- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Wawancara Eksklusif: Mengaca Kasus Reynhard Sinaga, Beda Hukum Indonesia dan Inggris?


TS
jonfaisal
Wawancara Eksklusif: Mengaca Kasus Reynhard Sinaga, Beda Hukum Indonesia dan Inggris?
Home
»
Nasional
Wawancara Eksklusif: Mengaca Kasus Reynhard Sinaga, Apa Bedanya Hukum Indonesia dan Inggris?
Senin, 13 Januari 2020 09:04

WAWANCARA - Sejarawan Inggris, Peter B R Carey, penulis buku Pangeran Diponegoro sedang diwawancarai wartawan di Hotel Manohara, Borobudur, Kamis (13/11).
TRIBUNJATENG.COM -- Akademisi sekaligus Sejarawan asal Inggris, Peter Carey, menilai bahwa kasus Reynhard Sinaga menjadi heboh baik di Inggris ataupun di Indonesia.
Reynhard dihukum seumur hidup oleh pengadilan Kota Manchester, Inggris, setelah polisi melakukan investigasi dan penyidikan, melalui 190 video yang diemukan polisi sebagai alat bukti.
"Ini adalah kasus yang menghebohkan bukan karena dia orang Indonesia, tapi karena dia seorang psikopat," kata Peter saat wawancara eksklusif dengan Tribunnews di kediamannya di Tangerang Selatan, Sabtu (11/1/2020).
Proses persidangan Reynhard yang berjalan sejak 2017 tak diberitakan oleh media mana pun.
Peter mengatakan sejumlah aspek yang membuat persidangan di Inggris, terutama kasus Reynhard, menjadi tertutup oleh media.
Berikut petikan wawancara Tribunnews dengan Peter Carey:
Apa beda pengadilan di Inggris dan Indonesia?
Sebenarnya saya tamu di negara ini, sehingga pengetahuan saya seputar pengadilan hanya sepintas melalui koran yang saya baca.
Setahu saya tidak ada pandangan media untuk terlibat dari awal seumpamanya ada kasus yang terdakwa maupun yang menjadi saksi, semua masuk ke liputan.
Di Inggris, jika ada kasus kriminal, semua tergantung keputusan, semua proses pengadilan adalah proses untuk menahan keutuhan dan kesaktian dari hukum, tidak boleh diliputkan
ni tidak berarti wartawan tidak terlibat, mereka terlibat dari awal, tapi mereka diberi satu keputusan ataupun kebijakan dari hakim bahwa mereka tidak memberitakan maupun kasusnya tidak boleh mencuat di media luar.
Satu saat di mana dia akan bilang, semua reporting restrictions are lifted. Semua pandangan untuk mencuat ke media luar sekarang sudah tidak diperkenankan lagi, sebab it is in the public interest to know the outcome of its trial.
Persidangan kasus Reynhard Sinaga tertutup, ada berapa proses pengadilan di Inggris?
Pada awalnya tidak dibuat demikian, dibuat bahwa ini closed untuk tiga hal utama.
Pertama, sebenarnya ada empat proses pengadilan. Jadi tidak ada satu trial. Seumpamanya dari awal sudah diliput, tidak mungkin Reynhard akan ada trial kedua, ketiga, keempat, yang sah.
Sebab orang sudah dibombardir oleh alasan dan opini di media massa yang akan membentuk bagaimana cara mereka menanggapi kasus ini. Jadi untuk pertama ada empat proses.
Kedua, proses kriminal melibatkan 12 orang juri. Orang yang terdaftar sebagai warga, dan mereka dipilih untuk menjadi juries.
Jadi ada semacam majelis, dari orang awam yang sebenarnya menjadi saksi bisu dari apa yang diselenggarakan di dalam sidang pengadilan dan pada akhirnya sesudah mendengar saksi dari terdakwa, pengacara, saksi spesial dan khusus yang dipanggil dan juga summing up, ringkasan dan kesimpulan dari hakim sendiri, mereka akan ambil salah satu mufakat.
Bagaimana para juri melihat terdakwa?
Jadi mereka dengan kepala dingin harus melihat evidence, apa yang sudah disajikan di dalam pengadilan dan dengan bukti begini mereka akan ambil kesimpulan, dan biasanya, seperti mufakat di sini harus ada mayoritas.
Kepala dari juri harus lapor bahwa kita semua searah -- dan dalam kasus ini juri dibubarkan, lalu juri baru dibentuk. Ini kasus besar karena melibatkan mungkin 190 korban.
Mungkin 48 korban yang tidak diketahui nama, masih ada yang sedang diselidiki. Ada 156 dakwaan yang muncul, melibatkan 48 orang pada sidang ini.
Ada orang yang masih muda, kena trauma, yang kena emosi berat hingga ingin bunuh diri -- merasa sangat kurang nyaman, merasa mual dan muak dengan apa yang terjadi, tetapi seumpamanya ini dalam sidang yang tertutup, jauh lebih nyaman. Anonimitas bisa dijaga.
Mengapa akses media ditutup terhadap pesidangan ini?
Kami di Inggris tidak akan ada pelecehan dua kali. Pelecehan awal adalah di tangan Reynhard sendiri. Pelecehan kedua adalah di media massa sebab mereka, korban, dicap mungkin karena senang mabuk, orang yang cenderung sexual preferense seperti ini.
Jadi mereka melindungi kesaktian dari proses pengadilan. Mereka juga melindungi kedinginan kepala dari juri, dan juga mereka melindungi privasi pribadi dari orang yang menjadi saksi, korban yang sebenarnya terluka sekali, terluka sangat dalam.
Pada akhirnya, ketika proses pengadilan sudah selesai, akan ada keputusan dari hakim, tapi di dalam kasus ini orang yang meliput diundang.
Peliput hanya bisa mendengar suara, tak bisa lihat dvd, tak bisa melihat. Semua yang terlibat di dalam proses pengadilan tak bisa diketahui identitasnya.
Apa yang terjadi jika proses itu tak ada?
Menjadi berantakan. Sebab proses awal 2 Juni 2017 (waktu Reynhard tertangkap pertama kali) polisi sudah ada briefing kepada wartawan untuk tidak boleh terlibat dalam sistem penyelidikan. Mereka tidak bisa membongkar sebelum proses betul-betul tuntas dan selesai.
Apakah semua persidangan di Inggris tertutup?
Tidak selalu. Itu semua bergantung dari kebijakan hakim di pengadilan. Seumpama ada kasus yang cukup membongkar rambu-rambu dari bagaimana kebijakan sosial yang beradab dan tidak beradab.
Selama menjadi juri, kita tidak bisa mendengar radio dan membaca koran.
Apa syarat menjadi juri di pengadilan Inggris?
Mereka harus dewasa, sudah akil balik. Memiliki kartu identitas. Warga Inggris. Terdaftar sebagai warga Inggris, lalu mereka tidak memiliki mental disorder.
Kemudian biasanya ada proses screening supaya orang yang dipilih sebagai juri betul-betul bisa diandalkan dalam kasus.
Bagaimana Anda melihat kasus Reynhard?
Dalam kasus Reynhard ada dua unsur, yaitu bahwa Reynhard menjadi musuh yang berat bagi diri sendiri. sebab semua kejadian dia filmkan, secara dekat secara jauh. Dan ada 15 DVD lengkap dengan kira-kira 1500 film.
Ada 3.2 terabyte dari evidence yang telah dikumpulkan polisi. Jadi dia mendakwa diri sendiri dengan sistem psikopat dia. Kalau dia bukan seorang psikopat, mungkin dia akan destroy the evidence.
Sebenarnya dia santai-santai saja, dia tertawa waktu lihat film, dia sisir rambut yang sudah panjang, dia terlihat santai-santai saja dengan semua yang membuat juri, anggota dari pengadilan, saksi, hakim, mual.
Jika terpidana seorang psikopat apakah butuh rehabilitasi?
Mungkin Reynhard harus ada perlindungan, harus ada sistem di mana dia di salah satu bagian dari kepenjaraan yang memastikan bahwa dia tidak dibunuh di dalam penjara.
Saya lihat bahwa Reynhard mendakwa diri sendiri dengan semua film, jadi polisi tidak perlu jauh-jauh mencari evidence. Yang menjadi problem adalah 190 korban, dan tidak semua ketahuan siapa mereka.
Apa dampak kasus ini bagi WNI di Inggris?
Saya kira tidak akan ada dampak sebab tiga alasan. Pertama, kelompok warga Indonesia di Inggris termasuk kecil. 12 ribu di Inggris dan ada 1.000 di Skotlandia. Kalau dibandingkan dengan Srilanka, 125 ribu atau yang lain, jauh lebih banyak. (tribunnews/reza deni)
Artikel ini telah tayang di [url=https:][color=#016fba]Tribunjateng.com[/color][/url] dengan judul Wawancara Eksklusif: Mengaca Kasus Reynhard Sinaga, Apa Bedanya Hukum Indonesia dan Inggris?, https://jateng.tribunnews.com/2020/01/13/wawancara-eksklusif-mengaca-kasus-reynhard-sinaga-apa-bedanya-hukum-indonesia-dan-inggris.
Editor: Catur waskito Edy
»
Nasional
Wawancara Eksklusif: Mengaca Kasus Reynhard Sinaga, Apa Bedanya Hukum Indonesia dan Inggris?
Senin, 13 Januari 2020 09:04

tribunjogja/com/agun
WAWANCARA - Sejarawan Inggris, Peter B R Carey, penulis buku Pangeran Diponegoro sedang diwawancarai wartawan di Hotel Manohara, Borobudur, Kamis (13/11).
TRIBUNJATENG.COM -- Akademisi sekaligus Sejarawan asal Inggris, Peter Carey, menilai bahwa kasus Reynhard Sinaga menjadi heboh baik di Inggris ataupun di Indonesia.
Reynhard dihukum seumur hidup oleh pengadilan Kota Manchester, Inggris, setelah polisi melakukan investigasi dan penyidikan, melalui 190 video yang diemukan polisi sebagai alat bukti.
"Ini adalah kasus yang menghebohkan bukan karena dia orang Indonesia, tapi karena dia seorang psikopat," kata Peter saat wawancara eksklusif dengan Tribunnews di kediamannya di Tangerang Selatan, Sabtu (11/1/2020).
Proses persidangan Reynhard yang berjalan sejak 2017 tak diberitakan oleh media mana pun.
Peter mengatakan sejumlah aspek yang membuat persidangan di Inggris, terutama kasus Reynhard, menjadi tertutup oleh media.
Berikut petikan wawancara Tribunnews dengan Peter Carey:
Apa beda pengadilan di Inggris dan Indonesia?
Sebenarnya saya tamu di negara ini, sehingga pengetahuan saya seputar pengadilan hanya sepintas melalui koran yang saya baca.
Setahu saya tidak ada pandangan media untuk terlibat dari awal seumpamanya ada kasus yang terdakwa maupun yang menjadi saksi, semua masuk ke liputan.
Di Inggris, jika ada kasus kriminal, semua tergantung keputusan, semua proses pengadilan adalah proses untuk menahan keutuhan dan kesaktian dari hukum, tidak boleh diliputkan
ni tidak berarti wartawan tidak terlibat, mereka terlibat dari awal, tapi mereka diberi satu keputusan ataupun kebijakan dari hakim bahwa mereka tidak memberitakan maupun kasusnya tidak boleh mencuat di media luar.
Satu saat di mana dia akan bilang, semua reporting restrictions are lifted. Semua pandangan untuk mencuat ke media luar sekarang sudah tidak diperkenankan lagi, sebab it is in the public interest to know the outcome of its trial.
Persidangan kasus Reynhard Sinaga tertutup, ada berapa proses pengadilan di Inggris?
Pada awalnya tidak dibuat demikian, dibuat bahwa ini closed untuk tiga hal utama.
Pertama, sebenarnya ada empat proses pengadilan. Jadi tidak ada satu trial. Seumpamanya dari awal sudah diliput, tidak mungkin Reynhard akan ada trial kedua, ketiga, keempat, yang sah.
Sebab orang sudah dibombardir oleh alasan dan opini di media massa yang akan membentuk bagaimana cara mereka menanggapi kasus ini. Jadi untuk pertama ada empat proses.
Kedua, proses kriminal melibatkan 12 orang juri. Orang yang terdaftar sebagai warga, dan mereka dipilih untuk menjadi juries.
Jadi ada semacam majelis, dari orang awam yang sebenarnya menjadi saksi bisu dari apa yang diselenggarakan di dalam sidang pengadilan dan pada akhirnya sesudah mendengar saksi dari terdakwa, pengacara, saksi spesial dan khusus yang dipanggil dan juga summing up, ringkasan dan kesimpulan dari hakim sendiri, mereka akan ambil salah satu mufakat.
Bagaimana para juri melihat terdakwa?
Jadi mereka dengan kepala dingin harus melihat evidence, apa yang sudah disajikan di dalam pengadilan dan dengan bukti begini mereka akan ambil kesimpulan, dan biasanya, seperti mufakat di sini harus ada mayoritas.
Kepala dari juri harus lapor bahwa kita semua searah -- dan dalam kasus ini juri dibubarkan, lalu juri baru dibentuk. Ini kasus besar karena melibatkan mungkin 190 korban.
Mungkin 48 korban yang tidak diketahui nama, masih ada yang sedang diselidiki. Ada 156 dakwaan yang muncul, melibatkan 48 orang pada sidang ini.
Ada orang yang masih muda, kena trauma, yang kena emosi berat hingga ingin bunuh diri -- merasa sangat kurang nyaman, merasa mual dan muak dengan apa yang terjadi, tetapi seumpamanya ini dalam sidang yang tertutup, jauh lebih nyaman. Anonimitas bisa dijaga.
Mengapa akses media ditutup terhadap pesidangan ini?
Kami di Inggris tidak akan ada pelecehan dua kali. Pelecehan awal adalah di tangan Reynhard sendiri. Pelecehan kedua adalah di media massa sebab mereka, korban, dicap mungkin karena senang mabuk, orang yang cenderung sexual preferense seperti ini.
Jadi mereka melindungi kesaktian dari proses pengadilan. Mereka juga melindungi kedinginan kepala dari juri, dan juga mereka melindungi privasi pribadi dari orang yang menjadi saksi, korban yang sebenarnya terluka sekali, terluka sangat dalam.
Pada akhirnya, ketika proses pengadilan sudah selesai, akan ada keputusan dari hakim, tapi di dalam kasus ini orang yang meliput diundang.
Peliput hanya bisa mendengar suara, tak bisa lihat dvd, tak bisa melihat. Semua yang terlibat di dalam proses pengadilan tak bisa diketahui identitasnya.
Apa yang terjadi jika proses itu tak ada?
Menjadi berantakan. Sebab proses awal 2 Juni 2017 (waktu Reynhard tertangkap pertama kali) polisi sudah ada briefing kepada wartawan untuk tidak boleh terlibat dalam sistem penyelidikan. Mereka tidak bisa membongkar sebelum proses betul-betul tuntas dan selesai.
Apakah semua persidangan di Inggris tertutup?
Tidak selalu. Itu semua bergantung dari kebijakan hakim di pengadilan. Seumpama ada kasus yang cukup membongkar rambu-rambu dari bagaimana kebijakan sosial yang beradab dan tidak beradab.
Selama menjadi juri, kita tidak bisa mendengar radio dan membaca koran.
Apa syarat menjadi juri di pengadilan Inggris?
Mereka harus dewasa, sudah akil balik. Memiliki kartu identitas. Warga Inggris. Terdaftar sebagai warga Inggris, lalu mereka tidak memiliki mental disorder.
Kemudian biasanya ada proses screening supaya orang yang dipilih sebagai juri betul-betul bisa diandalkan dalam kasus.
Bagaimana Anda melihat kasus Reynhard?
Dalam kasus Reynhard ada dua unsur, yaitu bahwa Reynhard menjadi musuh yang berat bagi diri sendiri. sebab semua kejadian dia filmkan, secara dekat secara jauh. Dan ada 15 DVD lengkap dengan kira-kira 1500 film.
Ada 3.2 terabyte dari evidence yang telah dikumpulkan polisi. Jadi dia mendakwa diri sendiri dengan sistem psikopat dia. Kalau dia bukan seorang psikopat, mungkin dia akan destroy the evidence.
Sebenarnya dia santai-santai saja, dia tertawa waktu lihat film, dia sisir rambut yang sudah panjang, dia terlihat santai-santai saja dengan semua yang membuat juri, anggota dari pengadilan, saksi, hakim, mual.
Jika terpidana seorang psikopat apakah butuh rehabilitasi?
Mungkin Reynhard harus ada perlindungan, harus ada sistem di mana dia di salah satu bagian dari kepenjaraan yang memastikan bahwa dia tidak dibunuh di dalam penjara.
Saya lihat bahwa Reynhard mendakwa diri sendiri dengan semua film, jadi polisi tidak perlu jauh-jauh mencari evidence. Yang menjadi problem adalah 190 korban, dan tidak semua ketahuan siapa mereka.
Apa dampak kasus ini bagi WNI di Inggris?
Saya kira tidak akan ada dampak sebab tiga alasan. Pertama, kelompok warga Indonesia di Inggris termasuk kecil. 12 ribu di Inggris dan ada 1.000 di Skotlandia. Kalau dibandingkan dengan Srilanka, 125 ribu atau yang lain, jauh lebih banyak. (tribunnews/reza deni)
Artikel ini telah tayang di [url=https:][color=#016fba]Tribunjateng.com[/color][/url] dengan judul Wawancara Eksklusif: Mengaca Kasus Reynhard Sinaga, Apa Bedanya Hukum Indonesia dan Inggris?, https://jateng.tribunnews.com/2020/01/13/wawancara-eksklusif-mengaca-kasus-reynhard-sinaga-apa-bedanya-hukum-indonesia-dan-inggris.
Editor: Catur waskito Edy






4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan