“Bima atau Dewa Ruci?” Itulah sepintas tanya dalam hati saat pertama kali sampai ke Pantai Jatimalang yang berlokasi di Jatimalang, Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah. Teringat kisah dalam  pewayangan saat  Bima bertemu dengan Dewa Kerdil, bernama Dewa Ruci yang wajahnya menyerupai dirinya. Dewa itu tidak lebih besar dari telapak tangan Bima.  Dewa Ruci memerintahkan Bima masuk telinga kirinya. sebuah perintah yang  sangat tidak mungkin tetapi Bima akhirnya bisa melakukannya dan mendapati bahwa dunia yang maha luas. “

Mendadak lamunanku buyar, menyatu dengan debur ombak yang mengalun bak simponi yang indah. Takjub. Terpesona. Ternyata memang ada Pantai dengan patung yang menakjubkan sarat akan makna. Pantai berpasir hitam di selatan yang indah saat matahari tenggelam. Pantai yang menawarkan angin sepoy-sepoy saat gerah melambai. Oh indahnya. Paduan air alut gradasi biru dan hijau tosca memanjakan mata.

Pantai ini memang lumayan tersembunyi. Dan mengunjunginya disarankan dengan kendaraan pribadi. Letaknya sekitar 20km dari Alun-Alun Purworejo. Di Pantai ini juga terdapat Tempat Pelelangan Ikan, namun saat ane menuju lokasi tidak sempat mengeksplorenya. Ane hanya menikmati indahnya pantai, gazebo-gazebo di pinggir pantai serta kolam renang air tawar yang terdapat di sepanjang pantai untuk anak-anak. Oleh karena berenang di kolam buatan lebih aman buat anak-anak daripada di pinggiran pantai yang berombak besar.

Untuk menikmati pantai ini biayanya cukup terjangkau, retribusinya hanya Rp.4000,- per orang saat weekend. Dari  berbagai sumber katanya tak jauh dari pantai ini ada masjid yang menjadi petilasan Diponegoro, dan sejarahnya pantai ini  juga digunakan sebagai lokasi dermaga kapal Jepang yang mengangkut bala tentara Jepang sekitar tahun 1942.  Wah sangat bernilai sejarah sekali.