- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Dede Lutfi Ngaku Dipukuli dan Disetrum. Polisi Ngaku Humanis. Siapa yang Bohong?
TS
aduhaisayang
Dede Lutfi Ngaku Dipukuli dan Disetrum. Polisi Ngaku Humanis. Siapa yang Bohong?
Aksi demo RUU Kontroversial menyisakanan cerita dan sederetan kasus. Salah satunya adalah peserta aksi demo bernama Dede Lutfi Alfiandi atau yang akrab dipanggil Dede. Dia adalah sosok pemuda yang fotonya sempat viral di media sosial, pada foto itu dia terlihat membawa bendera Merah Putih saat ikut aksi unjuk rasa.
Kini Dede menjadi terdakwa karena dinilai melempar batu ke aparat polisi saat demo di depan Gedung DPR pada tanggal 30 September 2019. Ia didakwa dengan tiga pasal alternatif, yaitu Pasal 212 KUHP tentang perjuangan atau perlawanan, Pasal 214 ayat 1 KUHP karena menentang saat ditangkap, dan Pasal 170 ayat 1 KUHP tentang kekerasan yang dilakukan banyak orang.
Kini Dede menjadi terdakwa karena dinilai melempar batu ke aparat polisi saat demo di depan Gedung DPR pada tanggal 30 September 2019. Ia didakwa dengan tiga pasal alternatif, yaitu Pasal 212 KUHP tentang perjuangan atau perlawanan, Pasal 214 ayat 1 KUHP karena menentang saat ditangkap, dan Pasal 170 ayat 1 KUHP tentang kekerasan yang dilakukan banyak orang.
Yang menarik adalah ada perbedaan pernyataan antara Dede dan pihak kepolisian. Saat menjalani sidang di PN Jakarta Pusat, Dede memberikan kesaksian bahwa dia mendapatkan perlakuan kasar saat dimintai berita acara pemeriksaan (BAP) oleh penyidik polisi. Dede dipaksa mengakui perbuatan yang menurutnya tidak dia lakukan. Dia tidak melakukan pelemparan atau pun pengerusakan. Namun karena tidak tahan dipukul dan disetrum oleh poisi, Dede akhirnya terpaksa menandatangani dan memberikan cap jempol pada BAP.
Hal senada disampaikan oleh Sutra Dewi selaku pengacara Dede saat dimintai keterangan oleh para wartawan."Iya dipukul dan disetrum dan itu sama dengan tahanan lain."
Pernyataan Dede tersebut dibantah oleh Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Teuku Arsya Khadafi. Menurut Arsya pihaknya melakukan penyidikan sudah sesuai SOP yang berlaku. Pihaknya juga mengaku mempunyai bukti-bukti yang menunjukkan bahwa Dede benar bersalah.
"Tidak ada, tidak benar itu. Kan (ditangkap) ramai-ramai, kita kan humanis. Nggak zamannya lagi begitu-begitu," jelas AKBP Arsya Khadafi saat dihubungi detikcom, Selasa (21/1/2020).
Begitulah perbedaan pernyataan antara terdakwa Dede dan pihak kepolisian. Bagaimana menurut gan-sis semua? Pernyataan siapakah yang benar dan siapakah yang berbohong di sini?
Begitulah perbedaan pernyataan antara terdakwa Dede dan pihak kepolisian. Bagaimana menurut gan-sis semua? Pernyataan siapakah yang benar dan siapakah yang berbohong di sini?
Menurut TS ya. Kalau pengen membuktikan kebenaran kasus ini ya bisa check CCTV sekitar situ. Lokasinya kan sekitaran gedung DPR, pastilah dilengkapi CCTV yang memadai. Nah lihat saja di saat waktu kejadian apakah Dede benar-benar melakukan pelemparan batu ke arah polisi. Sudah jelas pula kan dia bawa bendera dan pakai baju apa, jadi seharusnya gampang dikenali.
4iinch dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.2K
20
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan