Malaysia tersebut berisi nasi putih, kacang goreng, ikan teri, sambal khas malaysia dan ada tambahan chicken steak. Setelah makanan sudah siap saya membeli minuman disana saya cukup dibuat kebingungan karena saya membeli Ice Tea tapi dikasih Teh Tarik saya pikir ini kesalahan dari penjualnya tapi ternyata saya yang salah jadi Ice Tea disana itu Teh Tarik tapi kalo mau Es Teh itu Teh O Beng. Astaga agak malu sih karena kurang paham sama sebutan minuman disana hehe.
Untuk segi rasa makanan disana semuanya enak dan hampir samalah dengan bumbu di Indonesia jadi rasanya ya sama aja seperti makan di Indonesia. Sehabis makan saya beserta teman – teman Gizidat lanjut ke Jewel Changi Airport yang menjadi salah satu ikon wisata yang wajib dikunjungi saat sampai di Bandara Changi Airport.

Setelah mengunjungi Jewel Changi Airport saya beserta teman – teman Gizidat lanjut menuju hotel, perjalanan menuju hotel menggunakan MRT ini untuk pertama kalinya merasakan naik MRT. Selama perjalanan saya melihat bangunan Singapura kebanyakan bangunan tinggi saya bahkan tidak melihat ada rumah penduduk sendiri disana.  Jalanan di Singapura begitu lenggang jauh dari kata macet bahkan motor pun jarang saya melihatnya, kota yang sangat bersih sekali, kebanyakan warga disana jalan kaki warga disana sangat mematuhi peraturan lalu lintas dan sangat mematuhi aturan yang dibuat pemerintah misalnya tidak meludah sembarangan dan tidak membuang sampah sembarangan.


Selanjutnya saya dan teman – teman Gizidat mengunjungi Sentosa Island disana terdapat ikon wisata utama di Singapura yaitu Universal Studio Singapura. Spot foto di Universal Studio Singapura paling banyak diminati oleh wisatawan karena menjadi landmark bola dunia. Setelah mengunjungi Universal Studio Singapura dan berfoto ria lanjut perjalanan ke Merlion Park yang merupakan salah satu tempat wisata yang sangat populer dengan pemandangan patung Merlion setengah ikan dan setengah singa.


Setelah mengunjungi Merlion Park, lanjut ke Orchard Road. Orchard Road merupakan salah satu jalan di Singapura yang menjadi tempat belanja di Singapura yang paling terkenal para pecinta belanja. Disini banyak barang branded terjual dan menjadi salah satu pusat belanja barang branded di Singapura.
Karena keadaan sudah mulai gelap dan mulai sangat ramai, saya dan teman – teman Gizidat melanjutkan perjalanan ke Bugis Street yang menjadi salah satu destinasi utama bagi para turis yang berburu makanan dan oleh – oleh, selain oleh – olehnya lengkap disini juga harganya sangat terjangkau dan menurut Tourguide saya Bugis Street menjadi pusat perbelanjaan murah di Singapura. Sehabis berburu oleh – oleh saya kembali ke hotel dan beristirahat untuk mengumpulkan energi karena esok hari akan melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya.

Tanggal 16 Januari 2020, saya dan teman – teman check out hotel untuk melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur. Ya, di hari kedua saya ke Kuala Lumpur, saya dan teman – teman Gizidat menuju Kuala Lumpur menggunakan bus dengan durasi perjalanan kurang lebihnya 5 jam. Selama perjalanan disuguhi pemandangan yang asri dari kota Singapura dan sepanjang perjalanan disuguhi pemandangan kebun pohon sawit.

Sekitar 3 jam perjalanan, bus saya berhenti di kantor imigrasi untuk pemeriksaan paspor dan barang bawaan. Pemeriksaan barang dan paspor memerlukan waktu kurang lebih 30 menit karena harus mengantri dengan imigrasi lainnya. Sesudah melakukan pemeriksaan di kantor Imigrasi dan di anggap sudah keluar dari Singapura, saya melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur sekitar 2 jam perjalanan baru sampailah saya di Kuala Lumpur.

Hal pertama yang saya lihat di Kuala Lumpur, tidak jauh beda dengan Jakarta yang saya lihat disana banyak  gedung tinggi bahkan masih ada rumah penduduk disana. Sesampai di Kuala Lumpur saya  langsung menuju Hotel Sentral Pudu kebetulan hotel saya dikelilingi oleh proyek bangunan hotel baru jadi cukup menganggu tapi saat malam hari justru sangat tenang.

Setelah check in di Hotel Sentral Pudu, saya melanjutkan perjalanan ke Twin Tower atau Menara Kembar Petronas yang menjadi salah satu ikon wisata utama di Kuala Lumpur, jadi saat tiba di Kuala Lumpur destinasi yang wajib dikunjungi Twin Tower ini. Karena cuaca tidak mendukung saya melanjutkan perjalanan ke Suria KLCC. Suria KLCC ini letaknya dibawah Menara Kembar Petronas, Suria KLCC ini sebuah pusat perbelanjaan yang bisa dikata cukup sibuk di Kuala Lumpur, di Suria KLCC kebanyakan menjual barang – barang  branded dengan harga yang tidak cukup mahal  untuk  ukuran  kantong saya hehe.


Pukul 22.00, Berhubung Suria KLCC sudah mulai tutup saya dan teman – teman Gizidat kembali ke Hotel Sentral Pudu. Untuk kembali ke hotel saya harus menaiki transportasi umum dan bus ini khusus wisatawan jadi tidak ditarik biaya apapun perjalanan cukup panjang dan akhirnya sampai juga di Hotel untuk beristirahat.

Tanggal 17 Januari 2020, Hari kedua di Kuala Lumpur saya melanjutkan perjalanan ke Batu Caves yang merupakan kuil Hindu dengan patung Dewa Murugan yang berukuran besar serta anak tangga warna warni dengan jumlah 272 anak tangga. Disini saya bisa bermain dengan burung dara dan berfoto dengan latar anak tangga warna warni. Bahkan selain disuguhi pemandangan anak tangga dan patung Dewa Murugan saya melihat tradisi religi Hindu dimana saya melihat pria dewasa harus ditusuk dengan banyak jarum jalan dari pintu masuk Batu Caves sampai ke tangga warna warni lalu melakukan ritual doa – doa.


Sehabis dari Batu Caves lanjut ke Chinatown yang merupakan pusat perbelanjaan dengan nuansa China serta menyajikan harga yang murah dan lengkap, setiba disana suasana masih agak sepi bahkan ada beberapa penjual baru membuka lapak dagangannya. Saya mulai berkeliling Chinatown dari segi barang kebanyakan yang dijual pakaian, tas bahkan sepatu untuk makanan lebih dominan menjual makanan kaki lima.

Setelah itu, saya melanjutkan perjalanan ke Dataran Merdeka disini saya menikmati bangunan tua yang menawan. Dataran Merdeka terdiri dari beberapa bangunan kuno di satu sisi dan terdapat lapangan luas di sisi lainnya. Di lapangan ini merupakan menjadi saksi sejarah saat bendera Union Jack milik Inggris diturunkan dan bendera Malaysia pertama kalinya dikibarkan. Hal yang membuat saya menarik disini kawasan Dataran Merdeka adalah Bangunan Sultan Abdul Samad, bangunan ini sangat unik dengan menara jam dan berwarna krem sehingga menjadi spot favorit para wisatawan termasuknya saya. 

Dikawasan sekitar bangunan ini juga sangat bersih termasuk dari trotoarnya sehingga siapapun yang melewatinya terasa nyaman.
Berhubung pada saat itu hari Jum’at jadi saya beserta teman – teman Gizidat mengunjungi Masjid Jamek Sultan Abdul Samad untuk melaksanakan Sholat Jum’at bagi laki – laki muslim. Masjid Jamek Sultan Abdul Samad ini menjadi salah satu masjid tertua di Kuala Lumpur, masjid ini dibangun oleh pedagang Islam dan Masjid ini menjadi salah satu penunjuk bahwa Kuala Lumpur menjadi Kota Kebudayaan Islam.

Saat teman – teman Gizidat yang sebagian melaksanakan Sholat Jum’at, saya melanjutkan perjalanan ke Central Market. Central Market atau biasa dikenal Pasar Seni merupakan tempat belanja pernak – pernik, aneka makanan, atau aneka oleh – oleh khas Malaysia, serta beraneka ragam karya seni dan souvernir lainnya. Di Central Market bangunanya sangat bersih bahkan dilengkapi pendingin ruangan jadi belanja disini ibarat di pasar swalayan tapi rasa Mall hehe.

Untuk harga di Central Market atau Pasar Seni ini sangat terjangkau di dompet para wisatawan, sebagian toko harga bisa ditawar adapula harga yang tidak bisa ditawar. Bahkan kalo membeli oleh – oleh  kebetulan sama – sama orang Indonesia biasanya akan diberikan harga lebih murah lalu membeli produk dengan jumlah yang sangat banyak biasanya akan diberikan diskon yang banyak.

Setelah puas belanja bahkan uang sudah semakin menipis, lanjut ke Hotel terlebih dahulu untuk meletakan barang belanjaan. Rehat sebentar di kamar hotel sekitar pukul 17.00 lanjut perjalanan ke Pavillion Bukit Bintang.
Bukit Bintang, kawasan ini menjadi kawasan dengan pusat perbelanjaan barang – barang brand ternama. Di Bukit Bintang ini menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi wisatawan ataupun warga lokal karena disini menjadi pusatnya para wisatawan untuk berbelanja barang branded.

Sehabis keliling dari Bukit Bintang, saya dan teman – teman Gizidat lanjut ke Jalan Alor yang merupakan wisata kuliner yang wajib dicoba saat di Kuala Lumpur. Disini disuguhi berbagai macam makanan yang disediakan mulai dari Chinese Food, Korean Food, Thailand Food. Bahkan disana banyak menjual durian Musang King yang merupakan durian yang sangat populer di Kuala Lumpur. Untuk satu durian Musang King dipatok harga RM20 untuk 1 kgnya harga cukup terjangkau bukan.
Setelah wisatakuliner lanjut untuk kembali ke hotel, untuk kembali ke hotel harus menaiki transportasi umum yaitu Bus. Pukul 23.00 di Kuala Lumpur untuk kota sudah cukup mulai sepi tapi di pusat kotanya masih sangat ramai. Setelah perjalanan yang cukup panjang akhirnya sampai juga di Hotel Sentral Pudu dan beristirahat.

Tanggal 18 Januari 2020, saya dan teman – teman Gizidat mulai bersiap – siap menuju Bandara Kuala Lumpur untuk kembali ke Indonesia. Disini saat saya akan menuju Bandara Kuala Lumpur diantar oleh biro travel perjalanan dari Hotel Sentral Pudu sampai ke Bandara Kuala Lumpur memakan waktu kurang lebihnya 1,5 jam. Sesampai di Bandara Kuala Lumpur dilanjutkan lagi dengan pemeriksaan dibagian imigrasi dengan antrian yang sangat panjang dan cukup lama. Setelah itu barulah take off penerbangan dari Bandara Kuala Lumpur menuju Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

Itulah pengalaman saya saat mengunjungi Singapura dan Kuala Lumpur, Malaysia. Selama 4 hari disana saya jadi banyak belajar bagaimana rasanya jadi traveller bahkan saya akan memberikan 5 Tips Jitu Bagaimana Caranya Bisa Ke Singapura dan Kuala Lumpur Tanpa Mengeluarkan Banyak Uang, Cekidot:

1. Saran saya saat mengunjungi Singapura atau Kuala Lumpur pilihkan tiket pesawat dengan harga yang murah atau saat sedang ada promo tiket.

2. Saat makan di Singapura dan Kuala Lumpur usahakan patungan sama temanmu, karena porsi makan disana jauh 2x lipat banyaknya dibanding di Indonesia. Jadi daripada buang makan sia – sia mending beli 1 untuk berdua hehe

3. Gunakan transportasi umum, pada umumnya transportasi umum disini sangat murah cuman saat mau ke lokasi yang dituju harus berjalan cukup jauh tapi tidak apa – apa setidaknya sambil olahraga ya kan? Daripada naik taksi atau ojol disana malah harganya bisa buat naik transportasi selama 2 hari kedepan.

4. Kunjungi tempat wisata yang tidak ditariki biaya tiket masuk.

5. Selalu membawa botol minum untuk menghemat pengeluaran pembelian air minum daripada membeli air minum karena harga air minum di  tempat wisata harganya akan naik dan manfaatkan air siap minum di tempat umum atau memanfaatkan air minum yang sudah disediakan di penginapan.

Sekian cerita pengalaman saya selama di Singapura dan Malaysia,  semoga cerita pengalaman saya ini bermanfaat untuk teman – teman. Kalo teman – teman mau tanya seputar Singapura dan Malaysia bisa langsung komentar ya ..
Happy Travelling  
0
765
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan