powerpunkAvatar border
TS
powerpunk
Direktur Bagus Malah Ditendang, Kapan TVRI Bisa Maju?


Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.
emoticon-Nyepi




Aktivitas novialias nonton tivi memang bukan lagi hiburan primadona masyarakat Indonesia saat ini. Banyaknya alternatif hiburan lain, membuat nonton tivi tersingkirkan. Tergantikan dengan aktifitas bermedsos ria, main game online, chatting, dan aktifitas berbau online lainnya. Bahkan, kalaupun mereka butuh hiburan dalam bentuk audio visual, masyarakat saat ini lebih banyak menghabiskan waktu dengan streaming. Selain konten beragam, mereka juga bisa menikmatinya kapan pun mereka mau, tanpa terpaku pada jam tayang, layaknya yang ada pada saluran televisi.

Menyadari hal tersebut, kini media televisi berlomba - lomba untuk membuat konten menarik agar tak di tinggal pemirsanya. Televisi dengan modal gede, akan jor - joran menayangkan program ber-budget mahal, seperti menayangkan program - program olah raga, yang notabene terbukti secara nyata dapat mengkatrol rating sebuah stasiun televisi, meski mereka juga harus merogoh kocek lumayan dalam untuk menayangkan program tersebut.

Langkah yang sama ditempuh oleh Helmy Yahya, sang Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Republik Indonesia, TVRI. Sesaat setelah ia menjabat, ia membuat heboh dunia pertelevisian Indonesia. Pasalnya ia membuat gebrakan baru, yakni mengumumkan akan menayangkan Liga Inggris, sebuah liga sepakbola paling populer sejagad raya di TVRI yang nilai kontrak penayangannya sungguh fantastis. Sebuah langkah berani yang tak pernah terbayangkan oleh masyarakat sebelumnya. Bukan hanya itu, ia juga membuat gebrakan - gebrakan baru lain yang tak pernah dilakukan oleh TVRI sebelumnya. Mengimpor acara edukasi dari luar negeri bahkan melakukan re-branding logo dilakukannya demi merubah wajah stasiun televisi milik negara ini.

Spoiler for :

Hasilnya cukup menggembirakan, perlahan namun pasti TVRI mulai dilirik masyarakat. Setidaknya di acara - acara tertentu orang akan mantenginlayar TVRI hanya demi menanti acara yang akan tayang. Sebut saja tayangan liga inggris dan pertandingan timnas Indonesia yang bahkan sempat membuat rating TVRI melonjak ke posisi pertama perolehan rating harian, mengalahkan dominasi televisi swasta dengan sinetronnya. Prestasi ini bahkan memecahkan rekor TVRI selama 30 tahun terakhir, yang tak pernah bisa di raih sejak televisi swasta mengudara karena kalah pamor. Kalau sebelumnya, masyarakat kita sudah tak pernah menengok TVRI, berkat program siaran bola mereka akhirnya harus melakukan scan ulang saluran televisinya demi dapat bisa menyaksikan TVRI.

Sayangnya prestasi demi prestasi yang diukir oleh Helmy Yahya tersebut justru membuatnya di pecat dari kursi yang telah didiudukinya sejak akhir 2017 tersebut. Kamis, 16 Januari 2020 Dewan Pengawas TVRI telah memutuskan Helmy Yahya untuk tak lagi memimpin TVRI. Menurut berbagai sumber, kabar dipecatnya Helmy salah satunya diakibatkan oleh penayangan Liga Inggris di TVRI yang dirasa sebagai pemborosan anggaran negara. Padahal Helmy sendiri sudah menampik tuduhan tersebut. Ia mengatakan bahwa sumber yang digunakan untuk membeli hak siar Liga Inggris bukan berasal dari APBN, melainkan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang meliputi iklan dan persewaan pemancar.

Spoiler for :

Tuduhan memanfaatkan kepentingan pribadi melalui program Kuis Siapa Berani pun dibantahnya. Menurutnya, program tersebut dihibahkan kepada TVRI. Ia sama sekali tak meminta royalty dalam penayangannya. Ia hanya berharap agar TVRI lebih dikenal jika menayangkan program - program populer yang format acaranya sudah pernah lebih dulu tayang di televisi lain. Namun meski telah melakukan pembelaan dan sanggahan terhadap apa yang disampaikan Dewan Pengawas, namun tetap saja Helmy diberhentikan.

Mungkin saja dari kasus ini kita bisa tarik kesimpulan bahwa orang - orang yang selama ini bercokol di TVRI dan telah nyaman dengan atmosfer kerja disana, merasa terusik dengan berbagai pembaruan yang dilakukan Helmy. Mereka yang selama ini berada di comfort zonetak ingin TVRI berkembang mengikuti perkembangan zaman. Mereka akan terus jalan ditempat, menyajikan program usang yang bahkan mereka sendiri malas untuk melihatnya. Yang penting lembaga ini tetap hidup dan mereka bisa melakukan rutinitas seperti biasa. Semangat pembaruan yang dilakukan Helmy hanya akan merusak ritme kerja tersebut. Mereka tak sadar, saingan mereka kini bukan hanya televisi swasta tapi juga media online. Toh, pikir mereka, TVRI tak perlu bersaing juga kan? Wong tidak usah bikin acara aneh - aneh, APBN akan tetap mengucur.

Kalau sudah begini, kapan TVRI bakal bisa maju?







Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumur Gambar : Om Google
Referensi : Ini dan Ini




Spoiler for Jangan Di Scan..:



Spoiler for :


swiitdebbyAvatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 9 lainnya memberi reputasi
10
2.1K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan