Tradisi Warga Tionghoa Merayakan Imlek 2020, Nikmati Lauk Khas Nyong Theu Fu Hingga Bagi Angpao
Quote:
Warga Tionghoa bakal merayakan tahun baru Imlek 25 Januari mendatang.
Inti dari perayaan Imlek bagi orang Tionghoa yakni berkumpul bersama keluarga dalam balutan kebahagiaan dan kegembiraan.
Ada beberapa kepercayaan bagi orang Tionghoa di Belitung menjelang Imlek. Mulai dari pantangan, suguhan, sampai ke sembahyang kepada para leluhur yang telah tiada.
Lusy, seorang keturunan Tionghoa yang tinggal di Manggar, Belitung Timur mengatakan sebelum Imlek bagi yang beragama Budha, selalu melakukan ritual sembahyang untuk mendoakan orangtua atau leluhur yang telah pergi selamanya.
Sembahyang ini biasanya dilakukan sehari sebelum perayaan Imlek.
"Selain sembahyang, sebelum Imlek kami biasa membuat kue-kue dan suguhan bagi tamu-tamu yang berkunjung ke rumah kami," kata Lusy saat cerita kepada posbelitung.co, Senin (13/1/2020).
Kue ini biasa dikenal sebagai kue keranjang. Namun, menurutnya, saat ini kebanyakan keluarga sudah membeli kue tersebut bukan lagi dibuat. Karena proses pembuatannya yang sulit dan perlu waktu lama.
Saat Imlek, biasanya setiap keluarga harus menyediakan tujuh hingga sembilan lauk pauk. Hal ini dilakukan karena pada saat ini keluarga besar berkumpul dan pasti makan.
Ada lauk khas saat Imlek yang semua orang Tionghoa wajib ada di rumahnya saat perayaan Imlek seperti Mie Goreng dan Nyong Theu Fu alias tahu isi daging cincang.
"Setiap rumah pasti ada. Cara bikinnya dikukus lalu dimakan secara bersama, mie dan tahunya," jelas Lusy.
Menurut kepercayaannya, konon jika memakan lauk ini saat Imlek, yang memakannya akan lancar rejeki, sehat, dan selalu dilimpahi kegembiraan.
Tradisi Angpao
Saat perayaan Imlek, sering sekali kita dengar istilah angpao. Angpao merupakan bahasa hokkian yang artinya amplop merah. Di tahun baru Imlek ini orang yang lebih tua memberikan angpao kepada yang lebih muda.
"Walaupun sudah berumur namun masih belum menikah, belum boleh ngasih angpao. Bisa dijauhkan dari jodoh," kata perempuan berambut pendek ini sambil tertawa.
Lusy juga bercerita mengenai mitos yang ada selama merayakan Imlek.
Saat hari pertama Imlek dari pagi sampai malam dilarang menyapu rumah sekotor apapun rumah tersebut.
Menurutnya jika menyapu rumah saat imlek akan menghilangkan rejeki selama setahun ke depan sama seperti saat menyapu kotoran rumah.
"Dipercaya kalau hari pertama ada Dewa Chai Sin Ya yaitu Dewa hoki. Jadi kalau kita menyapu rumah saat hari pertama Imlek, dewanya bakal pergi. Tapi balik ke kepercayaan masing-masing lagi," pungkasnya.
Lusy berharap pada Tahun Tikus Logam Jantan ini orang-oragn Tionghoa diberikan kelancaran dan kebahagiaan selama setahun ke depan.
"Selamat berkumpul bersama keluarga tersayang, Gong Xi Fat Chai," tutupnya.
SUMBER
mari lestarikan budaya imlek bersama nasbung
beserta keturunannya