Kaskus

News

the.commandosAvatar border
TS
the.commandos
Sujiwo Tejo, Kemunculan Kerajaan Bukan Pengalihan Isu Tapi Berita Penting Sengaja
Kemunculan sejumlah kerajaan di beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan terakhir dinilai Budayawan Indonesia, Ridwan Saidi sebagai pengalihan isu.

Walau setuju dengan asumsi tersebut, Sujiwo Tejo terlihat lebih memilih untuk menyindir halus soal fenomena kerajaan saat ini.

"Saya nggak bilang ini pengalihan isu, cemen kalau menurut Babe (Ridwan)," ungkap Sujiwo Tejo dalam Indonesia Lawyers Club (ILC pada Selasa (22/1/2020) malam.

"Cuman kalau baca online, pemberitaan (semua) tentang Keraton Agung Sejagat ini. Misalkan sudah diambil ini, di online, saya pasti kasih tepuk tangan, wah bagus beritanya," ungkap Sujiwo Tejo.

Walau menurutnya pemberitaan tersebut dikemas sangat bagus dan digali dalam, tetapi terdapat pertanyaan besar di benaknya.

Pertanyaan tersebut merujuk sejumlah kasus skala nasional yang menghebohkan sebelum kemunculan sejumlah kerajaan.

"Tapi mana dong berita soal Jiwasraya, ya gitu-gitu? Terus ada lagi Keraton di bekasi bagus-bagus, beritanya mendalam. Tapi mana berita tentang penggeledahan yang gagal, woo, gitu..?," sindir Sujiwo tejo.

"Terus, woo tepuk tangan, tapi mana berita yang potensial kasus di, yang masih katanya potensial di ASABRI? Yang jawab cuma satu, Indosiar.com, ini dia beritanya, berita tentang Jiwasraya ada," tambahnya.

Sedikitnya pemberitaan tentang sejumlah kasus penting berskala nasional itu katanya menurutnya menjadi karma.

Dirinya yang seringkali berhalangan hadir akhirnya menjadi narasumber dalam ILC bertajuk 'Siapa Dibalik Raja-raja Baru?' itu pada Selasa (21/1/2020).

Jadinya tahunya kena karma, saya harus jadi narasumber di sini juga gitu lho. Nggak enak mau nolaknya, nggak enak kan? karena beberapa kali saya nggak bisa, ya udahlah," ungkap Sujiwo Tejo.

"Tapi bayangan saya seperti netizen. Kenapa nggak bahas Jiwasraya lagi? kenapa nggak gitu lho?," tanya Sujiwo Tejo.

"Masa dua kali," jawab Karni Ilyas, Presiden ILC.

"Ya tapi kan itu lebih penting gitu lho, gitu lho," timpal Sujiwo Tejo.

Kemunculan sejumlah kerajaan di beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan terakhir menimbulkan tanda tanya besar bagi masyarakat.

Terlebih Budayawan Indonesia Ridwan Saidi.

Pria yang akrab disapa Babe Ridwan itu mengaku heran dengan maksud kemunculan kerajaan.

Kemunculan kerajaan tersebut katanya untuk memcah konsentrasi atas sejumlah isu nasional yang tengah bergulir.

Isu tersebut seperti aksi pencurian ikan oleh Nelayan China di Laut Natuna.

Ketika konflik Natuna mencuat, kemunculan kerajaan mengalihkan seluruh pemberitaan.

Padahal, perkembangan terkait konflik laut Natuna katanya lebih penting dibandingkan dengan pemberitaan kemunculan kerajaan.

Apa sebenarnya keperluannya ini, keperluannya ini untuk memecah konsentrasi kita, bukan ini pengalihan isu, saya nggak setuju dengan istilah murahan. Ini pengalihan isu itu kan murahan, nggak ada di politik itu pengalihan isu, ini memecah konsentrasi kita," ungkap Babe Ridwan.

Bukan hanya menuding isu kemunculan kerajaan telah dipersiapkan sejak lama, sejumlah pernyataan yang disampaikan Rangga Sasana menurutnya tidak masuk akal.

Oleh karena itu, dirinya meminta kepada seluruh pihak untuk tidak menjadikan kemunculan kerajaan seprti SUnda Empireini sebagai lelucon.

"Nah jadi, sebenernya di sini kepemimpinan kita yang kita miliki, kepemimpinan itu harus memberikan arahan-direction, apa yang apa yang kita alami dengan gejala ini? biar kita tidak sekedar kita ketawa-ketawa, ada tontonan, tidak sekedar itu," tegas Babe Ridwan.

"Jadi ini apa? kalau kita lihat ada (Rp) 1,4 m (miliar) walaupun center-nya (sumber) belum diketahui, ini sudah satu petunjuk bahwa ada hidden system (sistem tersembunyi) dibalik ini," tambahnya.

Terkait hal tersebut, Babe Ridwan kembali mengingatkan agar semua mengambil peran.

Pemerintah pun ditegaskannya tidak boleh mengabaikan kemunculan sejumlah kerajaan yang menurutnya lucu dengan beragam tampilan.

Terlebih soal keruntuhan pemerintahan dunia yang disebutkan oleh Rangga Sasana akan runtuh pada tanggal 15 Agustus 2020 mendatang.

"Jadi kita tidak boleh mengabaikan, bahwa ini ada yang kocak-kocakan, kan gitu ye tampilannya," ungkap Babe Ridwan tertawa.

"Ada yang berbicara tentang dunia bahwa global power system (sistem kekuatan global) sudah gagal dalam mengusung perdamaian dunia, persis 15 Agustus 2020 mereka akan bubar global power system ini," jelasnya.

Walau pernyataan tersebut tidak masuk akal dan tidak berpengaruh baginya atau tamu yang hadir di ILC, tetapi bagi sebagian masyarakat hal tersebut justru menimbulkan kegelisahan.

"Dan itu mungkin buat kita apalah, kan kita ngikutin politik siang-malem, apa segampang itu global power system bubar? Agustus 2020? kan itu diucapkan dalam salah satu keraton, tetapi di dalam kalangan masyarakat lain kan menimbulkan kegelisahan," ujar Babe Ridwan.

"Ini yang tidak bisa kita sederhanakan persoalan ini," tegasnya.

https://wartakota.tribunnews.com/202...langkan?page=4

Munculnya kebetulan serentak
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.2K
22
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan