Sebuah sumber mata air di Kolokendang, Ngawen, Muntilan, Magelang sangat mengesankan ane. Lokasinya persis disamping rumah warga. Ane sempat ketakutan karena melihat beberapa anjing berkeliaran. Namun rasa penasaran sudah semakin membuncah saat melihat tulisan “Sendang Manis Jurug, Petilasan Raden Santri”.

Ane kuatkan hati untuk mendekat. Sejuk sekali disekitarnya. Kolam dengan air jernih berisi penuh ikan didalamnya. Ikannya berwarna-warni. Ane lihat seorang ibu yang sedang mencuci baju disekitar sendang. Ane penasaran, ada kisah apa dengan Sendang Manis Jurug, Petilasan Kyai Santri.

Rasanya ingin bertanya pada warga. Tetapi kemudian ane hanya mendapat informasi bahwa Air sendang ini tidak pernah habis airnya meskipun musim kemarau datang. Ane pun makin penasaran dengan sejarahnya. Kemudian  mencari informasinya di google.  Terkuaklah bahwa sendang ini berkaitan erat dengan Kyai Raden Santri,  keturunan  Ki Ageng Pemanahan, saudara dari Raden Sutawijaya yang kemudian bergelar Pangeran Singosari yang memilih untuk menjadi ulama, menyebarkan agama Islam di sekitar Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing dan pegunungan Menoreh, serta sepanjang kali Progo, di tepian sungai Blongkeng,  yang kemudian dikenal menjadi Dusun Santren di Desa Gunungpring.