Pasti semua dari kalian sudah memiliki ponsel dong… Nah, ketika kamu memiliki ponsel pasti juga memiliki SIM card yang digunakan untuk mengakses apa saja yang ada dalam ponsel kamu.



Kartu SIM yang ada di dalam ponsel kamu adalah suatu barang yang memang sangat penting perannya pada era digital ini. Kartu SIM yang kamu miliki itu jika sampai ke tangan orang lain akan dengan mudah digunakan untuk membobol bermacam-macam layanan digital, media sosial, hingga perbankan, walaupun dengan bentuk barang yang bisa dikatakan kecil karena mudah terselip dan susah mencarinya jika jatuh dan lain sebagainya.

Sosial bisa merekayasa dan berbuat modus dengan peretas yang digunakan untuk menukar kartu SIM milik orang lain. Contohnya adalah phising yang berguna untuk mengambil informasi pemilik kartu SIM untuk dilakukan penukaran SIM Swap. Bahkan penggunaan malware juga bisa dgunakan untuk menukar kartu SIM. Dilansir dari CNNIndonesia.com.

Ilham Bintang, seorang wartawan yang sudah senior, ia mengalami kerugian yang diakibatkan oleh saldo rekening bank yang dibobol. Bagaimana bisa? Nah, dengan modus pencurian kartu SIM Indosat dengan cara menukar kartu SIM Ilham dengan kartu SIM pembobol.

Orang yang mencuri kartu SIM Ilham dengan mudah mendapatkan nomor kartu ponsel milik Ilham di gerai Indosat. Akibat dari kejadian ini adalah saldo Ilham Bintang habis terkuras. Bagaimana bisa? Ternyata pencuri memiliki informasi kredensialnya Ilham.

Tetap tenang guys, CNNIndonesia.com sudah merangkum tips-tips yang harus diperhatikan supaya kartu SIM aman dari para pencuri.
Penasaran kah? Hahaha… let’s goo!!

1.     Hati-hati mengumbar data pribadi di media sosial
Berhubungan dengan data pribadi, tidak boleh asal membagikan. Khususnya adalah data yang kredensial seperti nama lengkap, alamat, nomor ponsel, bahkan sampai ke ibu kandung.
Selain itu, data yang tertulis di KTP, SIM, ijazah juga sangat tidak boleh dibagikan di media sosial. Data-data yang ada akan dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi SIM Swap. Pencuri memang sangat pintar, dia akan berpura-pura menjadi pemiliki supaya mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan.
2.     Lapor operator bila tiba-tiba ponsel tidak bisa baca SIM card
Pemilik kartu SIM tiba-tiba tidak akan bisa membaca kartu SIM, hal ini dikarenakan kartu SIM yang ia punya telah di ambil alih dengan SIM Swap oleh pembobol. Ketika pembobol sudah menukar nomor kartu SIM, ia bisa mencegat kode one time password atau disingkat dengan OTP. OTP ini digunakan untuk otoritas transaksi, bahkan sampai digunakan untuk log in kea kun.
3.     Pastikan nomor ponsel tak tersambung dengan kode OTP saat ganti nomor HP
Biasanya, ada juga orang yang hobinya gonta-ganti nomor ponsel hahaha. Nah, perlu diperhatikan nih. Jika ingin mengganti nomor ponsel atau membiarkan nomor ponsel sampai kartu SIM hangus, maka harus dipastikan nomor tersebut tidak tersambung dengan perbankan, media sosial, dan dompet digital.
Mengapa? Operator itu biasanya akan menjual lagi nomor-nomor yang sudah hangus. Daur ulang atau recycle nomor ponsel ini adalah suatu kegiatan yang sudah biasa dilakukan oleh operator. Maka, tidak heran jika aka nada risiko yang menyalahgunakan email, akun media sosial, akun perbankan, dan apa saja yang memang terhubung dengan nomor kartu SIM tersebut.
Orang yang membeli nomor yang sudah didaur ulang tersebut juga termasuk orang yang tidak bertanggung jawab, karena mereka juga pasti bisa mengambil alih aset digital.
4.     Waspada kode USSD call forward
Jika kamu diminta untuk memasukkan kode USSD di ponsel kamu harus waspada. Kode USSD ini bisa dibuat telepon buat kamu dan bisa diteruskan kepada pembobol. Ketika telepon sudah diteruskan, maka pembobol akan meminta kode OTP langsung ke perusahaan yang membuat aplikasi untuk masuk ke akun mu yang sudah menjadi incaran.
Salah satu selebriti, Maia Estianty akhir-akhir ini telah dibobol. Ia telah memberikan informasi bahwa peretas suah berhasil menguras saldo pembayaran pada aplikasi Gojek itu melalui kode USSD call forwarding. Maia telah menyebut kode terseut untuk mengaktifkan SMS forward. Pengemudi Gojek berbohong dengan motornya yang mogok dan juga meminta kode USSD. Ia meminta kode USSD *21* dan diikuti dengan nomor ponsel yang tidak diketahui.
Sesudah pembobol melakukan itu, pembobol mendownload aplikasi Gojek dan memasukkan nomor kartu SIM Maia ke aplikasi itu. Sudah dua kali meminta kode OTP SMS, namun Gojek sudah memberikan pilihan untuk memberikan kode OTP lewat telepon. Nah, pada saat itu lah pembobol menerima kode OTP.
5.     Hati-hati penelpon misterius meminta data pribadi dengan iming hadiah
Selain kewaspadaan di atas, ada hal lain yang harus diwaspadai yaitu ketika kamu menerima SMS atau telepon yang memberikan hadiah. Ya memang jika mendapat rejeki harus disyukuri hahaha, namun rejeki yang harus menyertakan kode verifikasi atau kode OTP harus ditolak.
Hal itu hanyalah iming-iming supaya pembobol bisa lancar dalam merekayasa sosial yang membuat kamu melakukan apa yang diinginkan. Bisa saja pembobol akan meminta kode OTP, data pribadi yang seharusnya tidak sembarang orang ketahui.